Sekarang aku sedang berjalan bersama semua kepura-puraanku
-Square-
Pagi ini adalah pesta pernikahanku, aku tidak gugup tapi aku takut. Sekarang aku sedang berjalan bersama semua kepura-puraanku, bersama gaun biru pilihannya. Dari kejauhan, aku melihatnya duduk di kursi dengan jas biru di hadapan penghulu. Ini akan menjadi pernikahan menyakitakan dalam hidupku, di mana orang yang dulu sangat menyayangiku sekarang malah berubah 180°. Tinggal beberapa langkah lagi, sebentar lagi aku akan melepas masa-masa itu, masa di mana aku selalu jatuh cinta kepada setiap pria. Apakah aku akan menjalani hidup yang penuh dengan kebohongan? Jawabannya ada pada Kevin. Semua mata tertuju padaku, semua orang yang kusayang berkumpul di sini. Ibu bersama Ayah, Shelly bersama Fransisca dan Kirana, Qiyan, Claura yang seharusnya bersama Nota kini bersama pasangan barunya, dan pria itu memakai baju yang warnanya sama dengan kami, Ken. Duduk dengan menundukkan kepala, sekaan menyesal dan kecewa. Karena memikirkannya, langkah kakiku terhenti.
"Kenapa berhenti? Kevin ada di sana, dia sedang menunggumu." Bisik Meyla
Mata-mata menghakimi itu mulai mengawasiku, tapi aku masih terpaku pada kesalahanku.
"Ketrin, apa yang kau pikirkan? Tinggal dua langkah lagi, kau akan sampai di tempat dudukmu." Kata Meyla
Aku menunduk dan menangis
"Ketrin, kau kenapa? Apa yang terjadi?"
Aku masih terus menangis
Ken melihatku dengan mata yang berkaca-kaca
Kevin melihatku dengan penuh emosi
Dan kata-kata pelan itu mulai terdengar, semakin lama semakin ramai.
Kevin dengan mata yang memerah menarikku dan mendudukkanku di kursi itu
Aku tidak melakukan apapun yang kutahu hanyalah menangis
Saat Penghulu mengulurkan tangannya, Kevin hanya diam lalu melihat Ken. "Bukan saya mempelai prianya, tapi dia." Kevin menunjuk Ken
Ken berdiri
Semua orang melihatnya dengan tatapan penuh pertanyaan
Aku melihat Kevin lalu melihat Ken
Kevin menghampiri Ken lalu menariknya dan mendudukkannya tept di sampingku
"Kevin, apa yang kau lakukan?"
"Ini sudah benar, Penghulu, nikahkan mereka, mereka pasangan yang benar."
"Kevin, apa-apaan ini! Apa yang kau lakukan?"
"Bahagiakan dia setelah ini, dia hanya bisa bahagia denganmu." Kevin mendekatiku dan berdiri tepat di sampingku "Ketrin, maafkan aku karena tidak bisa menepati janjiku untuk menikahimu. Bukan karena aku marah atau apapun itu, tapi aku merasa kebahagiaanmu bukan denganku. Berbahagialah kau dengannya, jangan kecewakan dia, atau aku akan marah padamu." Dia mulai mengeluarkan air mata
Aku berdiri dan memeluknya, aku menangis.
Dia juga memelukku "Tidak apa-apa" Dia menepuk-nepuk punggungku
Aku melepaskan pelukanku
Dia mengahapus air mataku dan tersenyum
Aku kembali duduk
Ken melihatku
Aku melihatnya
Ken milihat penghulu dan menjabat tangannya
Aku yang tidak tahu harus sedih atau bahagia tidak memerhatikan Kevin yang sebenarnya sudah pergi dari ruangan ini
KAMU SEDANG MEMBACA
SQUARE (COMPLETED)
Roman d'amourSetiap tatap, setiap tawa, dan senyuman, semua tersampul dalam suatu kisah. Ini kisah cinta tentang Ketrin dengan ketiga pria yang menaruh perhatian lebih padanya. Story by : Mutia Novaska