A/N harap dibaca baik baik dengan kalem ya jan mikir aneh aneh ahahha.
"Bang aku mau cerita," gumam Dowoon ndusel di ketek Brian yang sedang mainan hape.
"Setdah Woon, cerita-cerita aja kagak usah ndusel," gerutu Brian. Gara-gara Dowoon ndusel dia miss main Ssjyp.
"Habisnya Bang Brian empuk sih kek sofa," ujar Dowoon.
"Hem sofa ya sofa ga sekalian springbed, Woon," celetuk Brian.
"Ngapain Woon nempel gitu," tegur Sungjin yang muncul dengan setoples pilus. Duh udah rambut belum numbuh makannya pilus juga. Hehhe.
"Nganu, Dowoon mau cerita tadi pas di apartemen temen Dowoon."
"Horor bukan, Woon?" Ujar Wonpil parno. Wonpil yang tengah bermain PS dengan Jae pun menoleh.
"Bukan tapi agak nganu," gumam Dowoon.
"Nganu gimana?" Brian menutup Ssjyp miliknya dan menatap dowoon dengan tatapan tertarik.
"Loe giliran nganu kenceng aja tuh radar," sahut Jae dengan tatapan serius di layar tv.
"Lah kan gue penasaran, Dowoon ceritanya setengah-setengah kek perasaan loe ma Jimin," sindir Brian. Jae pura-pura gak denger, duh ngomongin perasaan memang rumit ya.
"Yessss!!! Gue menang," teriaknya girang karena menang dari wonpil.
"Loe mau cerita apa, to do point deh," ujar Sungjin tak ingin mengulur waktu.
"Kan tadi aku ke rumah Roy, bukan roy kiyowo loh ya, eh roy kiyoshi, ini roy temen Dowoon. Dowoon kan minjem komputer sama wifi buat ngerjaim tugas kuliah. Terus tahu gak."
"Enggak," jawab Wonpil polos sambil mencomot kacang pilus Sungjin.
"Jangan dipotong Bang, nanti Dowoon lupa." Protes Dowoon.
"Lanjut," celetuk Jae kek kernet metromini.
"Kan Dowoon di kamar dia. Nah mereka berdua di ruang tengah. Ruang tengah pas di depan kamar dia kan. Tahu gak sik mereka ngobrolin yang aneh gitu, Bang." Ujar Dowoon polos.
"Aneh gimana?" tanya Sungjin.
"Wah ini keknya gak beres nih. Jangan diterusin lah, Woon. Tuh Brian udah cengengas cengenges," tunjuk Jae pada Brian.
"Kok jadi gue sih, loe aja tuh yang mikir aneh aneh," timpal Brian.
"Mereka tuh Uh ah uh ah gitu. Mana ceweknya kenceng banget teriak-teriak. Buka nggak. Aduh jangan di situ Yah kan basah Yang, bikin Dowoon gak konsen ngerjain tugas." ujar Dowoon.
"Wah ini. Lah terus loe ngapain, Woon?" Tanya brian antusias.
"Awalnya Dowoon tahan---"
"Tahan apanya?" goda Brian
"Emosi lah, Bang. Terus Dowoon bediri."
"Hah, loe berdiri? Astaghfirullah Dowoon. Bukankah sudah selalu kusarankan istighfar biar gak kegoda setan," ceramah Sungjin.
"Maksudnya berdiri nyamperin mereka."
"Hah, loe nyamperin? Wah gila loh Woon. Mata loe ternoda dong liat mereka berdua---" Jae tak meneruskan kata-katanya.
"Lagian temen loe gak tahu diri amat sih masa gitu di ruang tengah, " timpal wonpil
"Emang kalau ngeliat gitu dosa ya, Bang."
"Dosa Dong!!! Kek gitu tuh zina mata, Woon," Sungjin yang lulusan pesantren ceramah lagi.
"Ngeliat mereka unboxing albumnya Day6 sambil makan ramen dosa bang?"
"Hah? Gimana-gimana?" ujar Jae bengong.
"Iya mereka tuh lagi unboxing album terus ceweknya kesusahan bukanya. Kejepit staples juga. Terus mereka tuh unboxingnya Sambil makan ramen dan bon cabe level 15 jadi kepedesan uh ah uh ah mulu."
"Bahahhahhaaa." Jae tak kuasa menahan tawa.
"Jadi dari tadi loe cerita. Bhahahhaha," Brian ikutan ketawa. Wonpil dan Sungjin juga.
"Lah dikira Dowoon cerita apaan, Bang?" ujar Dowoon dengan tatapan polos.
"Lupakan Woon. Emang pada omesh tuh mereka," ujar Sungjin.
"Yang ngomong juga," ledek Jae.
"Astaghfirullah," Sungjin mengelus dada.
Hai... Kali aku bawa Day6 RETJEH. Entah ini retjeh apa enggak. Tapi semoga suka. Kalau suka nanti dilanjut dengan keretjehan keretjehan Day6 yang lain. Kalau enggak yang cukup sampai di sini. Berasa diputus. Hikss.
KAMU SEDANG MEMBACA
Day6 Halu
FanfictionWelcome to zona bebas halu, bucin, dan baper, lemondeul. Harap dijaga baik-baik hatinya biar ga baper. Jangan lupa vote dan komen ya. Request story and pict: Tinggalin komen dan dm aja. Follow Twitter @J_key1219 Mention kalau mau request...