Ingatanmu terjebak di masalalumu sehingga kau tidak mengenaliku di masa sekarang, tapi tenanglah, aku akan selalu menunggumu untuk mengingat masa kita, masa sekarang.
-Square-
Claura datang dan cepat-cepat menanyakan keadaan Nota kepada kami yang menunggu tepat di depan pintu ruangan untuk Nota. Nota sudah di pindahkan ke ruangan lain karena kata dokter dia sudah mulai stabil, tapi aku tetap merasa takut dan khawatir.
"Nota di dalam" Jawabku dengan mata yang tidak menatapnya
"Apa bisa temani aku ke dalam?" Tanya Claura seakan mengajakku
"Tidak, karena dia menbutuhkanmu bukan aku."
Claura memegang tanganku "Aku tahu bagaimana perasaanmu saat ini. Di saat seseorang yang sedang hilang ingatan Tuhan memberikannya satu hal untuk tahu jati dirinya sebagian, tapi dia mengingat masalalunya dia terjebak di dalamnya. Aku yakin dia sangat ingin mengingatmu, tapi dia belum bisa. Dia perlu bantuanmu Ketrin."
Aku menangis dan melihatnya lalu aku mengangguk sebagai isyarat kalau aku menerima ajakannya. Ken hanya mengelus-elus lenganku, aku tahu itu isyaratnya bahwa dia sedang menguatkanku. Lalu kemudian aku masuk, aku sangat gugup dan takut.
"Claura?" Nota memanggil namanya
Aku ingin menangis
"Kau di sana? Aku menunggumu lama tapi kau baru datang sekarang."
"Iya, aku di sini." Dia menyuruhku untuk menggantikan dirinya
Nota memegang tanganku yang dia kira itu adalah tangan Claura "Apa yang terjadi padaku Claura? Aku sudah bertanya beberapa kali dengan dokter dan perawat yang ada di sini, tapi mereka hanya bilang aku akan baik-baik saja."
Aku tak kuasa untuk menahan air mataku, dengan tangan kiriku aku menutup keras-keras mulutku agar suaraku tidak terdengar olehnya.
"Kau akan baik baik saja sayang"
"Ya kurasa begitu, tapi kau tahu sayang? Pemandanganku sangat gelap. Kurasa mereka menutup mataku dengan perban. Mengapa mereka melakukan itu?"
Aku melihat Claura sambil menggeleng-gelengkan kepalaku
"Ntahlah, tapi pasti apa yang mereka lakukan untuk kebaikanmu. Kau tahukan bahwa mereka adalah orang-orang ahli?"
Dia tersenyum "Aku mencintaimu"
"Aku keluar ya? Dokter bilang kau harus istirahat, jadi aku tidak boleh berlama-lama di sini."
Ketika aku ingin pergi dia masih memegang tanganku
"Tapi aku membutuhkanmu"
Pelan-pelan aku melepaskan tangannya dan dengan teganya meninggalkannya. Di luar aku menangis sejadi-jadinya sambil menyalahkan diriku sendiri.
"Ini semua salahku! Tanpa rasa bersalah aku membiarkannya dipukuli oleh orang-orang si*lan itu! Mereka yang membuat Nota seperti ini harus mati! Aku tak akan memaafkan mereka!"
Ken berusaha menenangkanku dengan memegang tanganku "Jangan seperti itu, orang tuamu akan kecewa jika melihat anaknya menjadi seorang pendendam."
"Mereka berdua juga sama brengs*knya seperti orang-orang sial*n itu!"
"Jangan bicara seperti itu Ketrin, tidak baik."
"Biarkan saja! Tahu apa kau tentang hidupku!"
Dia menghela nafas "Maafkan aku, tapi tidak baik jika kau bicara begitu, walau bagaimana pun mereka adalah orang tuamu."
"Kau bisa mengatakannya karena kau bukan anak yang bermasalah, kau anak yang mendapatkan kasih sayang yang cukup. Tidak seperti aku dan Nota." Aku menunduk dan menangis "Nota yang malang kenapa ini harus terjadi padamu, pada hubungan kita juga?"
"Ketrin, kuserahkan Nota kepadamu. Aku tahu aku tak seharusnya berkata seperti ini, tapi aku tak bisa menjaganya karena aku juga memiliki hubungan lain. Jadi tolong jaga mantan pacarku yang sekarang menjadi pacarmu. Jika kau ingin mencurahkan isi hatimu kau bisa menghubungiku." Lalu dia pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
SQUARE (COMPLETED)
RomansaSetiap tatap, setiap tawa, dan senyuman, semua tersampul dalam suatu kisah. Ini kisah cinta tentang Ketrin dengan ketiga pria yang menaruh perhatian lebih padanya. Story by : Mutia Novaska