Tunggu sebentar, aku sedang menyusun puzzle kehidupanku.
-Square-
Kami terus membahas tentang kejadian tadi siang
Pesan Ketrin : "Ken? Kau sudah tidur?"
Pesan Ken : "Sudah"
Pesan Ketrin : "Hahaha, aku sangat bahagia Ken."
Pesan Ken : "Sudah kubilang Ken sudah tidur"
Aku terus membalas pesannya sampai pukul 02.00 ini sangat menyenangkan, dia sangat menyenangkan. Setelah selesai berbalas pesan dengannya, aku mencuci wajahku. Di depan kaca aku mengingat sesuatu, kenapa aku bisa lupa? Bukannya dia buta? Sekarang sudah bisa melihat? Kapan dia melakukan operasi mata? Aku sampai lupa menanyakan ini padanya, aku terlalu asik melakukan hal yang sia-sia dengannya.
Besoknya, pukul 09.00."
"Halo Ken? Apa kau sibuk? Bisa kita bertemu sekarang?" Aku sedang menelfonnya
"Kau masih merindukanku?"
"Jangan bercanda!"
"Itu faktanya bukan? Hahaha."
"Lawakanmu itu sangat garing Ken"
"Maaf, kita bertemu di mana?"
"Cafe Coffe Loki"
"Baiklah"
"Sampai nanti"
"Iya"
Caffe Coffe Loki
Aku sedang duduk di hadapannya, menanyakan semua yang mengganjal dihatiku.
"Kenapa kau bisa melihat sekarang?"
"Bukannya itu bagus?"
"Ken.. Tolonglah serius."
"Hmm kupikir kau tidak akan menanyakannya, jadi aku tidak perlu repot-repot menjelaskannya. Tapi kau malah bertanya, tapi tidak masalah! Akan aku jelaskan. Setelah aku keluar dari penjara, aku mencari pendonor mata untukku, aku membayarnya. Untung saja ketika aku keluar dari penjara, uangku masih banyak hahaha."
"Berapa tahun kau mendekam di penjara?"
"Ketrin tolong jangan bicarakan ini, kupikir kau ingin bertemu denganku untuk membicarakan tentang hal yang bahagia, kau membuatku kecewa."
"Maafkan aku, tapi aku sangat mengkhawatirkanmu. Lalu kenapa kau tidak pernah mengabariku?"
"Tidak sempat"
"Kau selalu saja punya alasan!"
"Apa lagi? Aku mengatakan semuanya sesuai dengan fakta."
"Up to you! Lalu bagaimana dengan Kevin? Aku yakin kau telah memberitahunya, tapi kenapa dia tidak memberitahuku? Kau membayarnya atau bagaimana?"
"Kau ini, tidak boleh seperti itu. Teganya kau mengatai Kevin yang manis itu.."
"Tolong jangan mengalihkan pembicaraan"
Dia melipat tangannya di atas meja sambil melihatku "Kau seperti sedang mengintrogasiku saja."
Aku memasang wajah cemberut
Tiba-tiba dia menciumku
Aku tidak melakukan apapun
Dia kembali duduk "Jangan tanyakan apapun tentang hal itu ya? Itu sangat menyakitkan. Jujur, aku berusaha untuk melupakannya."
Aku hanya diam
"Setelah ini kita mau ke mana?"
Ponselku berdering, panggilan dari Kevin. "Aku mau ke WC"
"Ya"
Aku sampai di WC dan mengangkat panggilan Kevin "Ya, Kevin?"
"Kau ini kemana saja? Aku sampai bosan menghubungimu?"
"Maafkan aku, aku sangat sibuk. Ada apa?"
"Sudahlah! Kerjakan saja pekerjaanmu dulu, nanti aku telfon lagi." Dia menutup ponselnya
Sepertinya dia sangat kesal, selama dua hari ini aku jarang memerhatikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SQUARE (COMPLETED)
RomanceSetiap tatap, setiap tawa, dan senyuman, semua tersampul dalam suatu kisah. Ini kisah cinta tentang Ketrin dengan ketiga pria yang menaruh perhatian lebih padanya. Story by : Mutia Novaska