"Segala tentangmu tak mudah untuk dilupakan. Karena kamu datang dengan cara yang berbeda dan tak terlupakan."
Cast: Sungjin as Sungjin
My day as LeniAku memandang secangkir kopi di hadapan kami yang mulai dingin. Tak ada yang memulai pembicaraan. Aku tahu ini canggung. Siapa yang akan menyangka jika aku akan bertemu dengan dia lagi. Siapa juga yang akan menyangka bahwa dia yang benci banget dengan band yang kusukai duduk di sampingku dan tampak hapal dengan lagu-lagu yang dulu dia sebut membosankan. Lalu dia tiba-tiba muncul di konser band yang kusuka dan mengajakku bicara selepas konser. Dan di sinilah kami di kafe sudut jalan tengah bingung untuk bicara apa.
Aku diam. Dia diam. Dia sibuk mengaduk secangkir kopi yang entah sudah berapa kali dia aduk. Aku menelan ludahku kasar. Rasanya mencekik jika saling diam.
"Apa kabar, Len?" Aku menghembuskan napas lega ketika Sungjin mulai bicara.
"Seperti yang kamu kira, seperti ini. Masih suka korea-koreaan," gumamku sarkastik. Aku ingat betapa dia membenci aku membicarakan tentang korea. Bahkan itu yang menjadi alasan putusnya hubungan kami dua tahun yang lalu.
"Masih nyimpen dendam ya sama aku," gumam Sungjin.
Tidak, aku tidak menyesali atau pun menyimpan dendam karena dia yang bilang kata putus. Ada satu yang kusadari. Bahwa bertemu dengannya lagi, seolah menamparku bahwa aku pernah menyia-nyiakan lelaki baik di hadapanku ini.
"Bima apa kabar? Masih suka sama dia?" Gumamnya. Aku menelan ludah. Bima.
Semua ini berawal dari Bima. Mulai dari saat aku menyukainya. Hingga aku sadar aku telah melukai perasaan Sungjin saat itu.
Aku dan Sungjin teman satu kampus. Beda jurusan. Aku kenal dia karena dia temannya temanku, agak ribet ya. Dia temannya temanku dan aku dikenalkan padanya. Dia lelaki yang baik gak neko - neko, rajin ibadah dan aku menyukainya. Tapi bukan karena dia adalah Sungjin.
Tapi karena dia adalah Bima. Bima? Kamu pasti bertanya siapa dia? Baiklah akan aku ceritakan padamu. Mungkin kamu pikiran aku gila, tapi ini yang kurasakan saat itu.
Aku penyuka cerita wattpad terutama fanfiction tentang enam hari. Enam hari merupakan band kesukaanku yang beranggotakan Jae dan kawan-kawan. Banyak sekali fansfic tentang mereka di Wattpad ada yang diceritakan dengan bahasa lokal, mulai dari karakter, hingga namam dan ada satu cerita di Wattpad yang membuatku Benar-benar baper. Judulnya Somehow. Dengan pemeran utama bernama Bima.
Bima sosok yang baik dan sabar banget menghadapi pacarnya. Dan itu sosok yang sempurna tergambar pada Sungjin.
Sungjin Benar-benar tulus menyukai. Namun apa yang kulakukan padanya.
"Yang, bisa gak sih kalau pagi kamu ngirimi aku kata selamat pagi kayak bima."
"Yang ke cafe ini yuk. Bima episode kemarin ngedate sama pacarnya di kafe"
"Pakai baju kotak-kotak Yang. Kamu cakep kalau pakai baju kotak-kotak."
"Beli sneakers aja Yang biar kayak Bima"
Bima... Bima... Dan Bima... Aku yang menyukai Bima saat itu tanpa sadar telah berlebihan. Aku tak menyangka bahwa aku mulai terobsesi mempunyai pacar seperti Bima bukan Sungjin.
Kadang aku membanding-bandingkan Sungjin dengan Bima dan berpikir ada baiknya jika pacarku adalah Bima. Aku lupa sosok Bima tidak ada di dunia ini.
Sungjin adalah lelaki paling sabar di dunia ini. Namun sesabar-sabarnya dia bukan hal yang menyenangkan untuk dibandingkan dengan seseorang apalagi harus menjadi pacar sesuai keinginanku. Hingga saat itu dia minta putus. Untuk pertama kalinya kami bertengkar hebat. Dan berakhir putus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Day6 Halu
FanfictionWelcome to zona bebas halu, bucin, dan baper, lemondeul. Harap dijaga baik-baik hatinya biar ga baper. Jangan lupa vote dan komen ya. Request story and pict: Tinggalin komen dan dm aja. Follow Twitter @J_key1219 Mention kalau mau request...