Aku hanya ingin hidup, tanpa harus selalu membuat kesalahan.
-Square-
Aku melewati kamar Qiyan. Aku tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka.
"Kenapa Meyla membentak?"
Aku mulai mendengarkan percakapan mereka sampai Qiyan keluar meninggalkan Meyla. Saat Qiyan keluar aku langsung bersembunyi, untunglah Qiyan tidak melihatku.
Aku mendekati Meyla
Meyla melihatku dan berdiri
"Me.. Meyla, ada apa? Kenapa kau menangis?"
Dia menatapku dengan amarah
"Meyla, katakan padaku." Aku mencoba menghapus air matanya
Dia menepis tanganku dan mendorongku
Aku terjatuh
"Jangan pernah sentuh aku! Jangan pernah baik padaku! Karena aku tahu itu semua palsu! Kau palsu!"
Aku berdiri "Meyla, apa yang kau katakan? Aku tidak mengerti."
"Tidak mengerti ya?" Dia melepaskan kacamataku dan menamparku berkali-kali "Ini yang membuatmu mengerti!"
"Aw!!" Aku memegang kedua pipiku
Dia sangat emosi, nafasnya tidak terkontrol.
Aku menangis
"Ini semua karena kau! Kau datang dan merusak semuanya! Kau merampas semuanya dariku! Kau mengambil Qiyan! KAU MERAMPAS CINTANYA DARIKU!!" Dia kembali menamparku
Aku mencoba mengelak "Tidak Meyla, kau salah paham. Aku tidak melakukan itu, bahkan aku tidak pernah bermaksud untuk melakukannya."
Dia menjambakku dan memukulku
Aku melarikan diri. Aku mengunci pintu kamarku.
Dia mendobrak-dobrak pintu kamarku "Keluar kau! Dasar wanita murahan! Karena kau, hubunganku dan Qiyan hancur! Seharusnya aku tidak pernah membiarkanmu mendekatinya! Seharusnya kau tidak pernah hidup! Aku menyesal telah mengenalmu! I hate you! F*ck!"
Walaupun pintunya sudah terkunci, aku tetap menahan pintunya dengan bersandar. Aku tidak mengatakan apapun, aku hanya menangis.
Dia berhenti mendobrak pintu kamarku
Aku duduk di atas kasur dan melihat diriku ke cermin. Aku melemparkan earphoneku ke cermin, hingga cerminnya pecah. Aku mengacak-acak lemari, aku menghancurkan lampu tidur di kamarku, aku menyobek bantal-bantal. Setelah itu, aku langsung pergi dari rumah Qiyan secara diam-diam. Aku merasa sangat bersalah, benar apa yang Meyla katakan, aku ini penghancur hubungan mereka. Setelah aku melarikan diri, aku memulai kehidupanku yang baru, sendirian. Tanpa teman, tanpa Ken, dan tanpa kau Nota.
KAMU SEDANG MEMBACA
SQUARE (COMPLETED)
RomansaSetiap tatap, setiap tawa, dan senyuman, semua tersampul dalam suatu kisah. Ini kisah cinta tentang Ketrin dengan ketiga pria yang menaruh perhatian lebih padanya. Story by : Mutia Novaska