54. Take A Little Moment

1.1K 109 22
                                    

3 hari kemudian...

"Tante Elisa, aku pulang dulu ya." Kaira tersenyum pada wanita berkepala empat yang masih terlihat awet muda itu. Tangan Kaira kemudian menyalimi ibu kandung dari Belinda tersebut untuk pulang.

Rasa lega sudah menyelimuti lubuk hati Kaira ketika mendapati Belinda sudah sadar sejak dua belas jam yang lalu. Mereka sudah menghabiskan waktu selama seharian ini hanya sekedar untuk mengobrol atau menonton televisi bersama. Tadinya sih, ada teman-teman yang lain juga, silih berganti untuk menjenguk Belinda. Namun memang Kaira yang menjadi penjenguk awal dan akhir ruang rawat Tulip ini.

"Gue pulang dulu ya, Bel. Besok gue nggak kesini."

"Yep, salam buat kak Tatha sama papah!" Belinda tersenyum mengingat Kaira sudah menceritakan semua tentang keluarganya pada Belinda. Ada yang sedih, ada pula yang membahagiakan.

Selepas bercakap-cakap sebentar, Kaira keluar dari ruangan tersebut dan menuju keluar rumah sakit untuk mencapai halte dan menunggu taksi yang lewat. Angin malam yang melambai mengelus rambut Kaira, ia biarkan. Sampai beberapa menit ia menunggu, mobil berwarna biru muda berhenti di depannya setelah Kaira melambaikan tangan untuk memberhentikan mobil itu.

"Perumahan Permata Asri ya, pak." ucap Kaira dan menutup pintu mobil. Rasanya begitu lega saat duduk ketika sekian lama ia berdiri menunggu.

"Oke mbak,"

Kaira membuka ponselnya, bibirnya menahan senyum ketika satu nama terpampang di notifikasi. Alisnya pun ikut tertaut karena hal ini.

Karel pacar aku : kay
Karel pacar aku : kamu masih di belindaaa?

Kaira : ini yang ganti display name di hp gue, elo kan?
Kaira : gue dah balik

Karel pacar aku : iyaaa beb
Karel pacar aku : beb-ek
Karel pacar aku : dihh ya, lo knp ga ngabarin gue si klo mo balik? Kan bisa gue jemput

Kaira : ribet rel, gue bisa balik sndiri
Kaira : lagian lo jg baru sembuh

Karel pacar aku : perhatian bgt mbak nyaaa wkwkwk
Karel pacar aku : mau ketemuan ga?
Karel pacar aku : aku kangen ni

Kaira tidak dapat menahan senyumnya, entah mengapa rasanya bisa semenyenangkan ini.

Kaira : ngga, mau langsung tidur.
Kaira : mau ke bogor besok

Karel pacar aku : lahhhh ke bogor ngapain? ikut kek

Kaira : ga.
Kaira : istirahat dlu knp sih di rumah

Karel pacar aku : ckkk kamu :(
Karel pacar aku : sama siapa ke bogor?

Kaira : papa

Karel pacar aku : ohhh camer😻
Karel pacar aku : oki doki, besok gue ikut
Karel pacar aku : daaa, mau bobo
Karel pacar aku : BYE

Kaira : ihhh gausah ikut, baru sembuh dari sakit juga

Karel pacar aku : bodoamat
Karel pacar aku : goodnight, love you😣

Kaira : knp emotnya

Karel pacar aku : mulessssssssssss pen berak😣😣😣

Kaira : haaa

Kaira menutup ponselnya dan memasukkan ke dalam tas selempang yang di bawanya. Matanya menatap ke arah padatnya jalanan kota. Tidak banyak yang Kaira pikirkan saat ini. Dan Kaira harap semua yang membebaninya akan cepat terangkat dan membebaskan dirinya dari jeratan rasa sakit.

One And Only K [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang