Us

7.2K 818 17
                                    

Di pagi berikutnya, Taehyung sibuk mondar-mandir di dapur.

Dalam sejarah hidupnya, ini adalah kali pertama ia berada di dapur selama lebih dari satu jam. Sibuk menilik ponselnya yang menampilkan sebuah laman bertuliskan "Resep Bubur Sehat" sembari memilah bahan-bahan mana yang bisa ia gunakan.

Semua ia lakukan demi Pemuda Jeon yang masih terbaring sakit di kamarnya.

Iya, hanya untuk Jeon Jungkook.

Setelah kemarin ia mencoba ㅡasalㅡ membuat bubur dan dengan percaya dirinya menyuapkan nasi cair itu untuk Jungkook, ia telak mendapatkan makian dari sang pesakit. Berteriak marah karena rasa makanan yang tidak karuan. Ditambah lagi, di mata Jungkook, itu sama sekali tidak terlihat seperti bubur pada umumnya. Lebih terlihat seperti nasi yang ditumbuk hancur kemudian diberi air. Awalnya Jungkook berpikir untuk tidak menilai sesuatu dari tampilan luarnya saja. Sayangnya, itu ternyata tidak berlaku untuk makanan buatan Taehyung dan ia berakhir menyesal.

Sebenarnya Taehyung ingin memberikan Jungkook makanan yang dimasak Jungkook malam sebelumnya. Makanan yang gagal mereka makan karena keadaan berubah kacau. Namun, sepertinya dewi fortuna sedang tidak berpihak padanya. Karena pagi itu, Taehyung mendapati makanan itu sudah disantap oleh koloni semut kecil tidak tahu diri di meja makan dan berakhir di tempat pembuangan sampah.

Kesimpulannya, saat ini Taehyung tengah berusaha memberikan menu sarapan bubur sehat untuk Jungkook. Tidak ingin mengulangi kesalahannya kemarin.

Iya, walaupun bubur buatannya kemarin habis juga karena Jungkook terlampau lapar.

Setidaknya,bubur hari ini harus lebih layak untuk dimakan.

"Jungkook, kau sudah bangun?"

Taehyung berdiri di depan pintu kamar Jungkook yang tertutup rapat. Membawa nampan berisi semangkuk bubur dan segelas penuh air putih.

Tidak kunjung mendapat jawaban, pun membuat Taehyung mendorong pintu tersebut. Sedikit kepayahan karena tangannya yang penuh.

"Aku buatkan saraㅡ" Ucapannya terhenti saat melihat Jungkook dengan cueknya duduk bersandar pada kepala ranjang dan asyik menarikan ibu jari di atas ponsel. Mengabaikan entitas Taehyung sama sekali. Hal itu tentu saja berhasil membuat Taehyung menggertakkan giginya geram.

Taehyung pun melangkah mendekat. Meletakkan nampan di atas nakas kemudian merebut paksa benda pipih itu dari sang empunya. Memancing pekikan tidak suka dari Jungkook.

"Aaahhhㅡ Hyung~ padahal sedikit lagi naik level."

Taehyung memasukkan ponsel itu ke saku celananya.

"Makan." Kata Taehyung yang lebih terdengar seperti perintah mutlak.

Jungkook memajukan bibirnya kesal. Menghempaskan punggung pada kepala ranjang dengan sedikit kasar.

Taehyung tidak memedulikan sikap kekanakan Jungkook tersebut. Lebih memilih melarikan satu tangannya menuju kening Jungkook sementara tangan lainnya membandingkan dengan menyentuh keningnya sendiri.

"Sepertinya kau akan segera sembuh." Putusnya lalu menyudahi kegiatannya.

"Beruntungnya aku tidak keracunan buburmu kemarin."

"Iya tahu, Jeon. Maaf. Kau kan tahu aku seperti apa kalau soal urusan dapur." Taehyung tidak mengelak, tapi tidak juga balas memarahi Jungkook seperti biasanya karena sikap menyebalkannya.

Taehyung pun mengambil tempat di pinggir ranjang Jungkook. Duduk miring menghadap pemuda tersebut.

"Ini, makanlah. Aku sudah bersusah payah bangun pagi, mencari resep bubur yang enak. Hanya untukmu." Taehyung mengambil mangkuk berisi bubur dari tempatnya.

Jungkook melirik mangkuk tersebut. Tampilannya sedikit lebih baik dari nasi cair kemarin. Yang kali ini terlihat seperti gumpalan nasi kurang air. Kental dan padat sekali. Jangan lupakan hiasan daun di bagian atas, entah untuk apa Taehyung menambahkan benda tersebut.

Jungkook menatap Taehyung seolah berkata, "Kau yakin ini aman?"

"Percayalah, Jungkook. Ini lebih baik dari yang kemarin." Terkadang Jungkook ingin mengutuk wajah tampan penuh kepercayaan diri mililk Kim Taehyung.

"Tanggung jawab kalau nanti terjadi apa-apa." Jungkook memperingatkan dengan wajah yang justru terlihat menggemaskan di mata Taehyung.

"Iya. Akan langsung aku nikahkan nanti."

Blush

"Yak!! Sakit!!" Berakhir Jungkook yang memukul paha Taehyung sadis sembari bersusah payah menyembunyikan pipinya yang merona.

Jungkook tersipu.

"Bukan itu. Aish!!" Taehyung hanya bisa tertawa melihat reaksi menggemaskan Jungkook.

"Makan ya? Aaaa~" Taehyung ikut membuka lebar mulutnya saat menguapi Jungkook.

"Bagaimana?" Taehyung terlihat antusias menanti pendapat Jungkook yang masih mengunyah.

"Hhmm, iya... Lumayan." Dan sukses membuat kedua sudut bibir Taehyung melengkung.

"Kalau begitu habiskan."









.
.
.
.
.















"Suapan terakhir." Taehyung menyuapkan satu sendok penuh berisi bubur pada Jungkook yang langsung dilahap oleh pemuda tersebut.

Taehyung tersenyum puas melihat bubur buatannya habis dimakan Jungkook. Beranjak bangun dari duduknya lalu berjalan mendekati nakas. Bermaksud menaruh kembali mangkuk yang kini kosong tersebut.

"Anak pintar." Pujinya sembari mengacak surai lembut Jungkook. Membuat sang empunya memekik tidak senang, tapi Taehyung hanya tertawa kecil sebagai balasan.

"Aku akan membersihkan ini dulu. Tidak akan lama." Taehyung mengambil nampan dan membawanya dengan kedua tangan.

"Hyung..."

Tepat ketika Taehyung mencapai muka pintu, Jungkook memanggilnya. Membuat Taehyung lantas memutar tubuh dan menatap sang pemanggil dengan kedua alis terangkat.

"Boleh aku minta sesuatu?" Jungkook berkata dengan suara pelan. Seperti takut mengutarakan isi kepalanya.

"Tentu saja." Jawab Taehyung yakin.

"Saat aku sembuh nanti..." Jungkook menjeda. Terlihat ragu untuk melanjutkan kalimatnya.

"Boleh aku... Boleh aku mengetahui dimana makam keluargaku dan berkunjung?" Jungkook menatap Taehyung takut.

Taehyung terlihat membolakan matanya. Tidak menyangka bahwa topik itu yang akan keluar dari bilah bibir sang pujaan. Namun, detik berikutnya ia mengulum senyum. Senyum yang begitu hangat dan bersahabat.

"Tentu. Biar nanti kuminta temanku untuk mencari tahunya."

"Hhhmm... Apa kauㅡ apa kau akan menemaniku? Pergi bersamaku?" Jungkook memilin ujung pakaiannya.

"Kemanapun, Jeon. Aku akan selalu menemanimu. Kita akan melangkah bersama mulai sekarang."

Dan perkataan itu sukses membuat hati Jungkook menghangat.

TBC

Sebenernya ga mau up

Ngantuk banget

Cuman yaudahlah

Bablas saja

Vomment
👇👇👇

Between Us (Vkook) END #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang