20. Side

1.3K 115 4
                                    

Sudah tiga hari sejak kejadian kemah blok yang membuat Karel suka jadi parno sendiri, sekarang dirinya sedang memegang kemudi stir mobil dengan mengangguk-anggukan kepala, mengikuti alunan musik yang mengalir pada tape di mobilnya. Lagu no control yang dinyanyikan oleh One Direction membuat Karel bersemangat hari ini.

"EH ITU KAIRA BUKAN?!"

Karel menepikan mobilnya ke pinggir jalan tepat di depan gadis yang sedang duduk di depan halte. Dibukanyalah kaca mobil untuk memanggil.

"Woy, Kaira!"

Kaira yang sedang memainkan ponsel, mendongak. Ia menghembuskan nafas kecil kala tahu yang dipanggilnya adalah Karel.

"Ya."

Karel keluar dari mobil, memutar melewati mobilnya, dan menemui Kaira. "Ngapain lo disini sendiri? Kek ayam."

"Apa deh.." Kaira mendengus. "Nunggu bis, mau pulang."

"Yaudah ayo sama gue! Gue kan waktu kemblok kemaren, bilang ke lo mau ngajakin lo ke sesuatu tempat. Dan berhubung pas pulang dari kemblok lagi capek-capeknya... Sekarang ajalah ayo!"

Kaira yang mendongak menatap lelaki itu berbicara, bertanya. "Kemana?"

"Ketemu sama superhero!"

"Hah?"

"Dah lah, ga ada keong disini, gausah hah hah hah."

Kaira makin bingung. "Lo ngomong apa sih?"

"Ayo ikut gue,"

Beberapa menit setelah kalimat itu terucap, Kaira sudah menyandarkan kepalanya pada jendela pintu. Lagu terputar dengan kencang, dan Karel yang ikut menyanyi.

"Tu, wa, ga!" teriaknya ketika iringan lagu akan membawa pada bagian reff.

"JIKA CINTA DIA, JUJURLAH PADAKU, TINGGALKAN AKU DISINI TANPA SENYUMANMU, JIKa-"

Hening.

"Kok mati?" Karel yang fokus menyetir kini mencuri pandang pada gadis yang duduk di sebelahnya. "Lo matiin, he?"

"Ganti ya, gue nggak mau lo nangis kejer denger lagu galau di mobil, dan berakhir tragis." ucap Kaira asal, namun di dalam hatinya dengan cepat menggumamkan kata, "Naudzubillah,"

Yang artinya, semoga tidak terjadi.

"Yeeee, lagi menetralisir emosi padahal gue." Karel terkekeh, "Wadaw, bahasa gue kek di novel-novel tere liye aja. Keren, dan penuh makna."

Kaira melirik Karel, kemudian dimiringkan kepalanya, tanda tidak mengerti.

"Kata-kata Tere Liye emang bermakna, lah lo.. Makna apa?"

"Makna itu tersirat Kay, sama kaya perasaan."

Kaira berdecak, dan menyetel lagu set on fire untuk mengganti lagu mellow ala Karel sebelumnya.

Karel berdeham, "Tebak nih Kay. Gue mau ngajak lo kemana?"

Kaira mengangguk, "Itu pertanyaan gue dari awal yang belum dijawab sama lo. Kemana?"

"Iya tebak, kalo berhasil gue ajak lo ke konser."

Mata Kaira seketika berbinar, memberikan pancaran bahagia. Sesederhana kalimat itu. "OKE."

Karel melebarkan senyumnya.

Kaira mulai menghirup nafas panjang, menerka. "Kita sekarang ke psikiater dulu sebelum ketemu superhero?"

"Hah? Ngapain ke sana?" Karel bingung, menoleh ke arah Kaira, dan menoleh lagi ke arah depan. Ingat, harus fokus menyetir jika ingin selamat. Begitu motto nya saat berkendara.

One And Only K [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang