Setelah meletakkan bunga bucket yang diberikan oleh Arden di meja pantry, Kaira menoleh dengan cepat ke arah pintu yang mendadak terbuka. Dan kali ini mata Kaira membulat sempurna.
"Lo mau ngapain lagi?" Kaira to the point.
Sedangkan Tatha, datang dengan membawa tas koper dan menaiki lantai atas tanpa menjawab pertanyaan Kaira.
"Tha!" Kaira memanggil, sambil mengejar dengan langkah kecil di belakang Tatha.
Hingga Tatha masuk ke dalam sebuah kamar dimana kamar itu tepat didepan kamar Kaira.
Kamar Tatha.
Pintu tertutup. Meninggalkan Kaira yang mengerjap di undakan tangga teratas setelah melihat Tatha memasuki kamarnya lagi.
Yang Kaira tahu, kemungkinan Tatha akan tinggal di rumah ini lagi bersamanya. Dan ia tidak tahu, apakah ini pertanda buruk atau baik.
Kaira kembali menuruni tangga untuk mengambil tasnya yang sempat ia taruh di sofa ruang tamu.
"Non Kaira,"
Kaira agak sedikit terkejut melihat pembantu rumah nya tiba-tiba muncul di belakangnya.
"Eh Bi Sum, kenapa bi?"
"Non Tatha tinggal disini lagi ya?" terkanya. "Ibu kok jadi takut.."
Kaira tersenyum kecil sembari membuang nafasnya dengan yakin, "Tenang Bi, nggak bakal ada apa-apa. Kalo dia butuh yang macem-macem ke Bi Sum, jangan di denger. Pura-pura nggak denger aja."
Bi Sum mengangguk.
"Yaudah Bi, Kaira pamit keatas ya."
"Iya non." Kaira tersenyum menanggapi dan segera pergi berlalu menuju kamarnya.
Sedangkan Bi Sum, tangannya sudah panas dingin. Takut dengan kedatangan Tatha.
🔱🔱🔱
Dengan rambut basahnya karena sehabis mandi, kini Kaira berdiri di depan pintu kamar yang sudah lama kosong. Pintu kamar bercorak bunga-bunga.
Kaira mengangkat tangannya, dan mengetuk pintu tersebut.
Setelah satu menit menunggu, pintu akhirnya terbuka. Dan menampilkan Tatha dengan pakaian tidurnya dan rambut basahnya pula.
"Gue nggak mau basa-basi. Lo ngapain tinggal disini lagi?" tanya Kaira dengan matanya yang menyipit.
Tatha menatap Kaira jengah, "Ini rumah orang tua gue juga, ya suka-suka gue lah. Bukan hak lo ngatur,"
Kaira berdecak, "Lo nggak tau malu. Bilangnya benci sama orang tua, tapi masih make fasilitas dari orang tua."
Tatha mengangguk kecil, dan matanya menerawang ke atas, "Hmm bener juga ya," kemudian ia kembali menatap Kaira lagi. "Sayangnya gue nggak peduli."
Kaira mengerjapkan matanya saat Tatha menutup pintu kamar dari dalam dengan keras, tak lupa menguncinya.
Gadis itu menggeram kesal, ia tidak tahu lagi harus bagaimana merubah kakaknya menjadi seperti yang dulu.
"Assalamualaikuuuum!!!" seru seseorang dibawah sambil mengetuk pintu.
Kaira mengernyitkan dahinya, menerka. Menjawab salam dalam hati.
Setelahnya, ia membawa langkah kakinya menuruni tangga dan menuju pintu utama rumah, tempat dimana suara itu berasal.
"Sama Kaira aja, bi," ucap Kaira pada Bi Sum yang hendak membuka pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
One And Only K [Completed]
Roman pour AdolescentsKaira Alsava. Gadis yang sangat menyukai ketenangan. Di balik musik yang ia dengarkan setiap waktu, Di balik film yang ia tonton setiap malam, Di balik novel yang ia baca setiap senggang, Ia adalah seorang gadis yang menyimpan sejuta luka. Yang hany...