40. Rewrite The Star

1.2K 134 21
                                    

Sudah beberapa hari berlalu sejak kejadian dimana Reynan dan Karel membicarakan tentang sebuah rahasia yang mampu membuat Karel terkejut bukan main.

Dan sekarang suara riuh sorak bahagia memenuhi lapangan utama. Ujian Kenaikan Kelas telah selesai dua hari yang lalu. Dan hari ini, ada acara besar-besaran di sekolah untuk menyambut acara ulang tahun SMA Cakrawala.

Jam sudah menunjukkan pukul dua siang. Namun keadaan lapangan yang dipakai untuk dance, drama, tarian, dan lain-lain tidak membuat mereka mengeluh karena kepanasan. Mereka semua riang. Otak akhirnya bisa fresh kembali setelah butek akan halnya UKK.

Sejak UKK itu pula, Kaira merasa tidak tenang saat sebangku dengan Arden. Perasaan akan takutnya berita-berita hoax akan menyebar kembali, dan membuat Belinda semakin membencinya, itu sangat membuat Kaira takut. Kaira juga merasa, Arden jadi bersikap sangat berbeda pada dirinya saat mereka sebangku itu. Arden semakin terang-terangan memberikan Kaira perhatian. Bahkan, lelaki itu sempat tiga kali datang kerumah Kaira untuk menawarkan berangkat sekolah bersama. Tapi Kaira selalu berhasil menolak.

"Ya, jadi, gue mohon semuanya buat memaafkan kesalahan, apapun itu. Kita manusia, okey? Dan manusia nggak luput dari yang namanya kesalahan. Apa susahnya memaafkan? Terima aja dengan lapang dada. Tuhan aja bersifat memaafkan. Masa manusia yang jauh dari kata sempurna, susah buat memaafkan." Aiga tersenyum kecil setelah memberi paragraf akhir pada seluruh murid SMA Cakrawala yang berkumpul abstrak di lapangan. Suara Aiga yang terdengar seantereo sekolah membuat orang-orang bertanya apa maksud sang ketua OSIS berkata demikian secara tiba-tiba. Namun dari kata Aiga yang diucapkan tadi, membuat hati mereka bergerak untuk mengikhlaskan apapun. Orang-orang yang jahat pada mereka, atau masalah yang kian membebani pundak yang berbeda. Semua harus diikhlaskan.

"Oke, ternyata udah lima menitan gue ceramah-ceramahan panjang lebar." Aiga tertawa nyaring, "Tiba-tiba lagian. Yaudah, selamat menikmati acara selanjutnya!"

Dan salah seorang mc dari anggota OSIS membuka suara saat Aiga turun dari panggung. "Dan saatnya kita panggil, salah satu siswi yang berhasil bikin bangga sekolah ini.. Kaira Alsava!"

Hening.

Kemudian seorang perempuan dengan rambut ikal tergerainya yang berdiri di tengah kerumunan itu, bertepuk tangan dengan ekspresif, lalu suara tepukan tangan lain bertambah terdengar di depannya, belakangnya, hingga tepukan tangan itu menjadi tersebar dan riuh. Melebur sorak sorai memanggil nama Kaira untuk segera naik ke panggung.

Sedangkan Kaira sendiri, jantungnya berdebar tidak karuan saat kakinya melangkah pada tangga kecil untuk membawanya ke panggung besar itu, hingga akhirnya Kaira sampai ditengah panggung. Riuh sorakan makin menjadi-jadi.

Kaira menggemgam erat microfon yang dibawanya, jantungnya makin berdetak tak karuan. Hingga ia makin dibuat terkejut kala kerumunan yang ada di bawah panggung itu mengibarkan bendera putih panjang, yang bertuliskan dengan tinta hitam ;

'FORGIVE US, KAIRA. WE'RE TRULLY SORRY.'

Suara tepuk tangan pun makin ramai.

Hati Kaira mencelos. Ia benar-benar terharu mendapatkan semua ini dari siswa siswi kelas sepuluh, sebelas, bahkan kelas duabelas yang sudah menjalani UN. Kini tiga angkatan itu kembali melengkapi lapangan utama. Sebelum akhirnya kelas dua belas harus pergi dengan status, alumni.

"SEMANGAT KAIRA!!!"

Suara itu makin meriuhkan suasana lapangan, dan tepuk tangan makin kencang diberikan untuk Kaira.

Ah, Kaira terharu!!

"Buat semuanya.. Makasih banget." Kaira tersenyum, menatap kerumunan dibawah itu. Dan suara nada pengiring musik mulai terdengar. "Lagu ini, tentang perpisahan. Apalagi buat kaka-kaka kelas dua belas yang dinyatakan lulus seratus persen." Kaira tersenyum kecil, suara riuh tepuk tangan terdengar lebih kencang dari para remaja kelas dua belas.

One And Only K [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang