I will keep someone who is very precious to his lover
-Square-
Ini sudah pukul 22.00 tapi Ken tidak kunjung pulang
"Kau tidak tidur Ketrin?"
"Kau tidak pulang Ken?"
"Kau mengusirku?"
"Ti.. Tidak Ken. Bukan itu maksudku."
Dia sedikit tertawa "Aku ingin menginap, boleh?"
"Tapi kau.."
Dia memotong ucapanku "Aku tahu, dan aku tak akan macam-macam. Tenanglah, Kau tidur di kamar, dan aku akan tidur di sofa. Bagaimana?"
"Tidak Ken, kau saja yang tidur di dalam, biar aku tidur di sofa. Badanmu akan sakit jika tidur di sofa."
"Lalu bagaimana denganmu?"
"Tidak apa-apa Ken, aku sudah biasa."
"Kalau begitu, aku juga ingin terbiasa."
Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi
"Tidurlah, Ini sudah malam."
"Hm"
"Mau kuantar ke kamar?"
"Tidak, aku bisa sendiri."
Ketika aku membalikkan badanku, aku tertabrak dinding. Aku adalah tuan rumah di sini, tapi aku tak hapal tata ruang rumahku sendiri.
Ken tertawa dan menghampiriku, dia mengusap-usap keningku yang tertabrak dinding tadi.
"Ini sakit Ken! Kenapa kau malah tertawa?"
"Maafkan aku, kau sangat lucu tadi, jadi aku tak bisa menahan ketawaku." Dia masih sedikit tertawa
"Tertawa lagi?" Kataku "Kau ingin membantuku atau ingin mentertawaiku?"
"Maafkan aku" Dia menuntunku "Pintunya di sebelah sini" Sambil mengarahkanku ke pintu kamarku
Aku langsung berbaring
"Tidur yang nyenyak, mimpikan hal yang indah dan ucapkan keinginan baikmu dipagi hari."
Aku menutup mataku dan mulai terlelap
"Aku keluar ya?"
Aku sudah tertidur
Paginya ketika aku terbangun, aku langsung mengingat perkataan Ken tadi malam. Aku menyebutkan kata-kata yang baik, dan berharap agar yang aku sebutkan tadi bisa terkabulkan.
"Aku ingin Nota bahagia"
"Ketrin, Apa kau sudah bangun? Ayo sarapan, aku sudah menyiapkannya."
"Masuklah Ken"
Dia masuk dan duduk di dekatku "Selamat pagi. Bagaimana petualangan mimpimu malam ini? Menyenangkan?"
Aku sedikit tertawa "Aku tidak memimpikan apapun Ken"
"Oh ya? Aku memimpikanmu sedang menyembunyikan permen dariku. Aku sangat kesal."
Aku tertawa
Dia juga tertawa "Di akhir mimpiku, aku melihatmu menjadi badut, hahaha."
"Kau ini, hahaha."
"Aku serius! Mungkin karena wajahmu mirip badut, jadi aku bermimpi seperti itu. Kau adalah badut yang cantik dalam mimpiku." Dia tertawa
Aku juga tertawa
Setelah puas bercanda dan tertawa, kami menuju meja makan untuk sarapan.
"Kau mau roti isi apa?" Tanyanya sambil mengambil roti untukku
"Aku mau selai coklat"
"Sekarang ada varian baru ya mbak"
Aku sedikit tertawa "Apa mas?" Aku membalas candaannya
"Isi katak, isi kantong, dan yang terakhir sangat special."
"Apa tanyaku?" Sambil tersenyum
"Isi hatiku, hahaha."
Kali ini aku tidak tertawa
"Tidak lucu ya?" Dia berhenti tertawa
"Soal yang tadi malam, aku belum memikirkannya. Aku belum bisa menjawabnya."
Dia tersenyum "Tidak masalah, selagi aku masih bisa, aku akan menunggu."
"Kenapa kau tidak cari wanita yang sempurna? Wanita yang lebih cantik."
"Untuk apa? Aku saja tak sempurna."
"Tapi kekuranganmu ditutupi dengan banyak kelebihanmu. Kau punya banyak uang, kau tampan, kau juga baik dan ramah. Siapa yang tidak menyukai pria sepertimu?"
"Ada" Jawabnya
"Mustahil"
"Ada" Mengulang jawabannya
"Siapa?" Tanyaku
"Seorang wanita yang murah hati, namanya Ketrin Vincet. Dia tidak menyukaiku."
"Ken, bukan begitu."
"Tapi begini? Kau tidak menyukaiku."
"Jangan seperti itu Ken, kumohon."
Dia diam
Kami melanjutkan sarapan tanpa bicara. Seketika suasana hening.
"Aku berangkat ya?" Kata Ken
"Iya, hati-hati di jalan."
"Jaga dirimu baik-baik Ketrin, aku sudah menghubungi orang-orangku untuk menjagamu. Jadi, kau akan lebih aman."
"Terimaksih Ken"
Dia tersenyum
Aku menarik seragamnya "Kalau sudah waktunya pulang, cepatlah pulang."
"Iya" Dia mengelus kepalaku lalu pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
SQUARE (COMPLETED)
RomanceSetiap tatap, setiap tawa, dan senyuman, semua tersampul dalam suatu kisah. Ini kisah cinta tentang Ketrin dengan ketiga pria yang menaruh perhatian lebih padanya. Story by : Mutia Novaska