Splash: Shampo

952 87 26
                                    

"Udah belum,  Bri?" Tanya Jae pada Brian.  Brian tak  bisa konsentrasi.  Kepalanya gatal.  Sepertinya  sebelum berangkat  ke bandara kepalanya baik-baik  saja.  Dia mandi kok,  keramas juga lalu kenapa bisa segatal ini.

"Woi kenapa sih loe garuk-garuk pala mulu?  Kutuan loe?" Jawab Jae sambil menahan tawa.

"Sialan loe,  ya kali orang  seganteng gue kutuan," Brian mendengus.

"Memangnya kalau  ganteng  ga boleh kutuan.  Kutu itu hidupnya di rambut  bukan di wajah.  Ga ada korelasinya dong," gumam Jae.  Lelaki itu sibuk menurunkan koper satu per  satu dan menghitung jumlahnya.

"Udah beres belum?" Ujar Sungjin,  sang leader menghampiri mereka.

"Udah,  tapi tuh brian," Jae menunjuk Brian dengan dagunya.  Sungjin menoleh ke arah Brian.

"Kenapa loe,  Bri?"

Brian mengacak-acak rambutnya.. Menggaruknya frustasi.

"Eh,  gila sumpah gatel banget."

Plak! Sebuah tamparan mendarat di pipi Brian.  Tak ada angin tak ada hujan,  Brian merasakan perih di pipinya.

"Apa-apaan ini?" Brian mendongak dan mendapati seorang  Tante-Tante  tengah menatapnya dengan tatapan tajam dan seorang  lelaki  muda yang tengah menggandeng tangannya mesra.

"Dengar ya.  Meskipun  suami saya lebih muda dari saya. Tapi saya bukan tante-tante kegatelan seperti  yang kamu bilang."

Brian bengong.  Sebengong-bengongnya.  Masih belum memahami keadaan.  Sementara  itu Sungjin  dan Jae sibuk menahan tawa.

"Tante,  saya tidak  pernah bilang tante kegatelan atau apa,  ehm,  bagaimana  saya menjelaskannya," Brian menggaruk kepalanya yang semakin gatal.  Sang Tante terlihat marah dan suaminya tampak tak berani untuk mengatakan apa-apa. Tipe suami-suami takut  istri.

"Begini ya tante, kamu  aduh gatel.  Gatel banget sumpah," Brian menggaruk kepalanya kasar.

"Kamu,  masih  berani bilang kalau saya ini gatel? Tolong dong omongannya dijaga." Tante bermake up menor tersebut semakin  geram.  Alhasil brian jadi bahan bulanan si Tante. Sungjin pun mencoba melerai pertikaian Brian dan sang Tante,  namun yang terjadi kepala Sungjin malah benjol gara-gara pukulan tas branded sang tante.

Masalah semakin rumit hingga akhirnya  Brian,  Tante,  Sungjin dan Jae berakhir  di kantor  keamanan bandara.

Brian frustasi,  masalah rambut gatalnya belum kelar.  Ditambah dengan  masalah ini.

Drrrtt...
Hape Brian bergetar.  Dari Bianca, sang adik.

"Apaan," jawab Brian ketus begitu telepon terangkat.

"Kak,  kakak bawa Facial foam  Bian gak?"

"Facial foam apaan? Kakak nggak bawa, gue lagi ribet dek ntar aja teleponnya."

"Seriusan ga bawa?"

"Kagak."

"Ini shampoo  kakak juga ga dibawa apa ketinggalan?"

"Hah shampo?"

Brian meletakkan hapenya di meja dan mengecek ranselnya.  Dan tidak menemukan  shampo kesukaannya.  Yang ada dia malah menemukan Facial foam milik Bianca.

Jadi selama dua hari tour ini dia pakai facial foam  buat keramas dan tak pernah  sadar?

"Bahahahha," Sungjin tertawa terbahak-bahak.

"Sejak kapan facial foam gunanya buat  keramas," Jae terbahak.

"Wah gila,  pantes aja pala gue gatel."

"Loe sih kalau keramas baca dulu.  Ya kali keramas pakai sabun muka."

"Ya kan gue gak tahu.  Ku kira ini shampo.  Tubenya samaan."

Brian kembali menempelkan hapenya di telinga.  "Pokoknya gue gak mau tahu.  Kirimin shampo itu ke Taipe sekarang juga."

"Gila apa kak?  Ongkir dari jakarta  ke sana bisa buat beli shampo setruk.  Beli aja sana,"  gumam Bianca sambil  menutup  teleponnya.

Brian mendengus.  Gara-gara  salah shampo dia harus mendekam di kantor keamanan  dan membatalkan penerbangan. Bahkan harus  berurusan dengan  tante-tante gatel. 

"Ah....... " Brian menggaruk  kepalanya  emosi.  Dia mengibas-ngibaskan rambutnya.  Sesuatu jatuh ke jaket Jae.  Sebuah makhkuk kecil berwarna  hitam.  Jae mengambil makhluk itu dengan  tangannya.

" WAH GILA BRI. LOE KUTUAN. HAHAHAHAHA. KALAU  SAMPE FANS LOE TAHU LOE KUTUAN BAKAL JADI BERITA BESAR NIH." Jae tertawa puas. 

"Gue bunuh loe kalau sampai upload ini di Twitter," Brian  menarik kerah jae dengan  nada mengancam.  Sementara  Sungjin hanya bisa mengamati mereka dengan geleng-geleng kepala.

A/N
Selamat  sore. Mian jarang upload. Hehhehe lagi hectic  di dunia nyata.  Jangan lupa vote dan komennya ya.  Maaag absurd
😊😁😁😁😁😁😁

Day6  HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang