He's Coming

7.9K 807 22
                                    

Maaf telat

Abis mabok gegara Fake Love EXTENDED Ver.









Enjoy










°°°°°






















Taehyung mengintip dari balik celah pintu yang sengaja ia sisakan agar dapat mengawasi Jungkook. Pemuda itu masih tertidur pulas setelah Seokjin menyuntikkan cairan bius ke tubuhnya tadi. Saat ini ia berdiri di luar kamar Jungkook. Dengan sebuah ponsel pintar terangkat di sebelah telinga, Taehyung tengah menunggu seseorang di ujung sana menjawab panggilannya.

"Halo, Presdir Kim. Apa ada yang bisa saya bantu?" Suara lembut seorang wanita menggema di ujung sana. Menyapa Taehyung dengan nada suara yang begitu sopan dan sarat akan rasa hormat.

"Ahㅡ Sekretaris Lee, Bisakah kau katakan padaku jadwalku hari ini?" Balas Taehyung dengan suara sepelan mungkin agar tidak mengganggu tidur Jungkook.

"Uhmㅡ Hari ini Anda memiliki janji temu dengan pemimpin dari perusahaan finansial untuk penandatanganan kontrak kerja sama kemudian Anda harus menghadiri rapat bersama pimpinan kepala divisi laluㅡ"

"Bisakah kau atur ulang kembali semua jadwalnya? Batalkan yang hari ini dan gantikan di hari lain?" Taehyung langsung memotong penjelasan sang sekretaris.

Di seberang sana, sekretaris bermarga Lee itu nampak tengah kebingungan atas keputusan atasannya.

"Begini, kau hubungi saja perusahaan finansial tersebut. Katakan padanya jika aku tidak bisa datang ke kantor hari ini karena masalah mendesak yang tidak bisa ditunda. Kemudian untuk agenda lainnya di dalam perusahaan, lanjutkan saja tanpa kehadiranku. Aku hanya menginginkan agar semua laporan yang kuminta sudah ada di meja kerjaku saat aku masuk nanti. Mengerti?"

"I-iya, aku mengerti."

Taehyung membuang napas kasar. Sebenarnya ia tidak suka memanfaatkan posisinya sebagai atasan tertinggi untuk hal-hal seperti ini. Seenaknya membatalkan jadwal-jadwal kegiatannya yang sudah diatur sedemikian rupa oleh sang sekretaris. Akan tetapi, Taehyung terpaksa melakukannya. Karena tidak mungkin baginya untuk tetap pergi bekerja dan meninggalkan Jungkook yang tengah sakit di rumah seorang diri.

Kesembuhan Jungkook lebih penting saat ini.

"Maafkan aku karena memintanya secara mendadak."

"Ti-tidak apa-apa, Presdir. Lagipula ini sudah menjadi tugas saya."

"Aku mengandalkanmu, sekretaris Lee. Kalau begitu aku sudahi. Hubungi saja nomorku jika ada masalah."

"Baik, Presdir."

Dan dengan begitu Taehyung mengakhiri panggilannya. Bernapas lega saat akhirnya ia tidak perlu lagi memikirkan nasib pekerjaannya yang tertinggal di perusahaan. Ia percaya sang sekretaris dapat melakukan perintahnya dengan baik.

"Hyung..."

Taehyung sontak menoleh ke dalam kamar Jungkook saat mendengar suara pemuda itu memanggil namanya lirih. Ia pun bergegas masuk ke dalam dan menghampiri Jungkook di ranjangnya.

Rupanya Jungkook sudah bangun.

"Bagaimana keadaanmu, Jeon? Apa yang kau rasakan?" Tanya Taehyung sembari mendudukkan diri di tepian ranjang.

"Pusing..." Jungkook membalas dengan suara teramat lirih. Matanya sayu dengan bibir pucat pasi.

Taehyung kembali mengecek suhu tubuh Jungkook dengan menempelkan tangan di kening Jungkook. Suhu tubuhnya sudah tidak sepanas tadi, tapi masih belum bisa dikatakan normal.

Between Us (Vkook) END #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang