Aku memilih mundur daripada memperjuangkanmu lalu membuatmu mencintaiku lagi
-Square-
•POV Nota•
Ponselku berdering, aku bangun dan mengangkat panggilan. Ini tepat pukul 02.00
"Hallo?"
"Ada apa menelfonku tadi?" Kata Ken
"Ngg.. Apa kau gila? Ini sudah larut malam, aku sangat mengantuk."
"Apa kau lupa? Aku insomnia."
"Tapi tidak perlu mengganggu tidurku" Aku menguap
"Wassup?"
"Kenapa kau menanyakan kabarku? Tumben sekali."
"Lalu aku harus bagaimana? Apa yang aku lakukan selalu salah menurutmu."
"Hmm.. Iya maaf." Aku berjalan ke dapur "Aku baik, bagaimana denganmu?" Aku menuangkan air ke gelas
"Tidak begitu buruk"
"Hmm syukurlah" Aku minum
"Bagaimana dengan Ketrin? Apa dia baik-baik saja?"
Aku tersedak
"Kenapa batuk? Apa kau tumbuh lebih cepat?"
"Dasar kau! Aku sedang tersedak, tapi kau malah berkata yang tidak-tidak."
"Apa ada masalah?"
Aku diam
Aku sedang memikirkan dampak positif dan negatif jika aku memberitahukan hal ini pada Ken
"Kau masih di sana? Kenapa diam?"
"Tidak. Emm.. Maksudku dia baik."
"Syukurlah. Bagaimana dengan sekolahnya?"
"Baik juga, dia murid yang baik." Aku berbohong
"Aku sudah mengantuk, aku tutup."
"Hm! Selamat malam."
Dia menutup telfon
Aku kembali melanjutkan tidurku
Hari demi hari berlalu, tak terasa sudah satu bulan aku menghadapi Ketrin yang liar seperti ini. Berulang kali aku memperingatinya, tapi dia semakin memberontak. Pagi ini, di sekolah.
Aku duduk tepat di sebelah Ketrin "Ketrin, hari ini pulanglah denganku."
Dia tidak melihatku "Tidak"
"Apa kau akan pulang dengan mereka? Maksudku teman-temanmu?"
"Hm"
"Kau langsung pulang?"
"Tidak"
"Tolong jaga dirimu, jangan sampai kau lelah lalu sakit."
"Jangan mengaturku"
"Aku tidak mengaturmu Ketrin, ini hanya perhatian kecil dariku."
"Aku tidak membutuhkannya, itu tidak penting."
Aku hanya diam sambil melihatnya
"Kau ada uang? Tolong berikan aku sedikit."
"Tidak Ketrin, kau selalu meminta uang padaku. Jika uang itu untuk keperluan sekolahmu, aku tak masalah. Tapi kau.."
Dia memotong perkataanku "Tidak usah dilanjutkan!"
Aku diam
Dia juga diam
Aku menyodorkan uangku "Ini, ambillah uang ini. Mungkin ini yang terakhir."
Dia melihatku dan mengambil uang itu, dia sangat gembira. "Benarkah?"
"Iya, tapi tolong pulang lebih cepat."
"Baiklah! Aku akan pulang cepat, terimakasih! Aku janji, ini yang terakhir." Dia mencium pipiku lalu pergi
Aku tak tahu apakah ini sudah benar atau sebaliknya. Aku sudah merasa sangat lelah menjaganya, aku merasa sudah tidak sanggup. Ken, cepatlah kembali. Karena aku takkan menjaganya lagi mulai dari hari ini. Aku ingin beristirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SQUARE (COMPLETED)
RomanceSetiap tatap, setiap tawa, dan senyuman, semua tersampul dalam suatu kisah. Ini kisah cinta tentang Ketrin dengan ketiga pria yang menaruh perhatian lebih padanya. Story by : Mutia Novaska