• IRIDESCENT

Part 12

Jakarta pagi ini seperti biasa macet parah ditambah hujan lebat yang mengguyur ibukota sejak pagi. Didalam mobil terdapat muda mudi yang hendak berangkat ke sekolah, vino yang berada dibalik kemudi hanya bisa diam menggerutu karena kemacetan yang ada di ibukota. Hampir sebulan bersekolah disekolah yang sama dengan sepupu-sepupunya tetap tak dapat merubah kepribadian vino seperti sedia kala. Yap vino masih tetap menjadi seseorang yang tertutup untuk dunia luar, pendiam, jarang sekali bergaul kecuali dengan sepupu-sepupunya dan para sahabat gokilnya. Tapi meskipun dia pendiam, di kelas XI IPS 2 vino menjadi siswa yan teladan dan sangat cerdas. Karena sosok yang penuh misteri, cerdas, jago olahraga dan memiliki wajah yang rupawan membuatnya menjadi idola baru dikalangan siswi sekolahnya. Namun vino memilih cuek menghiraukan semuanya. Bahkan vanka yang menyadari kalau sepupunya itu sedang menjadi buah bibir menyuruh vino tetap menyembunyikan kenyataan kalau mereka itu sepupuan.

Yap hampir seluruh siswa siswi sekolah taunya kalau vino dan vanka berpacaran. Bahkan mereka kerap kali menunjukkan kemesraannya yang hanya pura-pura itu di lingkungan sekolah. Tujuannya bukan mencari sensasi, tetapi vanka sendiri yang memintanya karena ia sudah sangat risih didekatin oleh Reyhan teman kelas XII nya sekaligus kapten tim basket sekolah. Kalau dilihat dari wajah, reyhan bisa lah bersaing dengan vino ataupun cio. Namun yang tidak disukai oleh vanka adalah reyhan terlalu menyombongkan kekayaan yang dimiliki keluarganya ditambah vanka sendiri lebih memilih fokus ke sekolah yang sebentar lagi UN. Untuk itu vanka meminta vino untuk membantunya yaitu menjadi pacar boongannya agar reyhan menjauhinya dan vino pun menurutinya karena tidak tega juga dengan kakak sepupunya itu. Dan soal hubungan "boongan" itu hanya diketahui oleh Gracia, Shani, Yupi dan Cio bahkan teman-teman vino masih belum menyadari kalau vino itu sepupu dari vanka dan yupi. Yang diketahui mereka adalah vino itu pacar vanka.

Seperti biasa sesampainya di parkiran sekolah yang mulai ramai, vanka pun menjalankan aktingnya. Ia bergelayutan mesra di lengan kiri vino. Tak mau kalah dan tak mau jadi nyamuk, yupi pun ikut-ikutan bergelayutan di lengan kanan vino. Sontak itu membuat lorong siswa yang mulai ramai menjadi heboh. Mereka semua memandang kedatangan vino beserta dua gadis kembar. Sementara si kembar yang dipandang hanya cuek menghiraukannya. Namun tidak dengan vino, ia menundukkan kepalanya karena malu dipandangi seluruh siswa.

"Busyet vino, pagi-pagi udeh bikin panas sekolah aje" ujar doni.

"Kenape don?" tanya sakti.

"Tuh lihat belakang loe monyet"  balas doni, sakti pun menoleh kebelakang.

"Widih bos kita, sekali raup langsung dapet si kembar. Tapi gua heran, pacarnya nih vanka kan? Kok yupi ikutan gitu ye?" Tanya sakti keheranan.

"Yang gua tau itu dulu gua sempet ngira vino jadian sama yupi juga, cuma katanya mereka gaada hubungan apa-apa. Terus gua tanya lagi kok bisa ga ada hubungan tapi si yupi nempel juga ke vino, katanya sih maklum anak kembar. kan si vanka udah punya si vino jadi yupi cemburu gitu" perjelas frans.

"Maksudnya gimana sih? Kagak ngerti gua" tanya Doni.

"Aslinya gua juga bingung don cuma gua pura-pura paham aja biar ga dikatain bego. Jadi inti dari yang bisa gua tangkap itu yupi ga mau kalah sama vanka jadi dia ikutan nempelin vino gitu. Yang gua heran itu si vanka malah santai santai aja liat cowoknya ditempelin gitu, ya meski mereka sepupuan tapi harusnya cemburu atau risih itu ada" sambung frans. Doni, sakti pun mengangguk-angguk.

"Tapi enak juga kalau gitu si vino ye, langsung dapet kembar gitu. Padahal dari dulu vanka sama yupi udeh di tag anak-anak sini buat dijadiin gebetan tapi ditolak mentah-mentah. Eh sekarang tacilnya sama vino, yupi juga ikut-ikutan" kata doni sambil melihat vino, vanka dan yupi.

"Hokinya gede kali tuh anak don" sambung frans. Tak berapa lama vino, vanka, yupi pun menghampiri frans, doni dan sakti.

"Hai pagi" ucap yupi dan vanka barengan.