43. Guess Who

1.2K 125 22
                                    

"Cukup kan kak, bajunya? Aku baru beli itu minggu lalu sih, terus gataunya kegedean. Jarang dipake juga." celoteh Lala yang baru melihat Kaira baru keluar dari kamar mandi dan sudah memakai setelan kaos berlengan pendek berwarna hitam dan celana legging yang sama berwarna hitam pula.

Kaira mengangguk, "Makasih ya, La."

Lala tercengir. Dan menurut Kaira, cengirannya Lala itu mirip Karel. "Itu kak, mukena nya."

Setelah ditunjukkan letak mukena yang ada di atas kasur, segera Kaira melaksanan sholat maghrib dan tak lupa, selalu ia selipkan doa untuk bundanya, ayahnya, bahkan kakaknya yang membencinya.

"Sini deh kak, Lala mau nanya." Lala yang duduk diatas karpet itu menepuk-nepuk bagian kosong di sebelahnya setelah tau Kaira sudah selesai sholat dan melipat mukena kembali.

Kaira mengikuti, dan duduk di karpet beludru putih di kamar Lala ini.

"Lala tau Bang Karel udah nembak kak Kaira." Lala tersenyum lebar. Namun celetukan darinya itu membuat Kaira kembali teringat akan kejadian tadi siang saat di sekolah. Dan itu cukup Kaira rasakan degupan yang sangat mendebarkan jantungnya.

"Gimana dia nembaknya, kak?!"

Kaira tersenyum kikuk. "Gimana ya?"

Lala terkekeh kecil, "Dia baru pertama loh kak nyatain perasaan gitu, sampe panik banget dia ngechat Lala." Lala tertawa mengingat obrolannya dengan Karel tadi siang dalam chat. Karel teramat panik!

"Loh? Terus waktu Karel taken sama Felma--"

Lala dengan segera menaruh kedua tangan menutupi kedua telinganya. Kepala Lala menggeleng dengan raut wajah memohon agar Kaira tidak melanjutkan pembicaraan itu.

Kaira mengangguk kecil dengan raut muka sedikit bingung.

"Maaf ya, La."

Lala tersenyum, menjauhkan kedua tangannya dari kedua telinga. "Ngga apa-apa kok, kak. Tapi jangan sebut nama dia lagi ya."

Kaira mengangguk.

"Nih kak liat, isi chat Lala sama Bang Karel."

Kaira membaca tampilan layar yang menyala pada ponsel Lala. Sederet chat abang-adik itu Kaira baca.

Karel : LALA WOY
Karel : HEH SUMPAH INI GUA PANIK

Lala : knp si bang
Lala : berisik bgt

Karel : GUE UDAH NEMBAK KAIRA
karel : REFLEKS
Karel : sumpah dah ya kaira malah diem aja asdsfdgsghd
Karel : yoda gue pergi

Lala : LAH SERIUS BANG?💃
Lala : ko bisa si!!!!
Lala : katanya lg marahan
Lala : trs ini beloman di jawab sm kak kaira?

Karel : ya namanya juga refleks, bambang!
Karel : trs gmn nih woy
Karel : blm jawab, dia diem aja tadi. PANIK KAN GUE

Lala : ngakak buset
Lala : posisinya td lo udah mulai baik ke kak kaira apa blm
Lala : kalo belom, yaudah sih bang lepas gengsi aja buat nggak terus marahan. Ga capek apa makan batin?

Tawa Lala terdengar, diikuti Kaira yang kini tersenyum setelah membaca pesan itu. Dibalik dinginnya Karel saat menyatakan rasa pada Kaira, ada lelaki itu yang kelimpungan dan bingung akan sikap Kaira.

Padahal, ya, Kaira sama. Panik. Bingung. Kaget. Dan semacamnya. Namun ia merasa... Bahagia.

"Kocak banget Bang Karel sampe panik segitunya," Lala tertawa terpingkal. "Kebayang kan tuh muka paniknya."

One And Only K [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang