Awalnya aku biasa saja. Tapi ketika aku bertemu denganmu, aku menjadi luar biasa (Gugupnya).
-Square-
"Hahaha" Aku tidak bisa menahan ketawaku
"Kenapa tertawa? Aku serius!" Dia sangat gugup
"Okay maafkan aku, kau ingin nomorku sampai menungguku seperti ini? Apa tadi ketika di pintu pagar kau juga sebenarnya ingin meminta nomorku?" Aku berbicara sambil sesekali tertawa
"Ya"
"Baiklah berikan ponselmu"
Dia memberikan ponselnya
Aku mulai mengetik nomorku, diponselnya aku membuat nama lengkapku. Ketika aku memberikan ponselnya kembali, dia langsung berlari meninggalkanku.
•Part Kevin•
Ketika malam hari
"Ketrin Vincet" Aku membaca nama yang dia buat diponselku
Sebenarnya aku ingin menelfonnya, bukan untuk berbasa basi, tapi ingin menyelesaikan keinginanku untuk minta maaf. Setelah berpikir panjang, bolak-balik dari dapur ke kamar mandi sampai orang-orang yang ada di rumahku terlihat bingung dan tertawa geli karena tingkahku yang aneh, akhirnya aku menelfon Ketrin.
"Hallo" Ucapnya
Aku yang mendengar suaranya langsung keringat dingin. Sebenarnya selama 3 tahun ini aku tidak pernah lagi berbicara dengan wanita, mungkin karena itu aku menjadi nervous.
"Hallo" Dia mengulang ucapannya
"Ya" Jawabku singkat
"Ada apa Kevin?"
"Bagaimana kau tahu kalau aku yang sedang menelfonmu?"
"Karena aku hapal suaramu" Jawabnya sambil sedikit tertawa "Bagaimana kabarmu?"
Jantungku berdebar kencang, aku yang sangat gugup dan sampai berkeringat langsung menutup telfon.
"Sial! Dia mencoba menggodaku. Seharusnya aku lebih berwibawa seperti biasanya. Dia hanyalah adik kelasku, wajahnya pasaran, tidak terlalu cantik juga! Tapi kenapa aku sangat gugup!"
Ponselku berdering, Ketrin menelfonku, aku langsung mengangkatnya. Ntah apa yang kupikirkan sampai aku mengangkat telfonnya dengan sangat cepat.
"Iya Ketrin? Ada apa?" Ucapku tegas (Padahal sedang gugup)
"Tidak ada, hanya saja aku rindu."
Sekali lagi, aku yang sangat gugup menutup telfonnya.
•Part Ketrin•
Di rumah Ketrin
"Hahaha!!" Aku tertawa dengan sangat keras
Sepertinya dia sangat gugup. Seandainya aku bisa melihat wajah gugup dengan keringat dinginnya, mungkin aku akan tertawa lebih lama lagi. Ternyata itu kelemahannya, disamping kewibawaannya ternyata dia merasa gugup jika digoda oleh wanita. Aku sering melihatnya digoda wanita-wanita kelasku, tapi dia tidak terlihat gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
SQUARE (COMPLETED)
RomanceSetiap tatap, setiap tawa, dan senyuman, semua tersampul dalam suatu kisah. Ini kisah cinta tentang Ketrin dengan ketiga pria yang menaruh perhatian lebih padanya. Story by : Mutia Novaska