Kau peredam disaat sakit, walau hanya sekejap.
-Square-
Bel pulang berbunyi, aku masih tidak bisa istirahat karena terus mendengar celotehan Nota, dia sangat cerewet tapi aku tetap meladeninya.
"Sudahlah Nota! Kita harus pulang, dan aku minta tolong kumpulkan tugasku di meja Bu Tina."
"Baiklah, tapi aku takkan meninggalkanmu sendirian."
"Apa maksudmu?"
"Ikut aku kemanapun aku pergi"
"Jika begitu, kenapa aku harus minta tolong antarkan bukuku?"
"Hahaha"
Dengan keadaanku yang seperti ini, dia masih saja bercanda dan menyebalkan.
Ketika di jalan
"Apa kau sudah letak bukuku dengan baik?" Aku bertanya dengan serius
"Sudah.."
Sambil menahan rasa sakit, sekali-kali aku melihatnya, beruntung sekali rasanya punya teman yang baik dan perhatian sepertinya. Walaupun begitu, dia masih saja tidak mau bergaul dengan yang lain, dia memang anak yang aneh.
"Kau sedang memerhatikanku ya?" Dia tersenyum
"Ti.. Tidak" Jawabku gugup
"Jangan bohong" Katanya
Aku sudah tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, aku sudah terlanjur malu.
"Hahaha" Dia tertawa
"Tidak ada yang lucu!" Ucapku kesal
Setelah kira-kira setengah perjalanan aku merasa letih, aku meminta Nota untuk istirahat sebentar. Kami duduk di bangku yang sudah di sediakan di sana, dia membuka ponselnya. Aku sedikit mengintip, melihat apa yang sedang dia lihat.
"Kau ingin pergi ke konsernya?" Tanyaku
"Hmm" Katanya
"Kenapa tidak membeli tiketnya?"
"Tidak"
"Sudah habis?" Tanyaku
"Tidak" Katanya "Kurasa" Lanjutnya
Aku diam
"Kau tidak bisa menemaniku, maka dari itu aku tak membeli tiketnya."
"Kenapa harus bersamaku?" Tanyaku heran "Kau tahukan aku tidak begitu mengaguminya?"
"Kau temani aku saja, soal suka tidak sukanya, itu urusanmu." Jawabnya "Tapi bercuma saja! Mereka menghancurkan suasana kita, padahal kita bisa pergi malam ini, tapi karena mereka, kita tidak bisa pergi." Lanjutnya
"Tidak apa-apa, kita bisa pergi dilain waktu."
"Ntah kapan dia akan ke Indonesia" Ucapnya lalu menghela napas
"Ayo lanjut, aku sudah tidak lelah lagi." Ajakku
Ketika sedang berjalan, Nota bertanya padaku yang membuat aku sedikit bingung.
"Apa kakimu sakit? Mau kubantu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SQUARE (COMPLETED)
RomanceSetiap tatap, setiap tawa, dan senyuman, semua tersampul dalam suatu kisah. Ini kisah cinta tentang Ketrin dengan ketiga pria yang menaruh perhatian lebih padanya. Story by : Mutia Novaska