Selembaran kertas putih berisi rentetan abjad beserta tanda tangan dari kepala sekolah itu kini sudah berada di tangan setiap siswa-siswi kelas sebelas SMA Cakrawala. Beberapa berteriak senang, beberapa biasa saja, dan beberapa lainnya memasang wajah malas ketika membaca isi dari pengumuman yang tertera.
Dan Kaira menjadi salah satu siswi dengan wajah datarnya yang menatap selebaran kertas disana.
"YUHU!" Belinda memekik, bersamaan dengan Kaira yang melipat kertasnya menjadi persegi panjang, dan dimasukkan ke dalam sorok meja. Tangan kanan Kaira menumpu kepalanya yang menyamping ke kiri, menyaksikan Belinda yang senang teramat.
"Seneng banget lo."
"Iyalah. Bebas dari pelajaran, bisa pacaran pula di hutan nanti. Ihiy."
Kaira memutar kedua bola mata dan menyandarkan tubuhnya pada kursi. "Pacaran mulu lo."
"Yeee, sirik aja." Belinda terkekeh. "Oh ya Ra. Malem sebelum berangkat, gue nginep rumah lo, okey?! Tapi siangnya lo ke rumah gue dulu, bantu packing." Belinda memasang senyum lebarnya, kertas yang dipegangnya ia masukkan pula ke sorok meja.
Kaira mengangguk setuju dan kembali membuka novelnya yang sempat terjeda.
"WOI ADA KABAR GEMBIRA. LAGI!!!" Teriak Salsa selaku wakil ketua kelas di sela keributan. Ia berdiri di atas kursi yang sebelumnya sudah ia tarik ke depan, supaya satu teman kelasnya bisa melihat jelas ke arah Salsa. Kelas pun hening, bersiap mendengarkan seksama sekaligus terbingung-bingung melihat wajah Salsa yang teramat sumringah untuk siang ini.
"JADI NANTI, EHEM!" perempuan itu berdeham seraya mengusap tenggorokannya, bersiap untuk melanjutkan ucapannya. "Kelas kita bakal satu posko sama kelas sebelas IPS satu! Tentunya posko cowo sama cewe dipisah, ya! Tapi tetep sebelahan gitu."
Suara riuh pun menjelma seisi ruangan. Hanya Kaira, yang bingung, mengapa teman-temannya terlihat begitu senang jika digabung dengan kelas XI IPS 1.
"LAH SAL?!" Aiga sebagai ketua kelas XI IPA 3 berseru mendengar penuturan Salsa. "Info dari Pak Cal kan posko kelas kita bareng kelas sebelah, ganti emang?"
Salsa yang berdiri disana tersenyum lebar. "Iyalah gue ganti, barusan gue sama Citra nyamperin Pak Cal, ngomong--biar dibarengin sama kelas IPS satu. Isinya cogan semua woy, gila! Buat cuci mata, adem dah." Salsa gemas sendiri.
Kelas pun menjadi bertambah riuh. Seisinya berteriak senang. Pun dengan kaum lelaki, yang mengetahui kelas IPS banyak cewek bening juga.
"YA ALLAH, SEMOGA DAPET JODOH DARI KELAS IPS DEH GUE!"
"AKU JUGA YA TUHAN, MAU!"
Kaira menengok kearah Belinda yang kini tertawa riang. "HAHAHAH SENENG BANGET GUE!"
"Emang... Kenapa, Bel? Kok lo seneng banget kayanya?"
Belinda mengangguk cepat. "Iya dong, Ra! Itu kan kelasnya Arden. Berarti secara ga langsung gue bakal lebih sering deket sama dia."
"Ooo, hm. Bagus deh, kalo gitukan lo gausah narik-narik gue buat nganter modus."
Baru saja Kaira akan melanjutkan kegiatannya dalam membaca novel, dirinya teringat sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
One And Only K [Completed]
Teen FictionKaira Alsava. Gadis yang sangat menyukai ketenangan. Di balik musik yang ia dengarkan setiap waktu, Di balik film yang ia tonton setiap malam, Di balik novel yang ia baca setiap senggang, Ia adalah seorang gadis yang menyimpan sejuta luka. Yang hany...