Bersamanya

6.1K 687 12
                                    

"Kita masih punya banyak waktu sampai makan malam. Apa ada sesuatu yang ingin kau lakukan disini?"

Pertanyaan Taehyung itu mengambang tanpa jawaban. Dibiarkan begitu saja oleh Jungkook yang tanpa disadari Taehyung rupanya tertinggal jauh di belakangnya. Awalnya Taehyung terkejut karena tidak mendapati kehadiran Jungkook di sampingnya sampai kemudian ia melihat Jungkook berjalan dengan langkah kecil di belakang sana dengan tatapan kosong seperti orang bodoh.

Taehyung berlari kecil menghampiri yang lebih muda. Memandang heran atas perilaku aneh Jungkook semenjak mereka keluar dari restoran tadi.

"Jungkookㅡ Hey! Jeon Jungkook." Taehyung meremat kedua bahu Jungkook kemudian menggoyangkannya.

"Ahㅡ i-iya." Jungkook terbata. Ia tersadar dari lamunan panjangnya. Namun, begitu melihat wajah Taehyung yang terlampau dekat hingga hidung mereka nyaris bersentuhan justru membuat Jungkook tercekat bahkan sampai menahan napasnya.

"Bibir..." Batin Jungkook. Entah bagaimana matanya justru fokus pada bilah ranum milik pria tersebut. Terutama ketika Taehyung membasahi bibirnya dengan benda lunak dari dalam mulutnya. Tanpa sadar Jungkoook menyentuh bibirnya sendiri.

"Ada apa dengan bibirmu?" Taehyung bertanya seraya turut menyentuh bibir tipis milik Jungkook.

Jungkook menelan salivanya kasar. Terus memaki betapa bodohnya dirinya saat ini.

"Ungh.. akuㅡ aku mau ke toilet." Dan tanpa menunggu balasan, Jungkook langsung berlari walaupun tidak tahu dimana tepatnya toilet itu berada. Yang terpenting saat ini, ia harus segera menjauh dari Taehyung sebelum jantungnya meledak di tengah-tengah keramaian pengunjung Mall.

Brak

Jungkook memasuki toilet pria. Menutup pintu utama dengan membantingnya keras tanpa sadar tindakannya itu mendapat perhatian dari beberapa pengunjung yang sedang berada di dalam toilet saat itu.

"A-ah, maafkan aku dan tolong abaikan saja aku." Jungkook sedikit menunduk memohon maaf pada tiga pria yang berada disana.

Selama beberapa detik Jungkook hanya diam bersandar di pintu masuk. Memegangi dada kirinya dengan sesekali menghembus napas panjang. Ia merasa kesal karena beberapa hari ini jantungnya tidak bekerja dengan normal tiap kali berada di dekat Taehyung. Apalagi setelah kecupan singkatnya tadi. Rasanya seperti jantungnya bisa melompat keluar begitu saja.

"Tahan, Jeon Jungkook. Kau harus bisa menahannya."

Ia pun meninggalkan pintu dan berjalan pelan menuju westafel. Memandangi dirinya sendiri di depan cermin panjang yang tertempel di dinding.

"Benar-benar merah."

Jungkook kemudian membasuh wajahnya dengan air secara kasar hingga bagian leher pakaiannya sedikit basah. Ia kembali memandangi pantulan dirinya pada cermin.

"Berhenti bertingkah aneh, Jeon. Ini yang terakhir. Soal ciuman itu, anggap saja itu tidak pernah terjadi. Mengerti?" Jungkook berbicara dengan bayangannya sendiri.

"Lagipula apa yang aku harapkan dari ciuman barusan. Itu pasti hanya salah satu tindakan manisnya untuk memaksaku berhenti mengomelinya yang selalu menolak untuk makan."

Ia yang berbicara sendiri, tapi ia juga yang merasa sesak.

Sekali lagi, Jungkook menghela napas kasar.

"Kau pasti bisa, Jeon."

Setelah berkata demikian, Jungkook pun akhirnya memutuskan untuk segera kembali menemui Taehyung. Takut jika pria itu cemas karena tingkah aneh yang barusan ditunjukkannya.

Between Us (Vkook) END #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang