Dimana?

5.3K 578 34
                                    

HAHAHAHA NILAI UTS GUE HAHAHAHAHAHAHAHAHA

















.........




























Namjoon merebahkan diri di atas ranjang kesayangannya. Ia benar-benar merindukan sensasi empuk yang tidak dapat diberikan ranjang lain dimanapun selain ranjang kesayangannya ini.

Ia baru saja menyelesaikan perjalanan panjangnya dari kota tempat tinggal Seokjin. Mengendarai mobil sejauh 500 Km tanpa istirahat itu rupanya berdampak begitu besar pada bahu dan kedua  kakinya yang kini terasa kebas. Walaupun mobil yang dikendarainya adalah jenis mobil sport langka yang nyaman dan mampu berlari dengan kecepatan 100km/jam, bukan menjadi jaminan akan terdapat kemudahan disana, kecuali dengan fakta laju mobilnya yang memang secepat angin tersebut.

Namjoon nyaris tenggelam dalam tidurnya ketika tiba-tiba ponselnya berbunyi. Rupanya sang kekasih mengiriminya sebuah pesan singkat.

“Jika kau sudah sampai, jangan langsung tidur, Namjoon. Mandi dulu, dengan begitu badanmu akan terasa lebih segar. Kecup manis dari Seokjinieeㅡ"

Namjoon heboh sendiri membaca pesan teramat manis yang dikirimkan kekasihnya. Seokjin tahu betul bagaimana membuat semangat hidupnya  kembali. Inilah mengapa Namjoon sangat mencintai cinta pertamanya tersebut.

Namjoon baru saja berniat akan melempar ponselnya asal ke atas ranjang, tapi ia mengurungkan niatnya saat ia mengingat suatu hal penting yang harusnya ia laporkan pada seseorang.

Ini tentang ‘Jeon Jungkook’ yang dilihatnya di rumah sakit waktu  itu.

Buru-buru Namjoon mencari kontak  bernama ‘Jimin’ disana kemudian menekan tombol dial.

Lima deringan berlalu, tapi ia tak kunjung mendapat jawaban hingga suara operator-lah yang terdengar. Namjoon pun mencoba menghubungi nomor Jimin sekali lagi. Namun, hasilnya tetap  sama.

“Mungkin lebih baik kudatangi kantornya besok.”

 





.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.











Namjoon menghentikan laju mobilnya tepat di pintu masuk sebuah gedung bertingkat. Seorang penjaga berpakaian serba hitam memberinya bungkukkan hormat kemudian menerima lemparan kunci dari Namjoon.

“Tolong parkir-kan di tempat biasa.” Titahnya kemudian berlalu pergi memasuki lobi gedung.

Tulisan “Park’s” terpampang besar tepat di belakang meja resepsionis. Seolah bertindak sebagai sebuah ucapan salam untuk kedatangan Namjoon. Pria itu pun melangkah menuju salah satu wanita di meja resepsionis.

“Ada yang bisa saya bantu, Tuan Kim?” Tanya sang resepsionis sopan. Namjoon memang seringkali bolak-balik mengunjungi perusahaan sebab Namjoon mengepalai salah satu cabang perusahaan Park, selain fakta bahwa Jimin ㅡPemilik perusahaan adalah sahabat baiknya.

“Apa Jimin ada di ruangannya?”

“Mohon maaf, Tuan. Tapi, Tuan Park saat ini sedang tidak ada di tempatnya. Beliau kemarin berangkat ke Paris untuk keperluan bisnis.” Jawab sang resepsionis.

Between Us (Vkook) END #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang