Hanya Sekedar Harapan

3.8K 451 26
                                    

“Jim, kau baik-baik saja?” Ini adalah kali ke sepuluh Namjoon menanyakan hal yang sama pada Jimin.

Bagaimana pria itu ada di ruangan Jimin? Tentu saja untuk membahas urusan pekerjaan. Masih ingat kalau Namjoon adalah kepala cabang perusahaan Jimin, kan? Oleh karena itu, sejak jam kerja di mulai, pria itu sudah duduk manis di sofa ruangan Jimin dengan beberapa berkas yang harusnya ia bahas dengan sang pimpinan.

Akan tetapi, nampaknya jiwa sang pemimpin tidak benar-benar berada di raganya saat ini. Terbukti dari beberapa kali Namjoon mendapati atasannya tersebut melamun dan mengabaikan laporan yang tengah ia sampaikan. Namjoon pun tidak bodoh untuk tidak menyadari raut wajah Jimin yang kelewat cemas untuk seukuran pria tersebut yang selalu menampilkan raut muka tenang dan teduh.

“Jim, Aku tidak akan melanjutkan pembahasan kita kalau kau saja tidak  fokus terhadap apa yang kusampaikan. Kau sudah membuat mulutku berbusa, tapi tidak juga serius mendengarkan meskipun sudah kutegur berulang kali.” Jengah Namjoon yang langsung membanting punggungnya di kepala sofa.

Jimin menghela napas.

“Aku mengkhawatirkan Jungkook, Hyung.” Jujurnya dilanjut dengan gerak memijat pelan pelipisnya.

Mendengar nama Jungkook, Namjoon lantas langsung menegakkan tubuhnya. “Ada apa? Apa yang terjadi dengannya? Apa sakit kepalanya sering kambuh? Apa itu menyiksanya?”

“Tidak bukan. Bukan itu. Aku justru bersyukur karena sakit di kepalanya tidak lagi pernah muncul. Ada hal lain yang mengganggu pikiranku saat ini.”

Namjoon menghembuskan napas lega. Tubuhnya kembali santai, tapi tetap memfokuskan diri pada apa yang akan Jimin sampaikan soal Jungkook.

“Hari ini Jungkook meminta padaku untuk berkunjung ke makam keluarganya sendirian. Dia bilang dia akan kembali saat makan siang sekaligus membawakanku makan. Aku sudah berjanji pada Jungkook untuk mempercayainya dan membiarkannya pergi sendiri, tapi aku tetap cemas. Ini kali pertama sejak dia kembali padaku aku membiarkannya pergi sendirian. Aku tahu dia belum pulih sepenuhnya. Membiarkannya bepergian sendirian di kota ini justru membuatku semakin takut. Sekeras apapun aku berusaha mengatakan pada diriku sendiri bahwa Jungkook akan baik-baik saja sama sekali tidak mengurangi ketakutanku. Perasaanku tidak enak, Hyung.”

Namjoon sedikit banyak mengerti akan kekhawatiran yang dirasakan Jimin. Perasaan takut pasti masih tersisa di dalam dirinya mengingat cukup lama Jimin kehilangan Jungkook dan belum lama ini pemuda itu kembali ke dalam genggamannya. Jadi, wajar saja jika Jimin bersikap sedikit protektif terhadap Jungkook.

“Mungkin akan lebih baik jika kau memastikannya sendiri, Jimin. Kau datangi dia. Maksudku diam-diam. Amati dari jauh jika dirasa dia akan baik-baik saja. Jika sesuatu  terjadi, tentunya kau dan aku sama-sama tidak berharap demikian, kau ada disana dan bisa langsung membantunya sendiri. Bukankan itu lebih baik?”

















.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


































“Ini. Terima kasih handuknya.” Taehyung mengembalikan handuk yang ia pakai untuk mengeringkan tubuhnya pada Jungkook yang baru saja keluar dari kamar mandi. Jungkook langsung menerimanya tanpa mengatakan apapun. Kemudian pemuda itu melewati Taehyung begitu saja dan berjalan ke arah dapur.

Saat ini mereka tengah berada di dalam rumah keluarga Jeon. Atas izin sang tuan rumah, Taehyung dipersilahkan masuk dan menghangatkan diri.  Jungkook sudah menawarkan pada Taehyung agar sebaiknya pria itu mandi dan berganti pakaian menggunakan pakaian yang sengaja ditinggalkan di rumah itu. Akan tetapi, Taehyung menolaknya dengan halus. Berkata bahwa ia tidak akan lama dan hanya ingin berbicara sebentar dengan Jungkook karena ia tidak bisa berlama-lama meninggalkan pekerjaan di kantornya. Jungkook tidak banyak protes. Ia memaklumi tentu saja karena mau bagaimana pun ia pernah cukup lama tinggal bersama pria tersebut. Ia tahu seberapa penting urusan perusahaan yang berada di bawah nama Kim Taehyung tersebut. Alhasil, Jungkook hanya memberikan handuk tebal pada Taehyung dan menyuruhnya mengeringkan diri dengan itu.

Between Us (Vkook) END #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang