Day6 RETJEH: "Nganu"

607 45 37
                                    

A/N harap  dibaca baik baik dengan kalem ya jan mikir aneh aneh ahahha.

"Bang aku  mau cerita," gumam  Dowoon ndusel  di ketek Brian  yang sedang mainan hape.

"Setdah  Woon,  cerita-cerita  aja kagak usah ndusel," gerutu Brian. Gara-gara Dowoon  ndusel  dia miss main Ssjyp.

"Habisnya Bang  Brian empuk sih kek sofa," ujar Dowoon.

"Hem sofa ya sofa ga sekalian springbed,  Woon," celetuk Brian.

"Ngapain  Woon nempel gitu," tegur Sungjin yang  muncul dengan setoples pilus.  Duh udah rambut belum numbuh makannya pilus juga. Hehhe.

"Nganu,  Dowoon  mau cerita tadi pas di apartemen  temen Dowoon."

"Horor bukan,  Woon?" Ujar Wonpil  parno.  Wonpil yang tengah bermain PS dengan Jae pun menoleh.

"Bukan tapi agak nganu," gumam Dowoon.

"Nganu gimana?" Brian menutup Ssjyp miliknya dan menatap dowoon  dengan tatapan tertarik.

"Loe giliran nganu  kenceng aja tuh radar," sahut Jae dengan tatapan serius di layar tv.

"Lah kan gue penasaran,  Dowoon ceritanya  setengah-setengah kek perasaan  loe ma Jimin," sindir Brian.  Jae pura-pura  gak denger,  duh ngomongin  perasaan memang rumit ya.

"Yessss!!!  Gue menang," teriaknya girang karena menang  dari wonpil.

"Loe mau cerita  apa,  to do point deh," ujar Sungjin  tak ingin mengulur waktu.

"Kan tadi aku ke rumah Roy,  bukan roy kiyowo  loh ya,  eh roy kiyoshi, ini roy temen Dowoon. Dowoon  kan minjem komputer sama wifi buat ngerjaim tugas  kuliah. Terus tahu gak."

"Enggak," jawab Wonpil  polos sambil mencomot kacang pilus Sungjin.

"Jangan dipotong  Bang,  nanti  Dowoon  lupa." Protes  Dowoon.

"Lanjut," celetuk Jae kek kernet metromini.

"Kan Dowoon  di kamar dia.  Nah mereka berdua di ruang tengah.  Ruang tengah  pas di depan kamar dia kan.  Tahu gak sik mereka ngobrolin  yang  aneh gitu,  Bang." Ujar Dowoon polos.

"Aneh gimana?" tanya Sungjin.

"Wah ini keknya gak beres nih.  Jangan diterusin lah,  Woon.  Tuh  Brian udah cengengas cengenges," tunjuk Jae pada Brian.

"Kok jadi gue sih, loe aja tuh yang mikir aneh aneh," timpal Brian.

"Mereka tuh  Uh ah uh ah gitu. Mana ceweknya kenceng banget  teriak-teriak.  Buka nggak.  Aduh jangan di situ  Yah kan basah Yang, bikin Dowoon  gak konsen ngerjain tugas." ujar Dowoon.

"Wah ini.  Lah terus loe ngapain, Woon?" Tanya brian  antusias.

"Awalnya Dowoon tahan---"

"Tahan apanya?" goda Brian

"Emosi lah,  Bang.  Terus Dowoon  bediri."

"Hah, loe berdiri? Astaghfirullah  Dowoon. Bukankah sudah selalu kusarankan istighfar biar gak kegoda setan," ceramah Sungjin.

"Maksudnya  berdiri nyamperin  mereka."

"Hah, loe nyamperin? Wah gila loh Woon. Mata loe ternoda dong  liat mereka berdua---" Jae tak meneruskan kata-katanya.

"Lagian temen loe gak tahu diri amat  sih masa gitu di ruang tengah, " timpal  wonpil 

"Emang kalau ngeliat gitu dosa ya,  Bang."

"Dosa Dong!!!  Kek gitu tuh zina mata,  Woon," Sungjin yang lulusan pesantren  ceramah lagi.

"Ngeliat  mereka unboxing  albumnya Day6  sambil makan ramen dosa bang?"

"Hah? Gimana-gimana?" ujar Jae bengong.

"Iya mereka  tuh lagi unboxing  album terus ceweknya kesusahan bukanya.  Kejepit staples juga.  Terus mereka tuh  unboxingnya Sambil makan ramen dan bon cabe level 15 jadi kepedesan uh ah uh ah mulu."

"Bahahhahhaaa." Jae tak kuasa menahan tawa.

"Jadi dari tadi loe cerita.  Bhahahhaha," Brian ikutan ketawa. Wonpil dan Sungjin juga.

"Lah dikira Dowoon  cerita apaan,  Bang?" ujar Dowoon  dengan tatapan polos.

"Lupakan Woon.  Emang pada omesh tuh  mereka," ujar Sungjin.

"Yang ngomong  juga," ledek Jae.

"Astaghfirullah," Sungjin  mengelus dada.

Hai...  Kali aku bawa Day6  RETJEH. Entah ini retjeh  apa enggak. Tapi semoga suka.  Kalau suka  nanti dilanjut dengan  keretjehan keretjehan  Day6  yang lain. Kalau enggak yang cukup sampai  di sini. Berasa diputus. Hikss.

Day6  HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang