Takut eps50

30 3 0
                                    

Kebanyakan orang mencintai tidak dari hati, tapi dari mata, they love money!

-Square-



• Part Nota•

Setelah itu, aku langsung menuju ruangan Ketrin.

"Ketrin?"

"Nota?"

Aku tersenyum dan mendekatinya "I'm here, baby." Aku duduk dikursi tepat disampingnya

Dia memegang tanganku "Kau kemana saja? Kenapa lama sekali? Kau tahu, aku takut sendirian." Dia sangat cemas

Aku mengelus tangannya "Kau akan bisa melihat, orang baik itu telah menolongmu."

"Nota?"

"Hm?"

"Tolong beritahu aku siapa yang mendonorkan matanya untukku?" Tanyanya "Tak mungkin ada orang asing yang datang mendonorkan matanya tanpa bayaran dan alasan, itu mustahil Nota."

Aku sedikit gugup "A.. Apa yang kau katakan? Seharusnya kau senang karena telah mendapatkan donor mata yang pas untukmu."

"Bukan begitu Nota, hanya saja ini terasa aneh. Feelingku mengatakan bahwa dia adalah orang yang kukenal."

Aku semakin gugup "Ti.. Tidak."

"Aku tak akan memaafkanmu jika kau berbohong padaku, aku juga tidak akan memaafkan diriku jika salah satu dari orang yang kusayang melakukan ini tanpa sepengetahuanku."

Aku diam

Aku mulai merasa gugup dan takut karena mendengar kata-katanya barusan. Tak mungkin kebohongan ini tertutup rapi selama-lamanya. Lambat laun dia akan tahu siapa yang mendonorkan mata untuknya. Ken, maafkan aku jika suatu saat aku tak sanggup menyimpan rahasia ini.

"Apa kau lapar sayang?"

"Tidak"

"Kau tidak tidur? Ini sudah malam." Aku berdiri

Dia masih memegang tanganku

Aku melihat tangannya lalu memandangnya

"Jangan pergi, aku takut."

Aku duduk kembali

"Nota?"

"Ya?"

"Jodoh itu ditangan Tuhan"

"Ya, benar."

"Jika suatu saat kita tak berjodoh, maka relakan. Carilah wanita yang lebih baik dariku, yang mungkin lebih menyayangimu."

"Tidak ada, kalaupun ada itu hanya kau. Wanita-wanita itu tidak mencintaiku, tapi mereka mencintai uangku."

"Jangan bicara seperti itu"

"Mereka tak akan pernah bisa membuatku bahagia, hanya kau yang bisa. Bahkan saat aku tersakiti, aku masih bisa tersenyum karenamu." Aku berdiri

Dia tersenyum

"Tidurlah, sudah malam. Aku tetap di sini menjagamu, jadi jangan takut." Aku mencium keningnya "Selamat malam"

SQUARE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang