Maaf aku menganggu," gumamnya dengan nada kaku. Dan kamu hanya tersenyum samar.
"Aku tahu aku gak berhak nelpon kamu," gumamnya dengan nada getir. Kamu canggung. Iya, dia juga. Namun kamu tidak bisa sekali saja mengabaikannya.
"Gak papa," gumammu padahal jika seperti ini kamu tahu ini tak baik.
"Maaf jika aku masih rindu, bahkan di hari ke seratus setelah putus. Biasanya orang merayakan hari ke seratus jadian. Tapi haruskah kurayakan hari ini bersamamu."
"Merayakan apa? Seratus hari putus?"
"Bukan. Seratus hari aku tak bisa melupakanmu." Kamu terdiam. Lalu telepon kamu tutup. Setelah itu kamu menangis dalam pelukan bantal. Bukankah melepaskannya itu sulit?
A/n hi hello hanya sekadar splash. Maaaf kalau pendeknya kebangetan hehhee
KAMU SEDANG MEMBACA
Day6 Halu
Hayran KurguWelcome to zona bebas halu, bucin, dan baper, lemondeul. Harap dijaga baik-baik hatinya biar ga baper. Jangan lupa vote dan komen ya. Request story and pict: Tinggalin komen dan dm aja. Follow Twitter @J_key1219 Mention kalau mau request...