Jangan menangis, karena aku bisa gila melihatmu seperti ini.
-Square-
Sebenarnya alasanku ke belakang hanya untuk menyembunyikan bahwa aku sedang menangis. Ketika aku membuat teh, ternyata Ken ada di belakangku.
"Kenapa menangis? Bukannya aku telah memohon agar kau bahagia untuk tamu?"
Aku sangat ingin membalikkan badanku, tapi aku tak ingin dia melihatku sedang menangis. Jadi aku tetap membuat tehnya.
Dia menghentikan tanganku yang sedang mengaduk teh, dan membalikkan badanku. "Tidak baik membelakangi seseorang. Aku tahu kau sedang sedih, tapi tolong jangan kau sembunyikan dari temanmu, ini membuatku sakit hati."
Aku terus menangis, air mataku semakin deras.
Dia menghapus air mataku dengan tangannya "Jangan menangis, karena aku bisa gila melihatmu seperti ini."
Aku memeluknya dengan sangat kuat, aku tak bisa mengontrol diriku. Aku terus menangis tanpa henti, tapi Ken tidak mengatakan apapun, dia bahkan tidak membalas pelukanku.
Melepaskan pelukanku "Tolong jangan seperti ini, walaupun kita teman dekat, kau tidak boleh melewati batas seperti ini. Bukannya aku tak ingin membuatmu berhenti menangis, tapi Ibuku bilang memeluk wanita itu tidak sopan."
Walaupun sebenarnya aku sering melanggar itu, tapi aku harus menjaga jarak dengannya. Karena Ketrin punya Nota, aku tak mungkin merebutnya. Batin Ken
"Maafkan aku" Aku menundukkan kepalaku
Padahal baru tadi siang dia merangkulku, tapi malam ini dia berubah 180°.
"Kau sedang cemburu dengan wanita itu, tapi kau memelukku di sini. Kau pikir Nota bersungguh-sungguh berpacaran dengannya?"
"Tentu saja, dia pasti sangat menyayangi pacarnya. Dia wanita yang beruntung."
"Mungkin dia hanya sedang mengujimu, apakah kau benar-benar menyukainya atau tidak."
"Tidak, dia tidak seperti itu, dia telah menganggapku teman."
"Kau menyukainya?"
"Tidak"
"Kalau aku?"
"Hmm kurasa"
Aku tak sadar dengan apa yang aku katakan, aku membuatnya tersenyum.
Dia mengelus kepalaku "Aku lebih tua darimu, carilah pria yang sebaya denganmu."
Aku terdiam, apa aku sedang ditolak?
KAMU SEDANG MEMBACA
SQUARE (COMPLETED)
RomanceSetiap tatap, setiap tawa, dan senyuman, semua tersampul dalam suatu kisah. Ini kisah cinta tentang Ketrin dengan ketiga pria yang menaruh perhatian lebih padanya. Story by : Mutia Novaska