"Bang Chan!!!"
Chandra hampir saja tersedak nasi goreng ketika Gavin muncul di hadapannya dengan suara lantang."Lah loe masih idup?" ceplos Chandra tanpa tedeng aling-aling.
"Ya masih lah."
Gavin kalau bangun tidur tampangnya gini
Chandra berdiri menghampiri Gavin lalu memeluknya layaknya sahabat yang sudah lama tidak bertemu. "Gue kira loe udah mati."
"Hahahhaa masih hidup lah. Ntar Bang Chan sedih kehilangan temen ganteng kek gue," ujar Gavin. Key hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat dua makhluk yang disaksikannya gitu.
"Ada apa kok ribut... GAVIN? Gavin ke mana aja? Kok ga pernah ke sini!"
Kini giliran mamanya Key yang heboh melihat Gavin. Ini dunia kenapa sih heboh banget melihat kehadiran makhluk annoying seperti dia.
Gavin melihat mamanya Key lalu segera menghampirinya. "Tante, tante apa kabar?" Gumam Gavin sambil tersenyum lalu mengambil tangan mamanya Key dan menciumnya.
"Baik, ya ampun kamu ke mana aja? Kapan balik dari LA?"
"Hheehe gak ke mana-mana kok, Tante. Baru kemarin balik dari LA," gumam Gavin ramah.
"Mama kok tahu Gavin di LA?" gumam Chandra cengo. Sebagai temannya dia malah ga tahu kabar Gavin selama beberapa tahun terakhir.
"Dih ketinggalan kamu. Gavin ini sekarang udah sukses. Dia jadi youtuber. Makanya jangan main game mulu. Nonton youtube dong kek mama," gumam mamanya Key.
"Lah loe seriusan jadi youtuber, Vin?"
"Gak sih bang. Cuma iseng aja karena gabut"
"Dih iseng tapi Subscribernya dua puluh empat juta," gumam mamanya Key.
Key cuma bisa bengong melihat adegan ramah tamah anggota keluarganya dengan Gavin. Dia segera melangkahkan kaki ke kamarnya.
"Key, gak sarapan?" Tegur Chandra. Key menoleh ke arah kakaknya.
"Enggak, Bang," gumamnya singkat. Lalu masuk ke kamar.
"Gavin mau sarapan? Biar tante ambilin," gumam mamanya Key.
"Sebenarnya gak enak sih, Tante. Tapi kalau tante maksa mau deh. Gavin juga belum sarapan heheh," ujar Gavin. Gavin pun menggeser kursi di depan Chandra.
"Loe ke mana aja. Tau-tau muncul kek Jin botol," gumam Chandra.
Gavin tertawa, "Di hatimu," jawab Gavin dengan wajah menjijikkan.
"Jangan sampai ini piring pindah ke wajah loe nih, Vin," ancam Gavin.
"Hahaha. Ga kemana-mana. Bang, mau nanya boleh ga?"
Chandra mengambil sendok dan mulai memasukkan sesuap nasi goreng ke mulutnya.
"Dia tadi adikmu, Bang?"
"Key?"
"Ho'oh siapa lagi?"
"Iya, kenapa emang?"
"Kok gue gak pernah liat tiap gue sama loe latihan di sini. Adik kandungmu beneran Bang?"
"Yaiyalah masa adik bohongan. Dia emang jarang keluar kamar. Jadi ya gitu jarang loe liat pas loe latihan di sini. Terlebih dulu kan kamarnya di atas, ndekem terus dia kalau udah di kamar," Chandra mengunyah nasi gorengnya pelan lalu meminum jus di hadapannya.
"Oh gitu." Gavin mengangguk-angguk kecil.
"Kenapa, Vin?"
"Gue suka sama adik loe, Bang."
Uhuk! Nasi goreng yang berusaha ditelan Chandra muncrat di wajah Gavin. Rasa pedas yang Chandra kecap di mulut langsung berpindah ke hidung. Panas.
Chandra meminum jus di hadapannya.
"Loe kalau bercanda jangan bawa-bawa adek gue, " gumam Chandra dengan suara masih batuk-batuk.
"Gue gak bercanda, Bang. Gue serius. Gue gak pernah seserius ini ma cewek. Terlebih gue tahu dia adik loe, Bang."
"Dia udah punya pacar."
"Yang penting belum nikah gue masih bisa maju."
"Dia sayang banget sama pacarnya."
"Tuhan juga tahu aku lebih sayang sama adek loe, Bang."
"Serah loe deh, Vin. Tapi gue gak nanggung kalau loe nanti patah hati jangan salahin gue."
"Patah atau tidaknya setidaknya gue coba deketin dia. Jadi gimana Bang diizinin gue deketin adek loe?"
"Loe baru pendekate pakai izin segala loe kira mau lamaran. Ya kalau mau maju maju aja. Asal loe jangan pernah nyakitin Key."
"Siap, Bos"
Key keluar dari kamarnya begitu pembicaraan soal dirinya selesai. Dia sudah rapi dengan tas, celana jeans. Kaos dan sweater berwarna abu.
"Bang Chan ayo," gumam Key.
"Lah, Dek? Loe ada kuliah pagi?"
"Ho oh. Katanya Bang Chan mau nganterin?"
Chandra melirik jam di tangannya. Lalu menepuk jidatnya pelan.
"Motor abang di bengkel kan kemarin macet. Terus juga ini abang ga bisa nganter karena mesti ngisi seminar di Bandung dan baru balik besok. Duh," gumam Chandra.
Wajah Key cemberut. Bisa-bisanya abangnya ini ngasih tahu jadwalnya pas key lagi buru-buru. Mana ada ujian pagi.
"Mau aku anterin?" tawar Gavin. Key langsung menggeleng cepat.
"Naik ojol ajalah," gumam Key.
"Kuliah di UI kan? Aku ada sedikit urusan di sana. Kalau mau ayo aku anterin," gumam Gavin.
"Loe sama Gavin aja, Dek. Daripada nunggu ojek. Jam segini susah dapat. " Ujar Chandra.
" Thanks Bang." Batin gavin dalam hati.
"Loe utang ini ma gue, Vin" Gumam Chandra dengan tatapan ke Gavin.
"Gimana? Kalau iya ayo berangkat sekarang. Keburu macet," Gavin berdiri dari kursinya.
"Yok," gumamnya berjalan dengan langkah percaya diri.
"Ke mana?"
"KUA, mau?" Ujar Gavin cengengesan. Key hanya menatapnya datar.
"Ke kampusmu. Ayok. Keburu macet."
"Aku kan belum bilang iya."
"Aku anggap kamu bilang iya sih."
"Kok seenak jidatnya sendiri." Ujar Key kesal.
"Daripada marah-marah dan buang waktu, mending kita langsung berangkat. Kamu ada ujian pagi Pak Broto kan? Kalau telat ga boleh ikut ujian loh," ujar Gavin yang melangkah terlebih dahulu keluar rumah.
"Kok kamu tahu Pak Broto. Ah iya aku juga belum ngumpulin tugas," secepat kilat Key menyusul langkah Gavin. Mau tak mau dia harus melewatkan pagi dengan lelaki annoying satu ini.
A/N. Hai... Tengah malam banget njh updatenya. Lagi nungguin streaming Day6 konser in london soalnya. Moga suka ya hehhe.
I JUST
My day as Key
Jae as Gavin
Brian as chandra
Dowoon as adib
Wonpil as satria
Sungjin as Bima
KAMU SEDANG MEMBACA
Day6 Halu
FanfictionWelcome to zona bebas halu, bucin, dan baper, lemondeul. Harap dijaga baik-baik hatinya biar ga baper. Jangan lupa vote dan komen ya. Request story and pict: Tinggalin komen dan dm aja. Follow Twitter @J_key1219 Mention kalau mau request...