Haters = Trash!
-Square-
"Apa yang dia lakukan?" Aku masih bingung dan merasa gugup
Aku terus berjalan dan sampai di kelasku, aku mengetuk pintu lalu masuk dan melanjutkan pelajaran. Bel istirahat berbunyi, pelajaran selesai. Sebelum aku berdiri Fransisca mendekatiku, kali ini dia hanya sendiri, tidak bersama dua temannya Kirana dan Shelly.
"Apa yang kau lakukan dengan Ken di depan WC wanita tadi?!" Tanyanya agak membentak
"Aku tidak melakukan apapun"
Dia memegang wajahku dengan sangat keras dan mengarahkan pandanganku ke dia "Kau berusaha menggoda pacarku ya?!"
Aku memegang tangan Fransisca, berusaha melepaskan tangannya dari wajahku.
"Dasar wanita murahan!" Dia menghempaskan wajahku
"Aku tidak melakukan apapun, dia yang datang."
Fransisca menamparku
Aku yang tidak kuasa menahan tangisku akhirnya menangis
"Seharusnya wanita sepertimu tidak pernah ada di sini! Tidak pernah hidup!" Bentaknya sambil memukul meja
Aku hanya diam dan menangis
Dia menarik lenganku dan menjatuhkanku ke lantai "Dasar wanita murahan! Sifatmu tak lebih dari seorang pela^ur!"
Aku tetap menangis
Shelly dan Kirana hanya melihatku, kupandang wajah Shelly yang terlihat kesal dan matanya berkaca-kaca, Nota menjemputku ke kelas.
"Ketrin!" Nota menolongku berdiri "Apalagi yang kau lakukan!" Bentaknya kepada Fransisca
"Seharusnya kau bertanya pada perempuan murahan ini, apa yang dia lakukan dengan Ken!"
"Jaga ucapanmu!"
"Heh! Siapa kau berani mengaturku!"
"Aku pacarnya Ketrin!"
"Ooh jadi wanita murahan ini pacarmu? Hati-hati ya, jangan sampai kau termakan omongan palsunya, bisa saja dia hanya memanfaatkanmu!"
"Apa mulutmu tidak pernah diajarkan sopan santun?! Atau perlu aku yang mengajarkannya?!"
"TUTUP MULUTMU!"
"Siapa kau berani mengaturku!"
"Aku pacarnya Ken, pria yang sangat terkenal dan kaya di sekolah ini. Dia bukan hanya bisa membeli rumahmu! Tapi dia juga bisa membeli harga dirimu!"
"Hati-hati kalau bicara Fransisca!" Shelly menyahut
Fransisca melihat ke arah Shelly "Apa yang kau katakan? Ada apa denganmu!"
Shelly mendekati Fransisca "Ken bukan orang yang melakukan perbuatan rendah sepertimu!"
"Apa yang kau katakan?! Kau membela wanita murahan ini?!"
"Kau yang murahan!" Bentak Shelly sambil menampar Fransisca
Fransisca hanya diam sambil memegangi pipi bekas tamparan Shelly, kemudian dia meninggalkan kami. Kirana ikut menyusul Fransisca, ketika melewati kami, mata Kirana sangat sinis memandang kami.
Aku memandang Shelly "Terimakasih"
"Maaf, aku tak bisa menolong banyak." Ucapnya
"Kau telah menolong banyak" Kubilang
Shelly sedikit menangis dan berjalan keluar
Aku tidak tahu apa yang terjadi pagi ini, yang jelas aku melihat perubahan baik Shelly dan aku masih di samping Nota yang merangkulku dan mengelus-elus lenganku.
"Tidak apa-apa" Katanya
Aku melihatnya dengan mata berair yang kadang meneteskan air mata
Dia mengusap air mataku dan memelukku "Selama masih ada aku, kau akan baik-baik saja."
Mendengar kata-katanya aku semakin ingin menangis. Bukan karena sedih tapi karena terharu.
"Mau kubelikan roti?" Melepaskan pelukan
Aku melihatnya sambil memegang kuat-kuat seragamnya
Dia tersenyum "Baiklah aku akan di sini" Dia mendudukkanku di kursiku lalu ia duduk disampingku
Aku yang masih ketakutan terkadang sedikit mengeluarkan air mata
Terkadang pula dia memegang tanganku yang gemetaran untuk menguatkanku
KAMU SEDANG MEMBACA
SQUARE (COMPLETED)
RomanceSetiap tatap, setiap tawa, dan senyuman, semua tersampul dalam suatu kisah. Ini kisah cinta tentang Ketrin dengan ketiga pria yang menaruh perhatian lebih padanya. Story by : Mutia Novaska