BEAUTIFUL FEELING : JIMIN&JAE (BONUS PART)

854 50 19
                                    

Beautiful Feeling: Jimin & Jae

"Aku serius. Tak bisakah  sekali  saja  kamu melihatku." Jae

Jae perlahan membuka matanya.  Seusai fansmeeting semalam Jae langsung  kembali menerima perawatan.  Usai mendapat suntikan obat Jae tertidur pulas hingga tak tahu bahwa keempat member Day6  lainnya datang dan menginap  di rumah sakit.

Jae menatap Dowoon yang tertidur  di sampingnya sambil  memeluk perutnya.

"Astaga,  pantes aja sempit," gerutu Jae sambil mengucek matanya.  Dowoon menggeliat,  seperti  anak kecil dia membuka matanya dan tersenyum polos.

"Hyung,  udah bangun?" gumam Dowoon sambil tersenyum  lebar.  Ah,  lelaki ini.  Meski sudah berusia 23 tahun tapi tingkahnya masih seperti  bayi. 

"Eum,  kamu ngapain sih tidur di sini.  Sempit," gumam Jae.

"Lah mau tidur di mana lagi,  Hyung.  Liat aja semua sofa penuh," Dowoon menunjuk sofa dan lantai yang penuh dengan manusia-manusia yang tengah tidur dengan berbagai pose.  Brian tengah tertidur sambil  memeluk Goldie seakan dia sedang  memeluk seseorang.  Jomblo detected.  Sementara  Sungjin tengah tertidur  sambil mendekap hapenya erat-erat dengan headset  yang masih menempel di telinganya.  Beda lagi dengan Wonpil yang  tertidur  dan sesekali bangun sambil memainkan jarinya seolah  sedang memainkan piano.

Jae menggaruk tengkuknya yang tidak  gatal,  "Jam berapa kalian ke sini semalam?" Dowoon  yang hampir memejamkan matanya kembali  geragapan.

"Entahlah Hyung,  Dowoon  juga lupa," gumam Dowoon  sambil mendekap  Jae dan menelusupkan kepalanya di perut Jae.

"Hya,  Dowoon  ah,  geli tauk, " gumam Jae yang berusaha menyingkirkan  kepala Dowoon dari perutnya.

Dowon berusaha membuka matanya dan tersenyum  polos, " Mian Hyung,  Dowoon  sayang Jaehyung,  cepet sembuh ya,  biar kita bisa pulang  dan tidur di rumah.  Hyung ga pegel apa tidur di ranjang sesempit ini?" Ujar Dowoon.

"Pegel lah.  Aku juga pengen cepet pulang.  Tapi tau tuh si Kim  belum mengizinkan," gumam Jae.

Dowoon  mengangguk-angguk kecil kayak  bayi. 

Gubrak!
"Hyaaaa!  Park Jaehyung!" Teriakan seorang  perempuan  yang muncul dari balik  pintu langsung  membuat  Dowoon,  Brian,  Sungjin dan Wonpil geragapan. 
Sungjin yang terbangun karena kaget sempat  berbenturan dengan kepala Wonpil.

"Huasem,  sakit upil," gerutu  Sungjin mengelus-elus kepalanya yang sering  dikira cilok atau lampu taman sama netijen.

"Dikiranya aku ga sakit apa," gerutu Wonpil dengan nada rendah.

"Ngomong apa,  Pil? " Sungjin melotot.

" AniyaHyung,  hehhehe." Wonpil meringis.  Jae terlihat kaget dengan kedatangan Jimin.  Gadis itu tampak  marah besar.

"Hai Jimin," gumam Young K menyapa Jimin.  Namun Jimin tak menggubrisnya.  Dowoon diam-diam melorot dari ranjang Jae dan mendusel di balik badan Brian yang gempal.

"Bang Ian,  Doun takut," gumamnya  seolah meminta  perlindungan. Brian mengerti  keadaan.  Dia bisa melihat bentar lagi  peperangan antara Jae sama Jimin akan pecah. Dan dia lebih memilih untuk menghindar.

"Eh, bentar  ya gue ke  indomaret  dulu menemin si Doun,  ini si Doun mo  beli susu bebelac,  eh salah  susu indomilk, laper katanya," Brian mencari alasan. 

Paham  akan situasi,  Sungjin pun beranjak dari  tempat  duduknya,  "Gue ikutan,  Bri gue mau beli  koyo cabe,  pegel ini badan tidur di sofa,"  gumam  Sungjin menyusul langkah Brian dan Dowoon yang sudah  melangkah  pergi  terlebih dahulu.

Day6  HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang