Bertahan

3.9K 464 62
                                    

Setelah Taehyung mengucap selamat atas kabar yang didengar dari Jimin bahwasanya mereka telah bertunangan, pria itu langsung berpamitan pulang dengan alasan masih ada pekerjaan yang harus ia selesaikan di kantor. Begitu pula dengan Jungkook. Ia membatalkan kunjungan ke makam keluarga lalu meminta Jimin mengantarkannya kembali ke rumah mereka. Ketika Jimin bertanya, Jungkook berkata bahwa ia tidak enak badan. Jimin tentu saja cemas, apalagi ketika pria itu melihat mata sang tunangan yang memerah dan bengkak. Alhasil, tanpa pikir panjang Jimin pun langsung membawanya pulang.

Jimin tidak tahu kalau Jungkook sempat menangis hebat di bawah guyuran shower sebelumnya.

Jungkook duduk termenung di kamarnya seorang diri setelah bersusah payah mengusir Jimin dari rumah mereka dan memintanya kembali ke perusahaan untuk bekerja. Jungkook mengunci pintu kamarnya. Memastikan tidak ada siapapun yang akan masuk.

Pandangan matanya memburam bersamaan dengan tangannya yang bergerak meremas dada sebelah kiri. Keadaannya dirasa semakin parah. Air matanya tidak mau berhenti menetes. Isakannya semakin menjadi. Jungkook kesulitan bernapas, tenggorokannya tersedat, lehernya seperti dicekik. Jungkook meluapkan segala tangisnya. Meluapkan segala kesedihannya yang tertahan. Sekalipun Jungkook menggigit bibir bawahnya hingga berdarah, isakannya tetap tidak mau berhenti lolos.

Jahat.

Jungkook merasa dirinya seperti seorang penjahat. Penjahat yang tidak tahu diri. Sudah diloloskan dari vonis mati, bukannya membalas budi, ia malah menyakiti.

Taehyung membantunya, jelas. Dan setelah semua masalahnya teratasi, ia hanya tinggal mengucap terima kasih dan membayar kembali semua bantuan Taehyung.

Seharusnya seperti itu, ‘kan?

Dari awal Taehyung memang hanya berniat membantunya. Jungkook memang sempat menderita akibat semua yang menimpanya, tapi Taehyung disana bersamanya. Menyemangatinya, mendukungnya, menenemaninya, menenangkannya, dan memeluknya. Bahkan ia ingat bagaimana Taehyung berjanji untuk mengembalikan ingatannya yang hilang.

Harusnya Jungkook hanya tinggal membayar kembali hutangnya. Kemudian melanjutkan hidupnya yang sempat terhapus dari memorinya.

Lalu mengapa?

Mengapa rasanya sesakit ini?

Harusnya ia senang karena kembali bertemu dengan Jimin, ‘kan? Harusnya ia senang karena ia  dapat kembali ke dekapan sosok yang dicintainya , ‘kan?

Tapi mengapa?

Mengapa ia merasa semuanya salah? Mengapa ia merasa hatinya justru berkata sebaliknya?

Bayangan Taehyung yang tersenyum tipis segera setelah Jimin mengumumkan bahwa mereka telah bertunangan kembali melintas di kepalanya. Sesuatu berdenyut sakit tepat di dada sebelah kiri. Membuat Jungkook memukul kuat-kuat dada sebelah kirinya. Berharap sakitnya akan hilang meski ia tidak tahu dimana yang sakit.

“Ini sakit... ini sakit, Taehyung....”

Nyatanya, pada saat seperti ini bukan nama Jimin yang keluar dari mulutnya, melainkan nama Taehyung yang terucap lirih seiring dengan tubuhnya yang meluruh ke lantai. Berbaring meringkuk dengan keadaan kacau dan wajah banjir air mata. Jungkook merasa tubuhnya semakin lemas. Suaranya habis karena tidak kunjung berhenti menangis. Belum lagi matanya yang semakin terasa berat. Hingga dalam hitungan detik, Jungkook mulai kehilangan kesadarannya. Jungkook pingsan setelah menangis selama hampir tiga puluh menit.

“Taehyung... Maafkan aku..."


























.
.
.
.
.
.
.
.
.























Between Us (Vkook) END #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang