Who?

8.4K 886 14
                                    

Taehyung sedikit bernapas lega saat amukan Jungkook akhirnya mereda. Setelah cukup lama menangis dipelukannya, Jungkook akhirnya tertidur karena kelelahan. Dengan mata sembab dan tubuh berkeringat hingga sebagian rambut indahnya basah.

Karena tidak tega membangunkan Jungkook, Akhirnya Taehyung pun terpaksa menggotong tubuh berisi Jungkook seorang diri menuju kamar tidurnya. Menggendong ala bridal style dari ruang kerjanya sampai kamar tidur Jungkook yang terletak tepat di samping kamarnya.

Taehyung meregangkan otot tangannya yang sedikit kebas setelah memastikan tubuh Jungkook terbaring dengan nyaman di atas ranjang. Menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal agar Jungkook tidak merasa kedinginan.

Meski malam sudah larut, tapi itu tidak membuat Taehyung lantas pergi meninggalkan Jungkook seorang diri disana. Pria itu justru menarik sebuah kursi kayu dan menempatkannya di sebelah ranjang Jungkook. Taehyung mendudukkan diri disana.

Tangannya bergerak mengelus puncak kepala Jungkook. Begitu perlahan karena takut mengganggu tidur sang pujaan. Diam-diam Taehyung memuja paras yang lebih muda. Namun, ini bukan saat yang tepat untuk memikirkan hal tersebut.

Dalam hati Taehyung merasa kasihan pada pemuda tersebut.

Jungkook yang malang dengan segala rintangan yang harus dihadapinya. Tidak hanya kehilangan ingatan dan melupakan jati dirinya, tapi disaat pemuda itu mulai mencoba menerima hidupnya yang baru, Jungkook justru dihadapkan pada pukulan keras masa lalu.

Tanpa peringatan sama sekali harus menerima kenyataan pahit bahwa seluruh sanak keluarganya telah tewas dalam insiden kecelakaan yang sepertinya juga melibatkannya. Dan dengan beruntungnya ㅡentah karena Tuhan yang memang telah menuliskan takdir hidup Jungkookㅡ pemuda itu lolos dari maut dan akhirnya ditemukan oleh sosok Taehyung.

Taehyung memang belum mendapatkan informasi mendetail soal kecelakaan hebat yang menimpa keluarga Jungkook, tapi besar kemungkinan kecelakaan itulah yang mengakibatkan kala itu ia ditemukan Taehyung ㅡtidak sengajaㅡ dengan sekujur tubuh penuh luka.

Satu hal yang masih menjadi pertanyaan besar, jika memang saat itu Jungkook turut menjadi salah satu korban kecelakaan, mengapa Taehyung justru menemukan Jungkook jauh di tengah hutan yang bahkan tidak menunjukkan tanda-tanda adanya kecelakaan?

Bahkan saat itu bisa dibilang, lokasinya jauh dari jalan utama. Karena hal itu pula Taehyung kesulitan mengetahui darimana asal Jungkook. Apalagi saat itu kondisinya, Taehyung sedang berlibur di luar kota. Tidak bisa berbuat banyak selain membawa Jungkook pulang bersamanya dan mengobatinya.

Semua menjadi semakin pelik begitu mengetahui diagnosis sang dokter kalau Jungkook mengalami amnesia.

Taehyung belum dapat menyimpulkan apapun saat ini.

Hoseok tidak memberikan data apapun selain keterangan informasi pribadi Jungkook ㅡtermasuk mengenai keluarganya. Saat ini, Taehyung pun belum dapat menghubungi Hoseok lagi karena keadaan Jungkook yang tidak memungkinkan.

Ia hanya berharap tidak akan ada lagi hal buruk yang menimpa Jungkook. Pemuda itu terlalu rapuh untuk menerima semua kenyataan pahit dalam hidupnya.

Dan jika itu terjadi, Taehyung akan menjadi orang pertama yang turut merasakan sakit saat melihat Jungkook menderita.

"Aku tidak akan membiarkanmu sendirian, Jeon. Kita akan menghadapinya bersama-sama."
















.
.
.
.
.
















Di suatu tempat di sebuah ruangan besar menyerupai ruang kerja dengan kaca-kaca menjulang tinggi menggantikan dinding besi dan menampilkan pemandangan indah suasana kota dari ketinggian, terlihatlah seorang pria berbalut setelan jas lengkap berwarna hitam dengan kemeja putih dan dasi biru tua tengah bergumul dengan beberapa map tipis berisi data-data keuangan perusahaan.

Pria dengan surai berwarna hitam kecoklatan itu sesekali membenahi posisi kacamata yang bertengger di hidungnya. Dilanjutkan dengan gestur menyibak rambut di daerah kening ke belakang. Pria itu nampak tenggelam dalam kesibukannya sampai getaran ponsel di atas meja menginterupsi.

"Ahㅡ Halo. Akhirnya kau mengangkat teleponku juga, bocah." Suara di seberang sana berkata.

"Maaf, Hyung. Ada beberapa hal yang harus aku urus disini. Ada apa?" Pria itu melemaskan bahu. Berusaha merilekskan diri.

"Sebenarnya aku tidak tahu apakah ini keputusan yang tepat untuk memberitahumu atau tidak tapiㅡ" Suara diujung sana terdengar ragu.

"Kau ini kenapa, Hyung? Tidak biasanya kau seperti ini."

"Apa kau percaya padaku?"

"Kenapa kau masih bertanya. Aku bahkan sudah menganggapmu seperti kakak kandungku sendiri. Tentu saja aku percaya padamu, Namjoon-Hyung." Kata pria itu dengan penuh keyakinan.

"Apa kau benar-benar percaya... kalau dia masih hidup?"

"..." Pria itu tidak merespon.

"Heyㅡ"

"Aku yakin. Mungkin kau akan mengatakan kalau aku sudah gila tapi... aku sangat yakin kalau dia masih hidup, Hyung. Aku sudah mengatakannya padamu, bukan? Kalau aku pasti akan menemukannya. Dimanapun dia berada." Balasnya dengan penuh tekad. Sekilas pria itu mengepalkan satu tangannya yang berada di atas meja.

"Kalau begitu aku mungkin sudah memilih keputusan yang tepat."

"Maksudmu?" Ia mengernyit heran. Terdengar diujung sana sang lawan bicara menghembus napas panjang.

"Aku melihatnya. Jeon Jungkook."

TBC

Maaf lagi karena kemaleman 🙏🙏

Ada sesuatu yang harus diurus tadi

Btw, masihkah kalian menunggu ff ini??

Vomment
👇👇👍

Between Us (Vkook) END #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang