Another Surprise
Jantungku masih belum berfungsi dengan normal. Semuanya masih seperti mimpi. Bertahun-tahun aku berdoa pada Tuhan untuk mempertemukanku dengannya dan hari ini dia berada dalam pelukanku. Meski kami tidak berniat saling berpelukan.
“Apa kamu sudah baik-baik saja?” Gumamku. Deru napas jae mulai teratur, aku rasa dia sudah baikan.
Namun dia belum juga melepaskan pelukannya. “Maaf,” gumamku lirih. Bagaimanapun dia mendadak sakit karena aku bukan. Aku tidak sengaja membuatnya seperti ini. Tuhan tolong maafkan aku.“Jae---“
“Jae kamu gak papa?” Seseorang berlari ke arah kami dan memandang Jae dengan tatapan serius. Jae sontak melepaskan pelukan kami, lebih tepatna mendorongku menjauh hingga membuatku terbentur meja. Haduh benjut deh jidatku.
“Gak papa, Mah,” gumam Jae menjawab pertanyaan sang mama.
“Perlu mamah panggilin dokter.” Gumam Mama Jae perhatian. Aku masih meraba jidatku yang benar-benar benjut gegara terbentur kursi. Sementara dua orang tersebut belum menyadari bahwa ada seorang korban di sini.
“Ehem, maaf Tante saya permisi,” gumamku menginterupsi pembicaraan mereka.
Mamah Jae menoleh ke arahku dan baru menyadari bahwa ada orang lain dengan jidat benjut hasil perbuatan anaknya di sini.
“Loh, kamu siapa? Eh, kenapa jidatnya benjut kayak gitu?” gumam mamahnya Jae baru sadar bahwa ada makhluk lain di rumah ini.
“Saya Agnes tante, saya ke sini buat nganterin laundry-an,” gumamku sambil tersenyum.
“Ya Ampun, jadi kamu yang namanya Agnes, anaknya Hilma kan?”gumam mamahnya Jae.
Aku mengangguk. Lalu dengan tiba-tiba mamahnya Jae berlari ke arahku dan memelukku. “Aduh ya ampun calon mantu Tante ternyata cantik banget,” gumamnya sambil memelukku hangat.
“Calon mantu???”
“Tante senang akhirnya bis ketemu kamu. Duh kamu lebih cantik dari yang difoto,” gumam Tante El.
“M-maksud Tante apa? Calon mantu?” aku masih belum memahami perkataan mamahnya Jae. Terlebih soal calon mantu. Bukannya aku ke sini hanya untuk mengantar laundry-an lalu udah, Tapi apa ini? Calon mantu? Ini gak soal jodoh-jodohan kek di cerita wattpad bukan.
“Iya. Hilma belum cerita ya ma kamu?” gumam tante El, aku menggeleng.
“Gapapa, yang penting sekarang kamu tahu kalau kamu calon mantu Tante.” Gumam Tante El dengan wajah bahagia.
“JIdat kamu kenapa?” Gumamnya setelah melepaskanku dari pelukannya.
“Tadi dijorokin sama Jae, Tan---“ Gumamku melirik Jae. Yang kulirik langsung melotot tajam. Kapok, aku aduin ke emak kamu. Wkwkwkwk.
Tante El langsung menatap jae dengan tatapan tajam, “Jae, kalau sama cewek tuh yang alus dong, apalagi sama calon---““Mah, barang belanjaannya taruh mana?” Gumam seseorang masuk ke dalam rumah dengan beberapa tas belanja di tangannya.
“Kak Sungjin---“ Gumamku dengan mata terbelalak. Begitu juga dengan Kak Sungjin dia juga terlihat kaget melihatku.
“Loh, Agnes ngapain di sini?” Ujar Kak Sungjin.
“Aku, nganterin Laundry-an. Kak Sungjin sendiri ngapain di sini?”
“Loh, kalian udah saling kenal?” Gumam Tante El dengan wajah yang tak kalah terkejut.
“Iya, Agnes adik tingkatku di kampus, mah,” gumam Kak Sungjin.
“Wah, bagus dong, kalau gitu perjodohan kalian bisa lancar,” gumam Tante El senang.
“Hah? Perjodohan?” Ujar Kak Sungjin dan aku hampir berbarengan.
Jadi yang mau dijodohkan denganku Kak Sungjin? Bukannya Jae? Tunggu Agnes! Ini bukan masalah siapa yang mau dijodohkan denganmu. Tapi masalahnya kamu beneran mau dijodohin loh. Dijodohin, terus entar nikah. Terus kuliah loe gimana? Terlebih lagi kamu nikahnya sama Sungjin. Tunggu!!! Sungjin? Otakku blank seketika. Aku menatap Jae dan dia hanya diam. Aku tak bisa membaca pikirannya. Tak bisakah kau menolak perjodohan ini, Wait! Kenapa aku mengharap Jae mendadak berkata dia tak setuju dengan perjodohan ini.
“Kamu setuju kan?” Ujar Tante El memberikan pertanyaan pada Sungjin.
Sungjin melirikku, lalu sebuah senyuman mengembang di bibirnya,” Aku mana bisa nolak sih kalau Agnes yang jadi jodohku, Mah,” gumam Sungjin.
“Kamu gimana Jae, setuju gak ma mereka?’ Ujar Tante El meminta pendapat Jae. Jae berdiri, mengenakan tutup kepala hoodienya dan dia menatapku, “Terserah mereka, toh yang mau nikah bukan aku,” gumamnya cuek sambil berjalan menuju tangga.
Bak dipukul palu godam, aku rasanya ingin pingsan saja. Apa hari ini april mop? Aku mendadak berharap sekarang ini april mop dan semua ini tak nyata. Aku berharap semua ini hanya lelucon saja.
A/N Hi hello. Hehhehhehhe author is back. Lama banget ga nulis di Wattpad. Btw minal aidzin wal faidzin ya. Mohon maaf lahir dan batin. Maaf telat ngucapinnya. Oh ya terima kasih untuk 3K vote 27K views. Dan Day6 Halu masuk dalam Wattys 2019. Entah menang apa ga saya senang karena kalian membaca karya saya. Hehhe When you love someone sempat hiatus lama ya. Maaf karena author stuck banget idenya. Sekarang udah dapat lagi. Hayolo gimana? Kalian tim Agnes Sungjin apa agnes jae nih?
Heheh. Ditunggu komen dan votenya ya. Big love. Author.
KAMU SEDANG MEMBACA
Day6 Halu
Fiksi PenggemarWelcome to zona bebas halu, bucin, dan baper, lemondeul. Harap dijaga baik-baik hatinya biar ga baper. Jangan lupa vote dan komen ya. Request story and pict: Tinggalin komen dan dm aja. Follow Twitter @J_key1219 Mention kalau mau request...