Belinda : Ra, gue bos3n!!!
Kaira bangkit berdiri dari duduk melingkar yang ia ciptakan bersama lima temannya. Hari ini Hari Sabtu, bukan liburan yang bebas seperti biasanya karena kembali diisi dengan tugas kelompok. Dirumah Kaira.
"Bentar, gue angkat telfon," pamit Kaira kepada teman kelompoknya yang sedang menggunting print-print an, atau membuat hiasan dua dimensi, atau hal-hal sibuk lainnya di Sabtu pagi yang tanggung.
"Kenapa Bel?" Kaira bersuara setelah mengangkat telepon yang masuk dari Belinda. Matanya menatap sekeliling rumahnya. Tante dan sepupunya sedang pergi berkunjung kerumah teman Tante Nia yang dari dulu hubungannya sangat erat. Kaira harap ia dan Belinda bisa seperti itu.
"Lagi pada kerja kelompok di rumah lo ya? Gue kesana dong,"
Kaira mengangguk, walau Belinda tidak bisa melihatnya, "Sini, lagian beberapa temen sekelompok lo juga ada disini. Salsa sama Arsya tuh,"
"Yah mereka mah ga ngajak, yaudah gue otw ya!" dan sambungan telepon terputus.
Kaira berjalan menuju meja kecil dekat teman-temannya yang sedang sibuk pada kegiatan masing-masing, ia mencharger ponselnya di roll stopkontak karena daya baterai yang habis.
"Wey gila nih kelompok Aiga si ketua osis rajin amat ye, tugas buat dua minggu lagi aja dikerjain sekarang," Salsa berucap dengan ponselnya yang ia gerakkan agar dapat merekam teman-temannya.
"Hapus woy anjir!" Aiga bersungut, tangannya yang tadi sedang menggunting kertas print-print an ia gerak-gerakkan ke udara, mengancam Salsa yang terkikik karena menggunakan fitur zoom ke muka Aiga yang bersungut sebal.
"Muka lo anjir kaya banteng!" ia terbahak setelah vidio singkat selesai dibuat, dan kini Salsa mulai sibuk mengetikkan caption dari vidionya untuk dimasukkan ke intagram's story.
"Ini bikin judul babnya make tiga dimensi gitu aja kali ya, biar kece." usul Lano yang sedang posisi tengkurap sambil memainkan laptop. Mencari tambahan gambar untuk memperunik tugas kelompok biologi mereka. Memecah geraman Aiga.
"Heem, sama gambar sel-sel hewan dan tumbuhan dibikin agak gede terus tiga dimensi. Yang gue print ini, gausah dipake lah, kekecilan." Saut Aiga.
"Hmmm, gue bisa bikin gambar tiga dimensi," Felma berdiri dan berjalan mendekat ke arah Lano, kemudian mendudukkan dirinya disebelah lelaki itu dan mengambil laptop milik si empunya. "Gue cari gambar yang detail dulu."
"Gue bantu gunting-gunting materi deh," Lano duduk dan mulai mengerjakan hal yang sama dengan Aiga.
"Bagian gue bantuin Kaira nyatuin karton-karton item jadi satu, biar latarnya gede terus materi sama gambar bisa lebih luas ditempel," ucap Citra dan membuka dua gulungan karton hitam yang berada disampingnya. "Ini tema nya kek buku gede gitu kan? Jadi pas dibuka, keluar deh tiga dimensi nya,"
"Duh, salut sama kelompok gue, nggak kaya kelompok sebelah yee," sindir Aiga sinis.
"Apaan tuh maksudnya?" Arsya menggerakkan ponselnya menyamping untuk menatap sinis Aiga yang menyindir dan Lano yang makin memanas-manasi.
"Ra, rumah lo emang sepi gini?" tanya Aiga setelah selesai menggunting satu paragraf materi tentang bagian-bagian sel hewan dengan font berukuran lumayan besar itu. Pun ia lelah adu omong dengan Arsya yang tentunya tidak mau kalah.
Kaira yang sedang ikut membantu Citra meluruskan karton hitam, menoleh sekilas kearah Aiga. Laku menggeleng, "Orang-orang rumah lagi pada pergi, ada acara."
Kaira tersenyum getir. Namun ia tidak sepenuhnya berbohong. Karena tante dan ketiga sepupunya sedang pergi berkunjung ke rumah sahabat lama tantenya yang juga tinggal di kota yang sama. Pun Tatha, yang sudah meninggalkan rumah sejak subuh tadi. Entah kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
One And Only K [Completed]
Teen FictionKaira Alsava. Gadis yang sangat menyukai ketenangan. Di balik musik yang ia dengarkan setiap waktu, Di balik film yang ia tonton setiap malam, Di balik novel yang ia baca setiap senggang, Ia adalah seorang gadis yang menyimpan sejuta luka. Yang hany...