Suasana rumah Kaira akhir-akhir ini memang ramai, entah itu didatangi saudara jauh, atau didatangi teman seperti saat-saat ini. Yang mana, membuat gadis bercelemek motif bunga itu merasa tidak terlarut dalam kesedihan seperti biasanya.
Sreeek.
Suara sobekan ketika ia membuka bungkus mie instan terdengar. Disauti dengan sobekan lain yang dibuat oleh Arsya dan Citra. Ketiganya kini berada di dapur untuk memasak mie instan dengan perpaduan bahan yang Kaira punya.
Sedangkan di ruang keluarga, terdapat Belinda, Aiga, dan Salsa yang sibuk bermain uno, juga Lano dan Felma yang duduk di sofa sembari menatap layar televisi yang menayangkan film the maze runner.
"Cit, ambilin bakso sama sosis di freezer," ucap Kaira sembari memasukkan mie mentah itu dalam panci yang mendidih.
"Oke,"
Disaat Kaira menyerahkan tugasnya pada Arsya, Kaira sibuk memotong beberapa sosis dan bakso sembari menyimak apa yang Arsya dan Citra perbincangkan.
"Cit, lo jadi nonton konser Malik&D'essensials ntar malem?" Arsya membuka pertanyaan, "Katanya lo mau beli tiket,"
"Enggak jadi, ih aih!" Citra mengeluh bete, "Lagian tiketnya cepet banget abis,"
Kaira sejenak berhenti memotong, baru teringat acara yang akan ia tonton bersama Karel adalah malam ini. Ia menyunggingkan senyum kecil, sebentar lagi ia akan menonton sebuah konser. Yang mana baginya, ia belum pernah datang ke tempat ramai macam itu.
"Eh Felma!" panggil Arsya saat melihat gadis yang dipanggilnya sedang berada di tempat dimana tugas kelompok masih berceceran.
Felma yang sedang menuangkan es jeruk dingin dari botol pada gelasnya itu menoleh pada sumber suara, namun matanya malah menemukan Kaira sedang menatapnya, sampai Kaira mengalihkan pandangannya.
"Itu minumnya udah abis belom? Kalo udah, gue bikinin lagi."
Felma mengangguk. "Dikit lagi."
"Ayo Cit, sambil nunggu mie selesai, lo sama gue bikin es jeruk!"
"Siap!"
"Kairaa!" kini suara Belinda menyeluruh isi ruangan. "Gue lagi dihukum jongkok gara-gara kalah main uno, gabisa kemana-mana. Lo tolong buka hp gue, chat Alecca besok siang jam sebelas bikin co-card dirumah Tasya. Tuh hp gue di meja. Keburu gue lupa ngechat si Alecca."
"Iya, gue selesein ini dulu." Kaira mengambil satu bakso lainnya dan ia potong menjadi empat bagian. Masih lumayan banyak yang harus ia potong.
"Ih Ra, gula mana ya?" tanya Citra sambil mengedarkan pandangan isi dapur.
Kaira mengatakan kata sebentar untuk menuntaskan semua potongannya. Setelah selesai selama beberapa menit, ia mengambil toples berisi gula. Namun, sudah tinggal sedikit.
"Yah, segini mah ngga cukup Ra," ujar Arsya yang sibuk dengan es batu dari kulkas.
"Bentar," Kaira memposisikan lututnya bertemu dengan lantai, kemudian membuka pintu lemari dapur itu dan mengambil bungkusan gula putih. Ia pun menyobeknya, dan menuangkan ke dalam toples.
"Yay!" seru Citra. "Ayo, lanjut."
Kaira kemudian melanjutkan memasukkan potongan bakso dan sosis itu kedalam panci dengan mie yang belum matang didalamnya.
"Oh, kasih daun bawang nggak nih?" Kaira bertanya pada Arsya dan Citra, yang disauti keduanya anggukan mantap. Alhasil, Kaira menyiapkan dua helai daun bawang dan memotongnya, kemudian memasukkannya kedalam panci itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
One And Only K [Completed]
Teen FictionKaira Alsava. Gadis yang sangat menyukai ketenangan. Di balik musik yang ia dengarkan setiap waktu, Di balik film yang ia tonton setiap malam, Di balik novel yang ia baca setiap senggang, Ia adalah seorang gadis yang menyimpan sejuta luka. Yang hany...