Double up neh
Seneng ga? :))
Btw ini terakhir
Chap selanjutnya bakalan ada Taeㅡ
Dadah:)
.
.
.
.
.Jungkook telah bersiap dengan pakaian santainya serta koper hitam dalam genggaman. Setelah memastikan kamarnya kembali tertata dengan rapih, Jungkook pun mengunci rapat pintu kamarnya.
“Jungkook-hyung!! Cepat turun!! Kenapa kau lambat sekali, sih!!” Itu suara Wonwoo, adik kandung Jungkook.
Jungkook berdecak. Jika saja hari ini perasaannya dalam keadaan baik, mungkin Jungkook akan meladeni teriakan sang adik dengan sama lantangnya lalu berlari memiting leher pemuda yang lebih muda darinya tiga tahun tersebut. Sayangnya, hari ini Jungkook sedang dalam kondisi hati yang buruk.
Apalagi kalau bukan karena Jimin yang tidak dapat ikut liburan bersama keluarganya.
Mau bagaimanapun Jimin memberikan pengertian padanya dengan alasan yang sama, tetap saja rasanya ada yang kurang ketika ia hanya bepergian sendiri. Padahal sejak awal Jungkook sangat menginginkan keikutsertaan tunangannya tersebut.
Pasalnya, mereka berdua jarang sekali dapat menghabiskan waktu bersama semenjak Jimin diangkat menjadi pemimpin perusahaan oleh sang ayah.
“Haahh...” Jungkook membuang napas kasar. Memasukkan kunci kamarnya ke dalam saku celana kemudian hendak menarik kopernya menuju lantai bawah sebelum seseorang menahan gerakan tangannya dan justru menggenggamnya erat.
“Jimin-Hyung.”
Kehadiran Jimin yang sama sekali tidak diduga olehnya membuat Jungkook terpaku selama beberapa saat.
“Kau akan pergi bersenang-senang. Tidak seharusnya wajahmu murung begitu, Kookie.” Jimin mengambil alih koper milik Jungkook kemudian menuntun Jungkook untuk berjalan beriringan dengannya.
Tap
Langkah Jimin tertahan begitu Jungkook menghentikan gerak kakinya. Jimin yang berada satu langkah di depan Jungkook pun berbalik dan menatap Jungkook heran.
“Apanya yang bersenang-senang.. Kau saja tidak ikut...” Keluh Jungkook dengan suaranya yang lirih dan kepala tertunduk dalam. Jimin dapat merasakan Jungkook meremas genggaman tangannya dengan kuat.
“Kookieㅡ hey.”
Jimin melepaskan genggamannya pada koper juga tangan Jungkook. Ia bergerak maju menjadi sedikit lebih dekat dengan Jungkook lalu menangkup kedua pipi pujaannya agar kepalanya kembali mendongak dan mempertemukan pandangan mereka.
“Kau lupa janjimu untuk bersenang-senang selama liburan meski tanpaku.”
“Tetap saja. Apa kau benar-benar tidak akan—“
CUP
Jungkook bungkam begitu Jimin menyatukan bibir keduanya. Refleks, Jungkook langsung mengalungkan tangannya di leher Jimin sementara pria itu merangkul pinggang dan menghapus jarak diantara tubuh keduanya.
Bukan hanya sekedar ciuman biasa, hanya dalam beberapa detik mereka sudah saling memagut satu sama lain. Dimulai dari Jimin yang nampak begitu lihai dalam permainan lidahnya kemudian Jungkook yang berusaha mengimbangi setiap gerakan acak sang pujaan. Jungkook terlampau hafal dengan kebiasaan Jimin yang tidak akan membiarkan setiap inci bibir dan rongga mulutnya terlewat untuk ia cicipi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us (Vkook) END #Wattys2019
Fanfic"Aku tidak tahu dia siapa, tapi aku merasa nyaman berada di dekatnya." -Jjk "Waktu itu, aku hanya ingin menolongnya... Tapi sekarang aku tak ingin kehilangannya." -Kth Vkook Taekook BoyxBoy NamjaxNamja Bangtan Yaoi Zoopapp