Glek glek glek.
"Ah, seger."
Perempuan dengan rambut cepol asalnya itu menutup botol minumnya. Dahaganya telah lepas tak berbekas. Air mineral mengalir melewati kerongkongan yang sejak tadi terasa kering. Kini kaki tanpa balutan kaos kaki itu ia selonjorkan, cukup lumayan pegal.
"Kaira, kamu pulang sekarang apa nanti? Ini pintunya udah mau Miss Ocha kunci."
Kaira langsung bangkit dari tidurnya dengan posisi duduk. "Pulang, Miss."
Ia kemudian menyampirkan tali tasnya di pundak sebelah kanan, kemudian menyalimi tangan Ocha. Pembimbing vokalnya. Dan kini saatnya bagi Kaira untuk menghampiri Belinda yang pastinya ada di lapangan basket-- menonton pacarnya berlatih.
Kaira memasang earphone putih di kedua telinganya, dan memutar lagu secara acak. Lagu Let Me yang dibawakan oleh Zayn mengalun merdu seraya menemani langkah Kaira. Suasana sore hari di sekolahnya begitu tenang. Kaira suka.
Drrrttt..
Belbel : RAAAAAA GUE JALAN2 DULU SM ARDEN YAK
Belbel : tp nanti gue baliknya ttp kerumah lo
Belbel : luvyuKaira menghentikan langkahnya sejenak untuk membaca. Kemudian membalas pesan itu dan melanjutkan lagi langkah kakinya.
Terpaan angin sore membuat poni rambut Kaira terhembus ke samping dan belakang. Kaira menikmatinya. Ada rasa di dalam hatinya yang menenangkan.
Setelah menuruni undakan tangga terakhir yang membawanya ke lantai dasar, Kaira menoleh ke arah samping ketika ada seseorang yang menarik earphone miliknya.
"Gue kira lo budek dadakan. Ternyata di sumpel ae ni kuping make earphone."
Kaira melenguh, moodnya tiba-tiba saja turun.
"Kok lo disini?"
"Lo disini ngapain, Kay?"
Kaira membuang wajahnya kala pertanyaan yang hampir sama itu terlontar secara berbarengan. Ia terus melanjutkan jalannya menuju gerbang sekolah. Dengan Karel di sebelahnya yang malah mengoceh tidak jelas.
"Ko bisa barengan ya? Apakah ini adalah sebuah konspirasi?! Eh engga, lebay amat gue. Hm, berarti... Apakah ini tandanya kalo gue sama lo jod--"
Karel mengatupkan mulutnya ketika melihat lirikan maut Kaira mengarah padanya.
"-- jodha akbar." celetuk Karel asal, yang malah menyebut salah satu drama india yang sering ditonton oleh ibunya dulu. Iapun terkekeh.
"Eh iya, payung gue mana?" Kaira bertanya kala mengingat kejadian kemarin siang saat hujan.
Karel menggaruk kepalanya, kemudian tercengir. "Baik-baik aja lah, aman." jedanya. "Sebelum kelindes mobil gue sendiri sih tapi... Hehe."
Kaira mendengus. "Emang udah firasat nggak enak gue nyerahin payung ke lo."
"Wah, bagus dong udah punya firasat ke gue, tinggal rasa suka aja. HAHAHAHA NGOMONG APAAN GUE BARUSAN?!"
"Tapi tenang aja Kay, gue gombal ke lo doang,"
Kaira yang merasa sedikit terganggu itu, berjalan cepat melangkahkan kakinya lebih dulu. Menjauh dari Karel yang semakin menjadi-jadi tidak jelasnya.
"Et dah malah pergi. Keknya gue udah salah ngomong nih saudara-saudara." gumam Karel sambil menatap punggung Kaira yang kian menjauh. Rambut cepol dengan beberapa helai berjatuhan yang bergoyang ke kanan dan ke kiri membuatnya terlihat lucu. "WOY KAIRA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
One And Only K [Completed]
Teen FictionKaira Alsava. Gadis yang sangat menyukai ketenangan. Di balik musik yang ia dengarkan setiap waktu, Di balik film yang ia tonton setiap malam, Di balik novel yang ia baca setiap senggang, Ia adalah seorang gadis yang menyimpan sejuta luka. Yang hany...