"Yang patah akan berganti. Yang berganti tak akan sama lagi."
Sungjin hanya diam menatap Kayla tanpa banyak tanya. Ini bukan situasi yang tepat. Dia mengaduk ice Americanonya yang mulai mencair.
Di sinilah mereka. Sebuah kafe dengan suasana yang hangat. Six Cafe. Seorang menghampiri Sungjin dan Kayla. Membawakan sebuah cokelat panas.
"Hai, Kay," sapa Dowoon ramah memecah suasana. Dowoon meletakkan sepiring macaroons di hadapan Kay.
Kay hanya tersenyum tipis, "Hai Woon," gumam Kay.
"Kay, doang nih yang disapa?" celetuk Sungjin. Dowoon tertawa.
"Loe kan udah tiap minggu ke sini Bang, kalu ngedate sama mbak Al--" Dowoon tak jadi bicara. Dia lupa di hadapannya ada Kay. Dowoon menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Dimakan ya, Kay. Ini gratis kok," gumam Dowoon.
Kay hanya tersenyum dan meletakkan kepalanya di meja. Dowoon pun kembali melayani pembeli lain di kafenya.
"Kay, are you okay?" gumam Sungjin.
Kay hanya bergumam. "Hem"
"Sungjin, bisakah kamu minta Dowoon untuk mengecilkan AC. Dingin, " gumam Kay dengan mata hampir terpejam.
Sungjin menoleh kiri kanan. Kafe Dowoon sedang ramai. Tidak mungkin dia meminta Dowoon mengecilkan AC, nanti pengunjung kafe ini kegerahan.
Sungjin melepas Jaket jeans yang dipakainya, "Kalau ngantuk aku anter kamu pulang aja ya," gumam Sungjin.
Kay menggeleng kecil, "Gak mau. Aku mau di sini sebentar"
Sungjin berdiri dan menyampirkan Jaket di bahu Kay. "Ya udah kamu bobok dulu gih nanti aku bangunin kalau kafe mau tutup" Ujar Sungjin mengelus kepala Kay. Kay punya kebiasaan tidur dengan kepala dielus. Dia juga kadang minta Sungjin mengelus kepalanya saat kay ingin tidur di jam kosong kampus. Orang - orang salah bepikirm kalau mereka adalah pasangan, tapi Kay paham betul bahwa ada hal lain yang dia rasakan.
Hampir sejam Kay tertidur, Dowoon menghampiri Sungjin sambil membawa segelas ice americano.
"Kay, kenapa Bang?" Ucap Dowoon sambil meminum Americano di tangannya. Keadaan kafe lumayan sepi jadi Dowoon bisa beristirahat sejenak.
"Something happen?" Ujar Dowoon.
Sungjin mengangguk. "Gak perlu gue ceritain kan, Woon," gumam Sungjin.
"Punya P3K enggak?" tanya Sungjin.
"Ada, bentar gue ambilin dulu" gumam Dowoon. Sungjin membuka ikatan sapu tangan miliknya dengan hati hati sambil meniup niup tangan Kay.
Dia lega untung hanya goresan kecil. Entah sudah berapa goresan di tangan gadis ini.
"Kay, sampai kapan sih kamu nyakitin diri sendiri" Gumam Sungjin.
Dowoon kembali dengan kotak P3K di tangannya. Lalu menyerahkannya pada Sungjin.
"Lo sadar ga sih bang kalau Kay suka sama loe" Ujar Dowoon duduk di depan Sungjin.
"Gue juga udah tahu sejak jaman kuliah. Tapi lo tahu kan gue cuma nganggep dia adik, Woon."
"Loe gak pengen jagain Kay gitu?"
"Gue masih bisa jagain dia meski dia punya pacar."
"Bang, mana ada sih yang mau dijagain orang dikasi perhatian tapi ternyata ga ada hubungan. Sama aja di php atuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Day6 Halu
Fiksi PenggemarWelcome to zona bebas halu, bucin, dan baper, lemondeul. Harap dijaga baik-baik hatinya biar ga baper. Jangan lupa vote dan komen ya. Request story and pict: Tinggalin komen dan dm aja. Follow Twitter @J_key1219 Mention kalau mau request...