Dinner eps67

25 3 0
                                    

Waktu, jangan buat aku kecewa kali ini.

-Square-










Malamnya

Aku sudah selesai bersiap-siap, Qiyan menjemputku dengan mobilnya. Qiyan datang tidak sendirian, seperti yang sudah dia katakan di sekolah tadi, Meyla pacar barunya juga ikut.

Aku masuk ke mobil

"Apa sudah lama menunggu kami?" Kata wanita di sebelahku

"Ahh tidak, aku baru saja selesai bersiap-siap. Kau Meyla ya?"

"Iya" Dia mengulurkan tangannya

Aku menjabat tangannya

"Ayu Meyla Kantria Mitqu"

"Ketrin Vincet"

"Nama yang bagus"

"Namamu juga bagus, seperti parasmu, cantik."

"Jangan memujiku seperti itu, aku jadi merasa malu."

"Hahaha aku mengatakannya tanpa ada unsur memuji sedikitpun, kau memang cantik."

"Terimakasih"

"Kenapa kau tidak duduk di depan?"

"Karena aku ingin duduk di dekatmu. Qiyan bilang dia akan mengenalkanku padamu, tapi buktinya sudah keduluan sama aku hahaha."

"Hahaha, kupikir kau orang yang pendiam. Karena setiap aku masuk ke kelasmu, kau tidak pernah bicara."

"Pendiam? Hahaha kamu belum tahu aku ternyata. Jujur saja, kamulah orang pertama yang bilang bahwa aku orang yang pendiam."

"Really? Hahaha."

"Sure! Tapi sekarang kamu sudah tahu aku bukan? Jadi, tidak akan pernah ada istilah pendiam untukku."

"Hahaha"

"Hahaha lihat supir kita, kurasa dia tidak mengerti apa yang sedang kita bicarakan."

"Iya, dari tadi dia diam saja."

"Kalian berisik sekali" Kata Qiyan

Aku dan Meyla tertawa

Nama wanita yang sedang duduk di sebelah kiriku adalah Meyla. Nama lengkapnya Ayu Meyla Kantria Mitqu. Kami sebaya, hanya beda kelas. Dia kelas 12 IPA 3. Kalau aku identifikasi, dia ini sangat cantik dengan mata yang sipit dan berkulit putih. Tinggi badannya kira-kira 170 cm. Wajahnya tirus, hidungnya mancung, bulu matanya lentik, alisnya tebal dan sangat rapi, bibirnya tipis, rambutnya panjang, dia punya gingsul dan lesung pipi. Menurutku itu adalah hal yang paling sempurna dan aku sangat mendambakannya. Tidak sedikit pria di sekolahku yang dia tolak cintanya, katanya karena Meyla menganggap mereka tidak tulus. Dia suka berdandan, dia lumayan terkenal di Instagram dan juga Youtube. Kata teman-teman yang sekelas dengannya, jika dia tidak berdandan dia tetap cantik. Ibunya orang Jawa dan Ayahnya orang Korea. Aku dengar, dia juga keturunan Jepang, katanya dari neneknya. Selain berdandan dia juga suka menari. Dan Qiyan, dia juga tampan. Nama lengkapnya Elqiyan Zakh Worid, biasanya dipanggil Qiyan. Hidung mancung, wajah tirus, kulitnya putih kemerah-merahan, alisnya tebal, Rambut pirang (mungkin faktor keturunan), tingginya kira-kira 180 cm, berotot, matanya biru. Ibunya orang Sunda, Ayahnya orang Amerika (pantas saja anaknya tampan hahaha) Menurutku mereka berdua pasangan yang serasi. Kami sampai di tempat tujuan. Kami masuk, mencari meja, memesan makanan, dan makan. Walaupun sedang makan, Meyla tetap mengajakku bicara. Huhh ternyata dia sangat cerewet.

"Meyla, habiskan dulu makananmu, setelah itu baru kita bicara lagi."

"Rasanya aku ingin tertawa. Bukannya sudah kubilang, aku ini bukan orang yang pendiam."

"Iya, dia cerewet sekali. Aku sampai lelah jika berbicara dengannya." Kata Qiyan

"Qiyann.. Biarkan dia tahu sendiri." Kata Meyla

Setelah selesai makan, Qiyan membayar semuanya. Awalnya aku ingin bayar sendiri, tapi Qiyan bilang dia sedang mentraktir kami. Kami keluar dari restaurant, kami tidak langsung pulang. Kami pergi ke taman dulu, kata Meyla ada taman yang sangat indah yang baru dibuka.

SQUARE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang