That Day

6.6K 761 18
                                    

Btw, mau ngasih tahu saja

Jangan heran kalo kadang jk manggil tae ga pake sebutan 'hyung' ya




Btw
Happy 5anniv bangtan 🎊🎊🎊🎉🎉💞💕

Kkeut




°°°°°°°°



Di pagi yang sama...

Seorang pria berjalan memasuki sebuah lobi hotel. Berjalan lurus mengarah ke meja resepsionis tanpa mengindahkan tatapan beberapa orang yang terkunci padanya. Memandang takjub pada karisma pria tersebut. Dengan hanya mengenakan celana jeans hitam yang robek di bagian lutut lalu kaos oblong warna putih bergaris hitam. Tidak lupa dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya. Menambah kesan stylist pada sosok pria bertubuh kecil tapi tegap dan berotot tersebut.

Suara derap kakinya menggema mengisi lobi hotel yang sebelumnya hening. Benturan antara sepatu converse nya dan lantai marmer hotel menciptakan nada tersendiri yang terdengar berirama di telinga. Tidak hanya penampilannya yang sedehana namun modis tersebut, melainkan juga karisma yang menguar kuat dari pria itu yang sukses mengunci beberapa pasang mata padanya.

“Aku ingin memesan kamar.” Ucapnya sesampainya di meja resepsionis.

Perkataannya tidak kunjung mendapat jawaban. Malah membuat wanita penjaga meja resepsionis itu terpaku pada kehadirannya. Memandang penuh rasa takjub seolah tenggelam pada pesona sang pria.

“Permisi, Nona.” Interupsinya.

Ahㅡ i-iya. Ada yang bisa saya bantu, Tuan?” Wanita itu tersadar dari lamunannya.

Seolah tidak terganggu dengan sikap tidak profesional sang resepsionis, pria itu justru mengulum senyum yang terlihat begitu ramah. “Satu kamar.” Katanya lagi.

“Ba-baik, tuan. Atas nama siapa?” Wanita itu masih berusaha mengontrol diri.

“Hmm, Aku yakin seseorang sudah memesankannya. Cari saja atas nama... Park Jimin.”

“Park Jimin? Baik, tuan. Mohon tunggu sebentar.”











.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


















Keesokan harinya...

“Jeon!! Cepatlah!!”

Taehyung berjalan menuruni tangga. Menenteng tas kerjanya di sebelah kanan sementara tangan kirinya mengangkat ponselnya ke arah telinga.

“Jadi bagaimana, Sekretaris Lee?” Kata Taehyung pada sambungan teleponnya.

“Sesuai yang Anda minta, Saya sudah mengkonfirmasi pergantian janji temu Anda dengan pimpinan perusaahan finansial tersebut dan pihak mereka menyanggupi untuk melakukan janji temu hari ini pukul dua belas siang.” Jelas Sekretaris Lee.

Taehyung mengangguk mengerti walaupun Sekretaris Lee tidak dapat melihat respon gerakannya. “Bagus. Kabari aku jika dia sudah tiba nanti.”

“Baik, Presdir.”

Dan dengan satu jawaban itu, Taehyung mengakhiri panggilannya. Memasukkan ponsel ke dalam saku jasnya kemudian menyandarkan tas kecilnya di pinggiran sofa agar dapat merapihkan dan memastikan dasinya terpasang dengan benar.

“Jungkookㅡ“

“Iya!! Aku datang!!”
Terdengar suara ribut dari arah tangga disusul dengan teriakan nyaring Jungkook.

“Jangan berlarian, Jungkook. Nanti kau jatuh.”

“Aku sudah siap.” Jungkook memberikan cengiran polosnya ke arah Taehyung.

Keningnya berkerut heran. Memandangi penampilan Jungkook dari ujung kepala sampai kaki. “Kau yakin mau berpakaian begitu?”

Jungkook melihat ke arah pandang Taehyung ㅡdirinya sendiri. Baju model kodok bahan jeans dengan dalaman kaos putih garis hitam.

Itu lho baju yang pernah dipake jk di bandara
Gatau??
Ya pokoknya itulah ada wkwk

Memangnya ada yang salah dengan cara berpakaiannya?

“Jungkook, kita ini mau ke kantorku, lho. Bukan ke taman bermain.” Kata Taehyung mengingatkan saat akhirnya pandangan mereka bertemu.

Jungkook saat ini sangat pantas menyandang julukan “Bayi besar.”

“Kita akan pergi, kok. Ke taman bermain.” Taehyung melongo mendengar jawaban aneh Jungkook.

“Aku mendengarnya. Kalau kau tidak ada jadwal lagi setelah jam makan siang, benar?” Kata Jungkook percaya diri.

“Kau menguping pembicaraanku dengan Sekretaris Lee lagi?” Tuduh Taehyung. Tidak habis pikir dengan teman serumahnya tersebut.

“Salah sendiri menelepon di ruang tamu saat aku belum benar-benar tertidur semalam.” Kilah Jungkook. Semalam memang ia ketiduran saat sedang menonton drama malam kesukaannya bersama dengan Taehyung. Namun, ia belum benar-benar pulas dan masih bisa merasakan saat tubuhnya dibaringkan dengan paha Taehyung sebagai bantalan. Ia bahkan ingat bagaimana semalam Taehyung terus mengelus-elus rambutnya.

“Jeon, aku memang tidak ada jadwal lagi setelah itu, tapi bukan berarti aku bisa meninggalkanㅡ“

“Taman bermain. Titik.” Jungkook bersikeras.

“Akhir pekan saja, ya?” Taehyung berusaha membujuk.

Jungkook merengut tidak suka. Bibirnya mengerucut dan sedikit dimajukan. Ia mulai memasuki mode merajuk. Salah satu andalannya untuk mendapatkan apapun yang ia inginkan dari Taehyung.

“Taman bermain~” Rajuknya persis seperti bocah umur lima tahun yang merengek pada orang tuanya.

Jungkook membulatkan kedua matanya, menekuk bibirnya keatas, dan menyatukan kedua tangan di depan wajah. Berakting dengan wajah memelas yang juga sering dilakukan Taehyung saat ingin bermanja-manja dengannya.

Perlu ditegaskan kalau ia hanya meniru apa yang sering Taehyung tunjukkan padanya, mengerti.

Lagipula Jungkook sangat ingin bermain keluar saat ini. Ia bosan hanya berdiam diri di rumah. Menunggu sang pemilik rumah pulang dan menghabiskan malam singkat mereka dengan televisi sebagai saksi. Meskipun ia sering bepergian keluar rumah seorang diri, tapi itu hanya sebatas supermarket dekat rumah mereka. Atau paling jauh ia hanya bisa ke rumah sakit untuk melakukan check up.

Jungkook ingin lebih mengetahui soal kota tempatnya tinggal.

Jungkook juga ingin menghabiskan waktu berdua dengan Taehyung di luar. Sekedar berjalan-jalan ringan sembari melihat matahari tenggelam. Atau pergi berbelanja dan membeli semua makanan kesukaannya.

Ia ingin membuat kenangan yang seperti itu bersama dengan Taehyung.

Hyung~

Taehyung membuang napas. Ia tidak sanggup berkata tidak kalau Jungkook sudah mengeluarkan jurus andalannya seperti ini. Jalan keluarnya hanya satu. Dan Taehyung jelas tahu jawaban apa yang ingin didengar Jungkook.

“Ok. Baiklah. Kau menang.” Taehyung gemas sendiri kemudian mengacak-acak surai Jungkook.

Jungkook hanya menunjukkan senyuman lebarnya atas putusan yang didapat dari Taehyung. Meskipun dalam hati, ia bersorak penuh kemenangan.

“Satu syarat. Tidak ada es krim, setuju?” Dan tidak  perlu  waktu lama untuk Jungkook mengangguk penuh semangat, meskipun ia  tetap akan berencana merajuk kembali untuk yang satu itu nanti.

TBC

Untuk up tiap hari dirasa sulit :'(

Maap yah

Vomment
👇👇👇

Between Us (Vkook) END #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang