"Yaudah ma, Gracia sama Frans pamit dulu ya. Udah mau maghrib""Eh iya sayang, ingat pesan mama ya. Nak Frans jangan ngebut ya bawa motornya"
"Iya tante siap"
"Hmm vin, Ge balik dulu ya. Kamu jangan telat makan ya, jangan lupa obatnya diminum, jangan tidur malem-malem sama-..."
"Iya Gracia, aku inget semua kok. Makasih ya udah ingetin" potong Vino kemudian mengusap puncak kepala Gracia sambil tersenyum manis. Mendapat perlakuan seperti itu membuat Gracia bersemu merah.
"Aku yakin suatu saat kamu ingat semua vin"
"Yaudah deh tant, vin kita permisi dulu ya. Yuk Gre" sahut Frans
"Ok frans, tiati yak jagain Gracia. Awas sampe lecet" balas Vino disertai anggukan kepala oleh Vino.
...
"Dari mana kamu?"
Gracia not responding.
"Gracia!! Kakak nanya ke kamu!!" Sentak Cio kemudian memegang pergelangan tangan kanan Gracia.
"Apasih kak"
"Kamu darimana? Kenapa baru pulang jam segini" balas Cio masih tak mengecilkan nada bicaranya.
"Kak ini aku bawain--...
...- eh Gracia" ucap Shani yang baru datang dari dapur dengan membawa 2 piring kentang goreng.Gracia langsung menatap tajam Shani yang langsung membuat Shani tertunduk. Sudah hampir sebulan ini mereka tak bertatap muka ataupun saling berbicara. Gracia memang tidak sekesal dulu namun luka di dalam hatinya tak bisa disembuhkan begitu saja. Shani pun menyadari hal itu dan memakluminya meski semua masalah bukan sepenuhnya disebabkan olehnya.
"Gre, kamu darimana?"
"Dari rumah Vino. Lepasin Gre mau ke kamar" balas Gracia sinis.
"Dari rumah Vino? Kenapa kamu ga ngabarin kakak? Ingat ya selama mama pergi kamu itu tanggung jawab kakak jadi kamu jangan seenaknya"
Sreet
Gracia melepas paksa pegangan dari Cio, kemudian maju selangkah ke depan Cio. Shani mulai merasakan aura kemarahan diantara kedua kakak beradik ini.
"Emang Gre penting buat kakak? Gre udah gede dan Gracia tadi cuma main nengokin Vino. Oh mungkin kakak lupa ya kalau Vino sekarang amnesia gara-gara kelakuan kakak yang kayak anak kecil main pukul--..
..-- dan asal kakak tau Vino sekarang ga inget sama Gre, dia ga ngenalin kalau Gre itu pacarnya. Mending kakak urusin aja Shani karena Gre bisa jaga diri"
"Gracia, jaga omongan kamu!!" Bentak Cio hendak menampar pipi Gracia namun ditahan oleh Shani.
"Kak.......udah ya" balas Shani lirih sambil memegang menahan tangan Cio yang akan menampar Gracia.
"Cih sok sinetron" balas Gracia pelan dan langsung berbalik meninggalkan mereka berdua.
"Aku harus gimana lagi Gre?"
"Shan?? Maafin Gracia ya"
Shani menggeleng
"Engga kak, gapapa kok aku ngerti apa yang dirasain Gracia""Hmm yaudah yuk dimakan dulu"
Dikamar
"Huhh sabar Gre sabar"
Cling
Gracia yang melamun tiba-tiba terkejut karena ada pesan masuk di ponselnya.
"Oktavian? Okta? Tau kontak aku darimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
• IRIDESCENT
FanfictionBxg Romance fanfiction Kehidupan ini penuh warna. Ada gelap, ada terang. Semua diciptakan untuk memberikan pembelajaran pada manusia, agar manusia dapat menyelesaikan masalahnya. Selalu melihat putih, begitu melihat titik hitam akan kebingungan atau...