A/N Sebelum baca part ini author saranin kami baca part Jinsimuro i love you yang awal ya. Biar tahu peran jae di awal seperti apa. Hehehhe.
Cast: Jae as jae
Tyas as my dayEpisode "Sakit"
"Gimana, Yas udah enakan?" Wonpil membantuku bersandar, sementara Dowoon pergi ke warung sebelah membeli bubur. Sungjin tengah sibuk membersihkan kamar kosku yang sedikit berantakan, eh memang berantakan dan penuh dengan kertas-kertas tugas dan laporan.
"Lumayan sih, Pil, kata dokter aku cuma disuruh istirahat aja." Gumamku.
"Kamu kalau sakit ngomong ke kita dong Yas, gimana tadi kalau misalnya kamu pingsan sampe bangun lagi gak ada yang nolong kan repot, aku juga nanti yang disemprot Jae," gumam Sungjin.
Aku membenarkan letak bantalku dan menyandarkan punggungku di dinding. "Kamu gak ngasih tahu Jae kan, Bang? Aku takutnya dia mencak-mencak kalau tahu aku sakit. Tahu sendiri kan sifatnya kayak apa," ujarku.
Jika kau tidak lupa aku pernah menceritakan Jae padamu. Dia tunanganku. Tunangan aneh yang melamarku dengan cincin karet gelang di angkringan pula. Terus dia bilang akan membelikanku cincin, masih ingat ga? Sampai sekarang sih cincinnya belum kebeli karena cicilan di blibli dotcom belum lunas. Dia beneran nyicil di blibli loh. Katanya dia belum bisa beli cash karena uangnya buat modal studio artnya dia.
Aku sih gak masalah. Bagiku tunangan bukan perkara cincin. Tapi bagaimana kita menjalani hubungan kita ke jenjang yang lebih serius.
Sungjin menggeleng, "Nggaklah. Aku juga tahu sifat Jae kayak apa. Dia pasti bakalan banyak bacot kalau tahu kamu sakit. Ini aja untung aku tahu di mana letak kunci kos ini jadi ga perlu nanya dia, " ujar Sungjin.
"Asyik bener ya ngomongin gue, lumayanlah dosa-dosa gue berkurang gara-gara kalian ghibahin," aku terkejut ketika mendapati Jae dan Dowoon tengah berada di depan pintu.
"Eh lu, panjang umur banget dighibahin langsung muncul. Loe jin botol ya? Yang tiap dighibahin langsung bisa nongol gitu aja," celetuk Wonpil sambil cengengesan. Sungjin menyenggol sikut Wonpil.
"Upil, gak lihat situasi lagi panas gitu loe tambah-tambahin," bisik Sungiin di telinga Wonpil.
Jae meletakkan kunci motornya di meja dekat pintu. Dia masih mengenakan kemeja kerja dan rambutnya awut-awutan. Jae duduk di samping pintu sambil menggulung kemejanya sampai siku. Dia menyisir rambutnya dengan tangan.
"Bang Jae baru pulang kerja?" Dowoon berusaha memecah keheningan dengan hati-hati.
"Menurut loe?" Ujar Jae sinis. Dowoon mengkeret lalu meloncat di belakang Sungjin dan bersembunyi di balik tubuh gempalnya.
"Sinis banget sih loe. Lagi dapet?" Ujar Sungjin membuat hawa di sekitar Jae semakin panas.
"Nggak usah berantem bisa gak sih. Aku lagi sakit nih," gumamku menengahi. Ini
Jae juga kenapa datang-datang kayak mau makan orang. Pasti bentar lagi dia bakalan ceramah panjang lebar nih. Apalagi kalau dia tahu aku sakit karena minum kopi. Dia tahu banget kalau aku punya asalm lambung. Dan seharusnya aku menghindari minum kopi, tapi ya gimana lagi, sebagai anak kuliahan semester akhir, aku butuh asupan kafein agar bisa melek dong. Setiap lihat kertas tugas, laporan sama ngurusin skripsi aja udah bikin aku puyeng banget.
"Kayaknya kalian perlu ngomong deh. Kita cabut dulu aja ke angkringan depan, " Dowoon berbicara lagi dengan hati-hati. Dowoon menjawil Sungjin. Paham akan situasi Sungjin berjalan mengikuti Dowoon. Sementara Wonpil masih asyik nyemilin keripik singkong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Day6 Halu
FanfictionWelcome to zona bebas halu, bucin, dan baper, lemondeul. Harap dijaga baik-baik hatinya biar ga baper. Jangan lupa vote dan komen ya. Request story and pict: Tinggalin komen dan dm aja. Follow Twitter @J_key1219 Mention kalau mau request...