Part 6

866 29 0
                                    


Vino pun berpindah yang sebelumnya di teras rumah ke bangku Taman dekat kolam ikan. Setelah yupi membukakan pagar untuk teman-temannya yaitu Cio, Manda, Gracia, Shani mereka bergegas ke teras rumah yang sudah ada vanka.

"Loh anin mana?" tanya vanka ke teman-temannya.

"Anin nemenin mamanya kak katanya opnam tensinya naik" ucap gracia menjawab pertanyaan vanka.

"Oh gitu yaudah, yuk kita mulai tapi sorry ya kita disini aja gpp kan soalnya didalem ada keluarga gua dari Jogja?"

"Iye selaw cil yang penting jajanan lancar hehehe" ucap cio sambil bercanda.

"Iihh apaan sih kak cio, malu-maluin tau ga" keluh gracia kepada kakaknya melihat tingkah memalukan cio.

"Hehehe gpp gre, kakak lo udah ga punya malu kan" celetuk vanka.
"Yaudah yup tolong ambilin cemilan sama bilang ke bi iis minta bikinin minuman ya buat mereka" sambung vanka ke yupi.

Yupi pun mengangguk menurut dan bergegas masuk ke dalam.

Saat mereka sedang membahas persiapan MOS, shani mendengar ada seseorang yang sedang bernyanyi sambil memainkan gitar. Saat mencari Sumber suara itu ia melihat di kejauhan ada pemuda sedang duduk santai sambil memainkan gitar.

"Hhhmmm ituu siapa ya? Kok kayaknya baru lihat disini?" batin shani sambil memandang lurus vino.

Shani memandang terus vino yang sedang memainkan gitarnya, tak berapa lama senyum pun tercetak di bibir mungilnya itu.
"Suaranya Bagus, alunan gitarnya juga pas..... "Monolog shani sambil tersenyum.

"Jadi gitu terus kamu shan udah siap semua kan buat pembukannya...loh shan shan" ucap cio ke shani yang sedang melamun memandang ke arah yang berlainan.

"Shan shaniii, hello spadaa" ucap cio lagi sambil menyentil telinga shani.

"Aduhh ka cioo sakitt tauu..... "Kesal shani cemberut yang telinganya disentil oleh cio.

"Lagian elo ngapain ngelamun coba, lagi serius ini" balas cio.

"Tau nih ci, liatin apaan sih?" seru gracia lalu celingukan keluar.

Sementara vanka hanya terkekeh melihat tingkah sahabat dan adik kelasnya itu, vanka paham kalau dari tadi pandangan shani ke adik sepupunya vino yang sedang bermain gitar tapi vanka memilih diam seolah-olah dia tidak mengetahuinya.

Tak berselang lama yupi pun datang sambil membawa camilan untuk teman-temannya, melihat itu raut wajah cio berbinar-binar sambil memandang camilan yang dibawa yupi. Ia pun segera mengambil cemilan itu lalu memakannya dengan lahap tanpa memandang keadaan sekitanya sementara sang adik, Gracia hanya bisa mengusap wajahnya sambil menahan malu atas tingkah kakaknya itu.

Disaat mereka memakan cemilan sambil membahas persiapan MOS, tiba-tiba vino datang dan berniat untuk masuk ke dalam.
"Lo mau kemana vin? Tidur?" ucap vanka sambil memandang vino.

"Ehh kak, mau masuk ke dalam ambil minum. Tenggorokan vino kering daritadi nyanyi mulu hehehe" ucap vino sambil tersenyum.

Sementara itu cio, manda, shani dan gracia hanya bisa diam. Mereka bingung dengan kehadiran vino yang tiba-tiba.

"Ini beneran orang hidup kan, kok tau-tau dateng gitu aja. Mana senyumnya itu, duhh gakuku gananaa.... "Monolog gracia sambil memandang vino yang tersenyum.

"Yaudah aku permisi dulu ya kak" sambung vino lagi yang dibalas anggukan kecil oleh vanka dan yupi.

Sementara itu Shani dan Gracia terus memandang vino yang perlahan masuk ke dalam rumah sambil diam menahan rasa penasaran yang ada.

• IRIDESCENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang