With You

11.9K 1.2K 19
                                    

"Hyung, Kau bekerja? Meskipun ini akhir pekan?"

Jungkook bersuara saat melihat Taehyung turun dari kamar dengan jas lengkap. Jungkook yang awalnya sedang menata meja makan pun menghentikan kegiatannya dan menghampiri Taehyung.

"Hum, ada sedikit masalah di perusahaan kemarin dan aku harus menemui beberapa klien hari ini." Taehyung memerhatikan Jungkook yang tengah merapihkan dasinya.

"Menjadi pemilik perusahaan besar di negeri ini sepertinya cukup sulit." Ujar Jungkook setelah memastikan dasi Taehyung terpasang dengan benar.

"Begitulah. Aku berangkat dulu." Taehyung mengacak surai hitam Jungkook lalu melangkah menuju pintu utama.

"Tidak sarapan? Aku sudah membuatkanㅡ"

"Tidak sempat. Oh iya, aku sepertinya tidak akan pulang hari ini."

Taehyung selesai memakai sepatunya lalu meraih gagang pintu. Sebelum pria itu benar-benar pergi, Taehyung kembali berbalik dan berkata, "Hari ini pastikan kau pergi ke rumah sakit, Jungkook. Aku sudah menyuruh dokter Kim untuk meneleponku jika kau sudah datang. Jadi, jangan coba-coba berbohong. Mengerti?"

Jungkook hanya bisa mengangguk lemah sebagai jawaban. Nyatanya, rengekannya semalam tidak mampu membuat Taehyung berubah pikiran. Mereka memang berbaikan, tapi Taehyung tetap bersikeras akan melanjutkan pemulihan Jungkook dan ia tidak bisa membantah sama sekali.















.
.
.
.
.











Saat ini Jungkook berdiri tepat di depan sebuah gedung kaca bertingkat. Di bagian pintu masuk, orang-orang berpakaian formal berlalu lalang. Menunjukkan kesibukan yang nyata di dunia kerja. Jungkook merasa iri sebenarnya, tapi ia memilih untuk mengabaikan perasaan tersebut dan melangkah masuk dengan langkah panjang. Senyum mengembang di wajahnya. Sibuk memikirkan bagaimana reaksi Taehyung saat tahu ia datang.

"Ada yang bisa saya bantu, tuan?" Tanya seorang wanita dengan rambut tergerai indah saat Jungkook sampai di bagian resepsionis.

"Aku ingin menemui Taeㅡah, maksudku Presdir Kim." Jungkook berusaha sesopan mungkin.

"Apa kau sudah membuat janji dengannya?" Jungkook menggeleng.

"Maaf, tuan. Tapi untuk menemui Presdir Kim, Anda harus membuat janji terlebih dahulu."

Jungkook tidak tahu jika akan sesulit ini hanya untuk menemui Taehyung. Awalnya ia kebingungan sampai sebuah ide terbersit di kepala.

"Katakan saja, Jeon Jungkook ingin menemuinya." Ucap Jungkook percaya diri. sang resepsionis pun mengiyakan dan segera meraih gagang telepon untuk mengabari bagian pusat.

Tidak butuh waktu lama, resepsionis itu meletakkan kembali gagang teleponnya dan memanggil nama Jungkook sopan.

"Tuan Jeon, silahkan ikuti saya."

Dan Jungkook mengukir senyum bahagia.












.
.
.
.
.














"Anda bisa langsung masuk ke dalam, tuan."

"ahㅡiya. Terima kasih banyak."

Tinggallah Jungkook seorang diri di depan sebuah pintu besar berbahan kayu. Terlihat begitu kokoh dan mencolok diantara dinding-dinding yang terbuat dari kaca.

Tok

Tok

Jungkook mengetuk terlebih dahulu sebelum membuka pintu yang tidak bisa dibilang ringan tersebut. Melakukan kebiasaannya, yaitu menyembulkan kepala terlebih dahulu untuk melihat kondisi di dalam ruangan.

"Kau terlihat seperti ingin mencuri."

Tiba-tiba sosok dengan tubuh tinggi tegap menghalangi pandangan Jungkook. Berjarak begitu dekat dengannya hingga bagian dada tubuh itu nyaris bersentuhan dengan hidungnya.

Jungkook mendongak dan mendapati bahwa sosok itu adalah Taehyung. Merasa malu, Jungkook pun kembali berdiri tegak. Memperlihatkan gerak-gerik canggung dengan pura-pura merapihkan pakaiannya.

"Masuklah." Ajak Taehyung yang dijawab dehaman kecil Jungkook.

Jungkook mengekori di belakang Taehyung. Mengikuti kemana pria itu berjalan. Hingga Taehyung berhenti tepat di depan meja kerjanya yang dipenuhi tumpukan kertas dan berbalik menghadap Jungkook.

"Jadi, untuk apa kau datang kemari?"

Jungkook memandangi penampilan Taehyung yang sedikit berantakan. Tanpa jas hitamnya dan hanya menyisakan kemeja putih serta dasi merah marun. Rambutnya yang pagi tadi tertata rapih kini terlihat tidak beraturan. Jauh sekali dari imej Taehyung yang biasanya terlihat perfeksionis terutama soal penampilannya.

Jungkook sedikit melirik ke belakang tubuh Taehyung. Melihat sekilas tumpukan kertas menggunung. Dari sanalah Jungkook dapat menyimpulkan kalau masalah yang dihadapi perusahaan Taehyung benar-benar serius.

Pantas saja semalam Taehyung terlihat begitu stress.

"Hanya membawakan makan siang dan makan malam untukmu. Aku tahu kau tidak akan ingat makan jika sudah begini."

Jungkook mengangkat sebuah rantang bertingkat berwarna hijau di tangannya. Ia lalu berjalan ke arah meja kerja Taehyung yang sama berantakannya dengan sang empunya. Meletakkan rantang di atas meja dan berjalan mengelilingi meja tersebut. Sesekali membuka beberapa lembaran kertas.

"Apa masalahnya belum selesai, hyung?" Tanya Jungkook.

"Begitulah. Masih ada beberapa yang harus kutangani secara langsung." Taehyung duduk di singgasananya dan bersandar seraya memejamkan mata. Jungkook dapat melihat gurat kelelahan di wajah sang presdir.

"Istirahatlah sebentar. Wajahmu tidak bisa membohongiku, hyung." Jungkook menepuk pundak Taehyung.

Tiba-tiba Taehyung menarik tangan Jungkook yang bertengger di pundaknya. Membawa tubuh Jungkook untuk duduk di pangkuan kemudian melingkarkan tangan di pinggang rampingnya dan menyandarkan kepala di dada bidang milik Jungkook.

"Kalau begitu temani aku."

"Hah?"

"Cukup dengan kehadiranmu disini, rasa lelahku akan hilang dalam sekejap." Taehyung menghirup dalam-dalam aroma Jungkook yang selalu menjadi candunya.

"Aku serius, Hyung. Kau butuh tidur. Ayo sekarang berbaring di sofaㅡ"

"Biarkan dulu seperti ini. Aku suka." Taehyung semakin mengeratkan pelukannya.

TBC



Cciiee fast up hehe

Pendek ya?
Iya, sengaja hehe

Gimana? Masih suka?

Ini masih awal, jadi scene ringan saja hehe

Vomment yooo
👇👇👇

Between Us (Vkook) END #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang