Hembusan dinginnya ruangan menyambut gadis dengan wajah berkeringatnya itu, terasa menyejukkan seketika.
Benar-benar, hari ini adalah hari yang melelahkan bagi Kaira. Bagaimana tidak? Tugasnya tertinggal, yang menghasilkan ia harus berlari memutari lapangan basket sebanyak tiga kali. Untungnya ia bersama dengan delapan teman yang tidak beruntung juga seperti dirinya itu.
Padahal, jam pertama itu, harusnya Kaira gunakan untuk langsung pergi ke studio musik sekolahnya untuk segera latihan. Tapi ya begitulah, harus tertunda selama lima belas menit karena tugas yang tertinggal.
Gadis itupun kemudian memilih langsung menidurkan dirinya di atas karpet beludru disana, hembusan ac pun langsung mancer kearah wajahnya.
"Nahh, kamu udah dateng," Ucap seseorang dari balik kaca besar yang tak lain dan tak bukan adalah guru pembimbing Kaira dalam berlatih vokal. Miss Ocha.
"Aku istirahat dulu ya Miss, capek, habis dihukum lari. Maaf juga dateng telat,"
Guru dengan rambut yang dicepol itu mengangguk, memaklumi.
Kaira kembali menatap langit-langit atap ruang studio di sekolahnya. Suara alunan lagu terdengar karena dinyalakan oleh Miss Ocha.
Kini, pikiran Kaira membawa ke kejadian beberapa menit lalu, saat dirinya tengah sibuk berlari, Citra dan Salsa saling rusuh sendiri karena merasa diperhatikan seseorang yang berdiri di lantai dua. Kaira malah ikut penasaran juga karena teman-temannya yang berisik entah membicarakan hal apa sambil berlari. Alhasil, Kaira menoleh ke koridor lantai dua bagian timur. Dan didapatinya disana berdirilah Karel, dengan tangan yang menopang dagunya memperhatikan lapangan.
Atau, memperhatikan seseorang?
Yang jelas, saat Kaira menatapnya, Karel menyeringai.
"Ayo miss, kita latihan." Kaira segera bangkit dari posisi tidurannya, dan menghampiri Miss Ocha yang sedang sibuk dengan kertas-kertas dihadapannya.
"Yakin nggak lanjut aja dulu istirahat kamu? Keliatannya capek banget gitu, loh."
Kaira tersenyum kecil dan mengangguk. "Nggak pa-pa, lagi pengen latihan aja sekarang."
Kaira berjalan menuju tempat dimana ia biasa melakukan latihan. Tempat yang membuatnya merasa nyaman dan tenang. Emosi dalam lagu, bisa ia buncahkan disana.
Setiap bernyanyi, Kaira merasa jiwanya bebas, rasa sakitnya luruh. Ia suka menyanyi, ataupun mendengarkan lagu.
Perlombaan nanti, ia peruntukkan untuk bunda yang jauh dari gapaian Kaira.
KAMU SEDANG MEMBACA
One And Only K [Completed]
Teen FictionKaira Alsava. Gadis yang sangat menyukai ketenangan. Di balik musik yang ia dengarkan setiap waktu, Di balik film yang ia tonton setiap malam, Di balik novel yang ia baca setiap senggang, Ia adalah seorang gadis yang menyimpan sejuta luka. Yang hany...