"We know we hurt, but there is another heart hurt than us." Sungjin.
Ini bukan pertama kalinya Sungjin makan malam denganmu. Namun entah kenapa dia merasa sangat gugup.
"Udah siap?" Gumamnya dengan nada gugup. Kamu tersenyum santai. Ini bukan hari yang istimewa. Jadi tidak kamu memilih setelan casual untuk malam ini. Hanya gaun bermotif bunga selutut dengan rambut kamu yang dicepol asal.
"Gini aja gapapa kan? Apa aku perlu berganti pakaian?"
Sungjin menggeleng, "Gak papa kok," gumamnya sambil berjalan mendahuluimu menuju garasi. Sungjin terlihat casual namun rapi dengan kemeja biru bergaris putih dan setelah jeans miliknya tampak sangat pas.
Sungjin membukakan pintu mobil untukmu. "Makasih," gumammu dengan hati berdebar. Sungjin tidak pernah gagal membuat hatimu berdebar.
Kamu masuk ke mobil dan lelaki itu berjalan mengitari mobil menuju ke arah sebaliknya.
Tak ada yang memulai pembicaraan. Seperti biasanya selalu ada hening di tengah-tengah kalian. Wangi parfu. Sungjin memenuhi seisi mobil. Wangi parfum yang selalu kamu rindukan ketika dia disibukkan dengan jadwal konser ke luar kota. Sungjin bahkan tak tahu kamu membeli parfum yang sama dengannya, hanya dengan alasan jika dia tak ada, dan kamu kangen, kamu sering memakai parfum itu.
Mobil menembus jalanan entah ke mana. Yang penting kamu ikut Sungjin saja.
"Kamu apa kabar?" Gumam Sungjin dengan nada amat kikuk sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal.
"Baik. Kamu?"
"Seperti biasa. Kerjaan lancar?"
"Eum lancar. Masih ngedit-ngedit aja," gumammu. Sungjin mengangguk-angguk kecil.
Itu saja. Rasanya semua kata-kata di dunia ini lenyap jika kamu bicara dengannya. Banyak yang ingin kamu bicarakan. Namun tidak ada yang keluar.
Hingga mobil berhenti di hotel bintang lima kalian berdua masih mengunci bibir masing-masing.
"Kok ke hotel? Kamu ada acara manggung?"
"Enggak. Kan kita mau makan, aku sudah pesen tempat," gumam Sungjin.
"Dinner maksud kamu? Di hotel ini. Dengan setelan kayak gini?"
"Memangnya kenapa?"
"Masih nanya Memangnya kenapa? Sementara petugas vallet parking menatapmu dengan tatapa seolah berkata, "Mbaknya ini ga nyasar mau makan di sini." Mana kamu cuma pakai sendal jepit doang. Mending dia pakai converse.
"Emangnya ga boleh makan di hotel pakai sendal?"
"Bukannya gitu tapi kan---" aku memelankan suaraku dan berbisik ke telinga Sungjin. "Kamu ga liat aku kek anak nyasar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Day6 Halu
FanficWelcome to zona bebas halu, bucin, dan baper, lemondeul. Harap dijaga baik-baik hatinya biar ga baper. Jangan lupa vote dan komen ya. Request story and pict: Tinggalin komen dan dm aja. Follow Twitter @J_key1219 Mention kalau mau request...