19

6.2K 662 8
                                    

Dan disinilah mereka.

Berkeliling menjelajahi seisi pusat perbelanjaan terbesar di kota sambil bergandeng tangan. Mengabaikan tatapan gemas orang-orang di sekitar mereka yang tidak tahan melihat pemandangan seorang anak muda dengan bibir mengerucut lucu.

Niatnya ingin menghabiskan waktu seharian mencicipi semua wahana permainan yang memacu adrenalin, tapi takdir justru berkata lain. Menelan kenyataan pahit saat mengetahui taman bermain yang begitu ingin disambangi rupanya tengah menjalani sedikit perbaikan pada beberapa tempat sehingga menyebabkan tempat itu ditutup untuk sementara waktu.

Kesal? Kecewa? Tentu saja.

Dan itulah yang menyebabkan Jungkook sedari tadi hanya memandang tanpa minat pada seisi Mall yang katanya terkenal mewah dengan design elegan tersebut. Terlampau kesal karena rencananya untuk menikmati waktu romantis dengan Taehyung terpaksa gagal akibat gangguan tidak terduga.

Berbeda dengan Jungkook dengan segala umpatan kasar yang siap keluar dari mulut manisnya kapan saja, Taehyung justru bersikap masa bodoh. Bukan masalah baginya merubah tujuan. Lagipula akhirnya pun sama saja. Ia bisa menikmati waktunya berdua dengan Jungkook.

Ya, walaupun dengan sedikit bumbu rengekan dari Jungkook yang nampaknya masih tidak terima karena gagal mengunjungi tempat favoritnya.

“Jangan cemberut begitu.” Jungkook hanya mendengus lalu membuang muka, tapi tangan masih menggenggam jemari Taehyung erat.

“Lagipula berjalan-jalan disini juga tidak buruk kan? Lihat? Ada banyak yang bisa dibeli. Kau tinggal memilih, biar aku yang bayar.” Taehyung sedikit menunduk menyamakan tinggi, sedikit berbisik di telinga kiri Jungkook.

“Bukan itu yang aku mau!” Jungkook merajuk. Menghentikan langkahnya dan menghentakkan kaki tanda kesal.

Taman bermain dan pusat perbelanjaan itu berbeda, menurut Jungkook.

Memang dalam artian luas itu sama-sama tempat hiburan untuk sekedar menghabiskan waktu bersama orang terkasih, tapi dalam artian sempit jelas berbeda.

Karena menurut Jungkook, taman bermain itu adalah tempat dimana ia bisa bergelayut manja dengan Taehyung dengan alasan takut atau pusing setelah menaiki salah satu wahana. Ia bebas berakting seperti anak kecil yang antusias tapi berakhir merengek takut saat atau setelah mencoba permainan yang dianggap menarik.

Bahkan Jungkook sudah memiliki bayangan suara tawa mereka yang saling menjejal es krim pada wajah satu sama lain.

Ia kan juga ingin memiliki kenangan manis dengan Taehyung. Tidak melulu hanya sekedar cuddling atau saling lempar perhatian di rumah.

“Lalu apa?” Tanya Taehyung yang sama sekali tidak mengerti dengan kemauan si pangeran kecil itu.

Huh!!” Bukannya menjawab, Jungkook justru berjalan begitu saja meninggalkan Taehyung. Menghentakkan kedua kakinya keras dan mendengus marah.

Taehyung menghela napas panjang. Menghadapi Jungkook yang sedang merengek itu bisa membuat siapa saja mengangkat tangan ㅡmenyerah.

Yah... pengecualian untuk Taehyung.

“Jungkookㅡ Hey!”

Taehyung berlari menyusul. Menyamakan langkah mereka dan kembali berjalan beriringan. “Kita kan bisa kesana lain kali.”

“Kapan? Kau nya saja sibuk lalu mau membiarkan aku pergi sendirian begitu?”

“Yasudah, kalau begitu kapanpun kau ingin pergi, aku akan selalu siap untuk berkata iya.”

Jungkook menghentikan langkahnya. Berbalik mengarah Taehyung. “Janji? Kapanpun aku mau?”

Dan Taehyung mengangguk yakin seraya mengacungkan jari kelingking. Melihat hal itu membuat Jungkook tersenyum sumringah lalu membalas uluran jari Taehyung dengan kelingkingnya kemudian saling bertaut.

“Aku akan ingat ini, Kim.”

“Nah, masalah selesai. Bagaimana kalau sekarang kita mencari tempat makan? Kau tahu, Aku belum sempat makan siang dan sekarang aku merasa sangat sangat lapar.” Dan tidak perlu waktu lama bagi Jungkook untuk menyetujui saran Taehyung.














.
.
.
.
.
.
.
.
.
.













Di sebuah restoran makanan cepat saji, Jimin duduk seorang diri di bagian sudut. Sama sekali mengabaikan sajian burger berukuran sedang yang terlihat menggiurkan di atas meja. Sesekali ia hanya menyesap gelasnya  yang berisi minuman bersoda.

Hyung!!” Panggilnya saat melihat sosok yang dikenalnya baru saja berjalan masuk melewati  pintu utama restoran. Sedikit melambaikan tangan untuk menarik sepasang mata milik sang kawan.

“Maaf aku terlambat, Jimin. Aku harus mengantar kekasihku kembali ke tempatnya bekerja dulu.” Ungkap pria tersebut yang tidak lain adalah Kim Namjoon.

Namjoon mengambil tempat berhadapan dengan Jimin.

“Tidak masalah. Aku mengerti.” Balas Jimin.

“Menunggu lama?” Jimin menggeleng kemudian memanggil pelayan yang berada di dekat mereka.

“Pesanlah. Aku yang traktir.” Katanya lagi.

“Samakan saja dengannya.” Pinta Namjoon pada sang pelayan yang dijawab anggukan kemudian berlalu pergi.

“Tanganmu kenapa?” Tanya Namjoon saat sekilas matanya melirik pada tangan Jimin yang terbalut perban.

“Hanya kecelakaan kecil.” Jawab Jimin acuh sembari menggoyangkan tangannya sedikit lalu kembali memusatkan perhatiannya pada Namjoon.

“Jadi, Bisa kau katakan padaku semua detailnya? Mengenai pertemuanmu dengan Jungkook.”

TBC


Maap kalo ada typo, ga sempet gue periksa lagi soalnya hape lagi error jadi buru-buru sebelum hape ini mati lagi :'(

Vomment kuy
👇👇👇

Between Us (Vkook) END #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang