Kabar baik
Naskah work ini sudah sepenuhnya selesai. Itu artinya, kalau ga sibuk di rl, gue bisa up setiap hari sambil pelan2 nyicil Save Me yang akan di up mungkin seminggu sekali ㅡkalo bisa
Jadi, hutang gue berkurang sedikit di sedikit ehehehehhe
Seneng ga?
.
.
.
.
.Siang itu terlihat pemandangan yang tidak biasa di sebuah restoran bergaya mewah. Dua orang pria tampak duduk berhadapan, tetapi berbeda dengan pengunjung lain yang saling berbincang sembari menikmati santapan mereka, dua orang pria ini justru membungkam. Satu pria sibuk melemparkan tatapan tajamnya pada pria lainnya yang tampak acuh. Pria yang diberikan tatapan sinis itu justru sibuk mengatur serbet dan bersiap menyantap hidangan daging mahal yang telah tersaji sejak beberapa menit yang lalu.
Jimin sebagai pelaku yang tidak hentinya menampakkan ketidaksukaannya terhadap Yoongi kemudian memutar mata jengah.
“Aku tidak ingin buang-buang waktu disini.” Jimin yang sudah menahan diri sejak tadi kemudian berniat untuk bangkit dan pergi dari sana. Entah setan apa yang merasukinya hingga ia menurut saja saat Yoongi berkata ingin berbicara dengannya dan menyeretnya kemari. Jimin tidak ada waktu untuk ini. Ada keperluan lain yang lebih penting ㅡmencari Jungkook.
“Aku baru tahu kalau pimpinan Park Finansial memiliki etika nol besar.” Sindir Yoongi tanpa sedikitpun menoleh. Ia dengan tenang memotong daging santapannya.
Sontak, pernyataan Yoongi membuat Jimin kembali naik pitam. Ia tidak terima sikapnya disangkut pautkan dengan statusnya sebagai pimpinan tertinggi perusahaan. Pada kenyataannya, mereka disini bukan untuk urusan bisnis. Dan lagi, Yoongi sama sekali tidak mengatakan maksudnya menyeret Jimin kemari, selain memerintahnya dengan seenak jidat. Bahkan saat sampai disini pun, pria itu tidak lekas berbicara.
Sekarang, dimanakah letak kesalahan Jimin?
“Ini bukan soal etika. Aku hanya tidak ingin membuang waktu dengan menemani orang yang bahkan belum ku kenal sama sekali untuk menghabiskan santap siangnya. Aku juga punya kepentinganku sendiri. Dan kau bukanlah salah satunya. Jadi, berhenti membuang waktuku sia-sia dan biarkan aku pergi. Aku sungguh muak melihat wajahmu.” Mungkin, ini adalah kali pertamanya Jimin mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap sesuatu secara terang-terangan dan dengan perkataan yang sesinis itu.
Didasari emosi yang sama meluapnya, Yoongi kemudian membanting kasar garpu dan pisau yang sebelumnya berada dalam genggaman. Menciptakan bunyi yang teramat nyaring hingga membuat beberapa pengunjung disana kemudian melirik tertarik.
“Aku sudah berbaik hati menyediakan tempat yang layak dan inikah balasanmu?” Yoongi berkata dengan suaranya yang dalam.
“Aku tidak pernah memintamu untuk memperlakukanku dengan baik. Bahkan kita tidak saling kenal, jadi untuk apa?”
Mereka saling berpandangan sengit. Seperti tidak ada satupun diantara keduanya yang ingin mengalah. Memang, pada dasarnya mereka berdua sama kerasnya.
Didasari keinginan untuk mengakhiri perdebatan tidak penting keduanya, Yoongi kemudian mengalah ㅡterpaksa. Lagipula ia yakin ini adalah pertemuan pertama dan terakhir mereka. Setelah ini ia tidak akan berurusan dengan pria menyebalkan tersebut. Maka, tidak ada salahnya jika ia sedikit menurunkan ego.
“Duduklah. Aku hanya ingin mengakhiri ini dengan cepat.” Kata Yoongi akhirnya. Ia tampak sudah tidak memiliki nafsu untuk menyantap hidangan lezat di depannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/148567814-288-k696683.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us (Vkook) END #Wattys2019
Fanfic"Aku tidak tahu dia siapa, tapi aku merasa nyaman berada di dekatnya." -Jjk "Waktu itu, aku hanya ingin menolongnya... Tapi sekarang aku tak ingin kehilangannya." -Kth Vkook Taekook BoyxBoy NamjaxNamja Bangtan Yaoi Zoopapp