Malming THE SERIES (Splash) Jae: Became Us

326 42 3
                                    


"Kali ini,  jangan  tolak aku lagi." Jae

Cast: Park Jaehyung  as Jae
My Day  as Dyah

*Special for my friend  RR,  atau dyah.  Mian kalau  gak bagus😊semoga suka.

Menyebalkan.  Dia benar-benar menyebalkan.  Aku tidak pernah menyangka dia akan melakukan itu padaku.  Lagian apa haknya melakukan  itu tanpa seizinku.

"Turun," Jae membukakan pintu jok belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Turun," Jae membukakan pintu jok belakang.  Aku sedang ngambek dengannya.  Jadi ogah banget  aku duduk di sampingnya.  Dia harus benar-benar merasakan kalau aku sedang  marah besar padanya.

"Nggak mau," jawabku sambil menyilangkan tangan di dada.

Katakanlah aku seperti  anak kecil. Tapi aku tak peduli.  Aku bisa paham dia belum terbiasa sejak kembali dari LA.  Tapi kesalahannya kali ini tidak bisa aku maklumi.

"Jangan kayak anak kecil,  Dy.  Turun," gumamnya masih dengan sabar.

"Aku gak lapar," tolakku. Jae menggandeng tanganku lembut namun cepat-cepat  kutepis.

"Tapi kamu harus makan," gumam Jae.

"Sudah kubilang aku gak lapar Jae.  Kamu turun aja sendiri," usirku pada Jae.  Tolong  Jae mengertilah aku hanya tidak ingin  berlama-lama menatapmu.  Kalau bisa aku ingin pulang saja.  Dan melupakan semua kejadian hari ini.

"Baiklah  kalau itu maumu," gumam Jae tak acuh.  Dia menutup pintu belakang dan berjalan menuju restoran cepat saji.

Dia beneran pergi? Tega banget  Ya Tuhan.  Orang macam apa dia benar-benar  gak ada perasaan. Apa dia gak sadar sejak pagi aku belum makan gara-gara dia ngajakin nonton  sunrise subuh-subuh di pantai.  Aku bahkan rela membolos kelas pagi demi menurutinya.  Dan sekarang ini balasannya?  Dia meninggalkanku di mobil  dengan perut keroncongan dan gengsi buat makan bareng  sama dia. Benar-benar  menyebalkan.

Aku mengelus perutku yang kelaparan.  Mana Jae lama banget.  Dia bakal bawain aku makanan gak ya? Ah,  lupakan.  Jae bukan seseorang  yang romantis  yang akan tiba-tiba  membawakanmu burger  saat kau lapar.

"Masih sibuk menggerutu tentangku,  huh?" Ujar Jae yang baru saja membuka pintu jok belakang.

"Heh?" Aku yang kaget hanya bisa menatapnya dengan tatapan heran.

"Keliatan,  kau pasti sedang memakiku mati-matian," gumam  Jae.  Aku membuang muka.

"Situ tahu masih aja nanya."

Jae menutup pintu belakang.  Lalu menyodorkan bungkusan makanan padaku.  Tangan kirinya sibuk mengapit dua minuman dari restoran  cepat saji itu dan menahannya agar tak tumpah.

"Kamu ngapain di sini?" aku pikir Jae hanya akan memberikanku bungkusan makanan dan kembali ke jok depan tapi ternyata aku salah.  Dia meletakkan minuman dan malah membuka bungkusan lainnya di sampingku.

Day6  HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang