I would feel quiet and happy if you are here
-Square-
Hari demi hari berlalu, aku masih bersama Nota dan masih kehilangan Ken. Masih bersama perban dimataku, hari ini perbannya dibuka. Aku merasa senang, berdebar, takut, dan sedikit sedih.
"Bagaimana Ketrin? Apa anda siap?" Tanya dokter
Aku tersenyum dengan sangat terpaksa "Iya dokter"
Dokter mulai melepas perban yang ada dimataku. Dia menyuruhku membuka mata dengan perlahan. Ketika aku membuka mata, pandanganku masih buram. Tapi lama kelamaan mulai jelas.
"Nota? Kaukah itu?"
Nota tersenyum bahagia "Iya Ketrin, ini aku."
"Aku sudah bisa melihat, ini seperti mimpi." Aku masih tak percaya
"Selamat Ketrin, sekarang anda sudah bisa melakukan aktifitas anda seperti biasa."
Aku memegang-mengang mataku
"Baiklah, kami akan meninggalkan kalian berdua. Nota, jika ada sesuatu segera cari saya." Dokter dan suster keluar
Nota duduk di sampingku "Kau bisa melihat"
Aku memeluk Nota "Nota!! Aku sangat, sangat, dan sangat bahagia. Ntah bagaimana aku mengungkapkannya, aku benar-benar bahagia!"
"Aku juga bahagia melihatmu seperti ini"
Aku menatap matanya "Kau tidak berubah, kau masih Nota yang kukenal." Aku memegang wajahnya
Dia memegang tanganku "Kau juga masih Ketrin yang aku kenal" Dia tersenyum
Aku tersenyum lebar
"Apa kau ingin makan sesuatu? Aku membawakanmu roti dengan selai strawberry."
"Really? I wan't."
Dia mengambil roti untukku
Aku memakan roti itu
Ponsel Nota berdering "Tunggu sebentar, aku ingin mengangkat telfon."
Aku mengangguk
Wajahnya sangat cemas saat menerima telfon dari orang itu. Aku yakin, ini bukan obrolan biasa. Ada yang dia sembunyikan dariku. Aku mengikuti tanpa sepengetahuannya, aku berusaha menyimak pembicaraan mereka.
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Nota kepada lawan bicaranya ditelfon
"Kuliahmu lancar? Atau apakah kau sudah makan 3 kali sehari belakangan ini?"
"Kau tidak akan kembali ke Indonesia?"
"Lama sekali?"
"Kau tidak ingin mencari pendonor mata untukmu? Kau punya banyak uang, kau bisa saja membayar mahal orang itu."
"Donor mata?" Kataku yang sedang bersembunyi
"Iya, dia baik-baik saja. Hari ini dia sudah bisa melihat, dia terlihat sangat bahagia."
"Ya, jaga dirimu Ken."
"Ken?" Aku seakan tak percaya
Setelah itu, aku langsung kembali ke ranjang pasien tempatku.
Dia masuk dan mendekat
Aku melihatnya
"Kenapa kau melihatku seperti itu Ketrin?"
"Siapa orang yang berbicara denganmu ditelfon tadi?"
Wajah Nota terlihat tegang
KAMU SEDANG MEMBACA
SQUARE (COMPLETED)
RomanceSetiap tatap, setiap tawa, dan senyuman, semua tersampul dalam suatu kisah. Ini kisah cinta tentang Ketrin dengan ketiga pria yang menaruh perhatian lebih padanya. Story by : Mutia Novaska