Maaf, aku sudah bosan dengan semua ini. Aku akan pergi, meninggalkanmu meninggalkan semuanya.
-Square-
Sudah 3 bulan aku di sini, tempat di mana aku tidak bertemu siapapun selain dokter, perawat-perawatnya, obat, dan jarum sutik. Kevin juga tidak pernah datang untuk menjengukku. Jika seperti ini, aku ingin cepat-cepat sembuh rasanya.
"Ketrin, waktunya minum obat." Kata perawat itu
Aku menatapnya sinis
"Kau kenapa? Apa ada masalah?" Dia mendekatiku
Karena emosiku, aku jadi tidak bisa mengontrol diriku.
Perawat yang lain datang, dan salah satu dari mereka menyuntikku.
Aku tidak sadarkan diri
Kira-kira 1 jam kemudian, aku siuman. "Kevin?"
Kevin tersenyum
Aku duduk dan memeluknya, aku menangis. "Kau kemana saja? Kenapa tidak pernah menjengukku? Kau tahu? Mereka yang ada di sini sangat menyebalkan! Aku selalu dipaksa minum obat, dan jika aku memberontak, mereka menyuntikku sampai aku tidak sadarkan diri. Begitulah seterusnya, aku tidak betah di sini Kevin. Tolong bawa aku keluar dari sini, kumohon.."
"Mereka melakukan itu agar kau sembuh Ketrin. Aku akan membawamu keluar, asal kau bisa sembuh." Melepaskan pelukan, mengulurkan jari kelingking. "Berjanjilah untuk selalu minum obatmu tepat waktu, berjanjilah untuk berjuang demi kesembuhanmu. Maka aku akan membawamu keluar dari sini."
Aku memegang jari kelingkingnya dengan jari kelingkingku "Iya, aku janji."
Dia mengelus kepalaku "Anak pintar"
Aku tersenyum
"Tidurlah tepat waktu, kantung matamu semakin membesar."
"Iya. Kau lihat aku sekarang, kurasa timbanganku sudah turun."
"Hahaha"
Aku tersenyum
Memberikan roti "Untukmu, ini isi daging ayam. Kau sukakan?"
"Isi daging ayam? Really? Aku suka!"
"Makanlah, habiskan!"
Aku langsung memakan rotinya
Dia melihatku
"Kau tidak makan Kevin?"
"Sudah"
"Di mana kau membelinya? Kenapa enak sekali?"
Dia tersenyum "Kalau kau suka akan kubelikan lagi"
Rotinya habis "Selama 3 bulan aku di sini, aku tidak pernah diperbolehkan keluar dari ruangan ini. Sekarang karena kau ada di sini, bawa aku keluar. Walau hanya di depan rumah sakit ini, aku tidak masalah. Aku bosan di dalam ruangan ini terus."
Dia terlihat bimbang
Aku terus melihatnya
"Hm, rapikan penampilanmu. Aku akan menunggumu di luar ruangan ini, aku ada di depan pintu."
Aku sangat gembira "Benarkah? Baiklah! Aku akan bersiap-siap. Thank you!"
Dia keluar
Setelah selesai bersiap-siap, aku langsung keluar menghampiri Kevin. Aku melihat Kevin bersama dokter itu.
Dokter itu meninggalkan kami
Saat sedang berkeliling rumah sakit ini, aku mengajak Kevin untuk keluar pagar. Tanpa ragu dia membawaku keluar. Saat Kevin lengah, aku langsung melarikan diri. Sebenarnya aku membujuknya tadi, agar aku bisa keluar dari sini. Tidak ada cara lain, ini adalah cara terakhir. Dan aku yakin aku pasti berhasil! Aku muak di sini! Aku berlari dengan sekuat tenaga, sampai aku lihat di belakangku Kevin tak lagi mengejarku, kurasa dia kehilangan jejakku. Walaupun begitu, aku tetap berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
SQUARE (COMPLETED)
RomansaSetiap tatap, setiap tawa, dan senyuman, semua tersampul dalam suatu kisah. Ini kisah cinta tentang Ketrin dengan ketiga pria yang menaruh perhatian lebih padanya. Story by : Mutia Novaska